Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Konten dari Pengguna
8 Contoh Cerita Liburan Ramadhan 2025 yang Inspiratif
17 Maret 2025 20:54 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bulan Ramadan 2025 menghadirkan banyak kenangan indah bagi setiap orang, termasuk para siswa yang sering diminta untuk berbagi pengalaman mereka, contohnya menulis contoh cerita liburan Ramadhan 2025 yang inspiratif.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari umsida.ac.id, Ramadan adalah bulan suci bagi sebagian besar masyarakat Indonesia beragama Islam. Dalam konteks budaya, Ramadan menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai religius, spiritual, dan kebersamaan dalam keluarga serta komunitas.
Contoh Cerita Liburan Ramadhan 2025
Inilah berbagai contoh cerita liburan Ramadhan 2025 yang inspiratif dan dapat digunakan untuk tugas sekolah.
1. Berbagi Takjil di Panti Asuhan
Liburan Ramadan tahun ini terasa sangat istimewa di kawasan ini. Setiap akhir pekan, aku dan keluargaku mengunjungi panti asuhan Al-Hidayah yang terletak tidak jauh dari rumah.
Kami membawa berbagai makanan untuk berbagi takjil dan hidangan berbuka puasa bersama anak-anak di sana. Melihat senyum mereka saat menerima makanan menyenangkan, merasa bahagia dan bersyukur atas nikmat yang kami miliki.
ADVERTISEMENT
Selama kunjungan, kami juga mengadakan sesi mengaji. Anak-anak sangat antusias belajar membaca Al-Qur'an meskipun mereka sedang berpuasa. Saya merasa terinspirasi oleh semangat mereka yang tinggi dan rasa ingin tahunya yang besar.
Setiap kali mereka berhasil membaca satu ayat, mereka bersorak gembira, seolah-olah merayakan kemenangan kecil. Pengalaman ini tidak hanya mengajarkan saya tentang pentingnya berbagi, tetapi juga memperkuat ikatan keluarga kami.
Melihat kebahagiaan di wajah anak-anak panti asuhan membuat saya menyadari bahwa kebahagiaan sejati datang dari memberi kepada sesama. Kami berjanji untuk terus melanjutkan kegiatan ini bahkan setelah bulan Ramadan berakhir.
2. Pesantren Kilat Bersama Teman-Teman
Selama liburan Ramadan, sekolahku mengadakan pesantren kilat selama tiga hari. Awalnya, aku merasa berat harus bangun pagi dan mengikuti berbagai kegiatan yang padat.
ADVERTISEMENT
Namun, begitu tiba di lokasi pesantren, semangatku mulai membara saat melihat teman-temanku juga hadir. Kami semua berkumpul untuk belajar lebih banyak tentang agama dan mempererat persahabatan.
Kegiatan selama pesantren kilat sangat beragam, mulai dari kajian agama hingga praktik shalat berjamaah. Setiap malam, kami juga melakukan shalat tarawih bersama di masjid dekat tempat kami menginap.
Suasana khusyuk dan hangat membuatku merasa dekat dengan Allah Swt dan teman-temanku. Kami saling mendukung satu sama lain untuk menjalani ibadah dengan baik. Pengalaman ini juga memperkuat hubungan persahabatan kami.
Di akhir pesantren kilat, kami sepakat untuk menerapkan pelajaran yang telah didapat dalam kehidupan sehari-hari dan berjanji untuk tetap menjaga silaturahmi meskipun sudah kembali ke rutinitas masing-masing.
ADVERTISEMENT
3. Mudik Bersama Keluarga
Liburan Ramadan kali ini sangat spesial karena keluargaku memutuskan untuk mudik ke kampung halaman nenek di Jawa Tengah. Perjalanan dimulai dengan penuh semangat, meski arus lalu melintasi cukup padat.
Kami berangkat pagi-pagi sekali agar bisa sampai sebelum waktu berbuka puasa. Dalam mobil, kami bernyanyi dan bercerita untuk menghilangkan rasa lelah selama perjalanan.
Setelah beberapa jam berkendara, kami akhirnya tiba di kampung halaman nenek. Suasana di desa sangat berbeda dengan kota, udara segar dan pemandangan hijau menyambut kedatangan kami.
Saat berbuka puasa, seluruh anggota keluarga berkumpul di meja makan besar yang dipenuhi berbagai hidangan khas kampung. Kebersamaan ini membuat saya merasa sangat bersyukur atas nikmat keluarga.
Selama berada di kampung, aku juga membantu nenek menyiapkan makanan sahur dan berbuka puasa untuk tetangga-tetangga yang kurang mampu. Kegiatan ini menyadarkan betapa pentingnya berbagi dengan sesama, terutama di bulan suci Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Liburan ini bukan hanya sekedar mudik, namun juga menjadi momen berharga untuk mempererat tali silaturahmi dengan keluarga dan masyarakat sekitar.
4. Belajar Mengaji Bersama Teman
Di bulan Ramadan ini, saya memutuskan untuk mengadakan kelas mengaji sederhana di rumah untuk teman-temanku yang ingin belajar membaca Al-Qur'an dengan baik.
Setiap sore setelah pulang sekolah, kami berkumpul di teras rumahku sambil menunggu waktu berbuka puasa. Saya merasa senang bisa berbagi ilmu dengan mereka dan membantu mereka memahami bacaan Al-Qur'an dengan lebih baik.
Kegiatan ini berlangsung seru karena kami saling membantu satu sama lain dalam belajar. Ketika ada teman yang kesulitan membaca suatu ayat, kami semua berusaha memberikan dukungan agar dia tidak merasa putus asa.
Suasana penuh canda tawa membuat belajar menjadi lebih menyenangkan meskipun kami semua sedang berpuasa. Saat waktu buka tiba, kami menikmati hidangan sederhana bersama-sama sambil membahas pelajaran hari itu.
ADVERTISEMENT
Melihat kemajuan teman-temanku dalam membaca Al-Qur'an memberikan kepuasan tersendiri. Kegiatan ini tidak hanya mempererat persahabatan kami tetapi juga meningkatkan rasa cinta terhadap Al-Qur'an dalam diri masing-masing.
5. Menyemarakkan Bulan Ramadan dengan Kegiatan Sosial
Bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan sosial, dan tahun ini aku bersama teman-temanku memutuskan untuk menyemarakannya dengan berbagai acara amal.
Kami merencanakan program penggalangan dana untuk membantu anak-anak yatim piatu di daerah sekitar tempat tinggal kami. Setiap hari setelah pulang sekolah, kami berkumpul untuk berdiskusi tentang rencana dan cara pelaksanaannya.
Kami mulai dengan menjual makanan ringan yang dibuat sendiri di depan sekolah setiap sore menjelang buka puasa. Hasil penjualan tersebut kemudian disalurkan sepenuhnya untuk membeli kebutuhan pokok bagi anak-anak yatim piatu tersebut.
ADVERTISEMENT
Rasa kebersamaan dan kerja keras dalam tim membuat kegiatan ini semakin menyenangkan dan bermakna bagi kami semua.
Ketika akhirnya kami bisa menyerahkan bantuan kepada anak-anak yatim piatu tersebut, hati kami dipenuhi rasa syukur dan bahagia melihat senyuman mereka saat menerima bantuan tersebut.
Pengalaman ini mengajarkan kami bahwa memberi kepada sesama adalah salah satu cara terbaik untuk merayakan bulan suci Ramadan dengan penuh makna.
6. Menghadiri Kajian Agama di Masjid
Selama bulan Ramadan, saya sering menghadiri kajian agama di masjid dekat rumah bersama keluargaku setiap malam setelah shalat tarawih.
Kajian tersebut dipimpin oleh seorang ustaz yang sangat berpengalaman dan selalu memberikan penjelasan yang menarik tentang berbagai tema dalam Islam. Setiap sesi pembahasan semakin memahami ajaran agama dan pentingnya menjalani hidup sesuai syariat Islam.
ADVERTISEMENT
Di tengah-tengah kajian, ustaz sering memberikan kesempatan bagi para peserta untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas atau bingung tentang ajaran agama.
Saya merasa beruntung bisa mendapatkan jawaban langsung dari seorang ahli dan bisa berdiskusi dengan teman-teman sebayaku tentang topik-topik tersebut setelah kajian selesai.
Pengalaman menghadiri kajian agama ini tidak hanya memperdalam pengetahuanku tentang Islam tetapi juga mempererat hubungan antara keluargaku dan masyarakat sekitar masjid.
7. Membantu Orang Tua Menyiapkan Hidangan Berbuka Puasa
Selama bulan Ramadan tahun ini, saya mengambil inisiatif untuk membantu orang tuaku menyiapkan hidangan berbuka puasa setiap harinya.
Setiap sore menjelang waktu buka, saya akan pergi ke pasar bersama ibu untuk membeli bahan-bahan segar seperti sayuran, daging, dan rempah-rempah lainnya yang diperlukan untuk memasak hidangan lezat bagi keluarga.
ADVERTISEMENT
Setibanya di rumah, saya membantu ibu mencuci sayuran dan menyiapkan bahan-bahan lainnya sebelum memasak bersama-sama di dapur. Proses memasak menjadi momen berharga bagi kami karena sambil memasak, kami juga bercerita tentang pengalaman sehari-hari.
Ketika akhirnya waktu berbuka tiba dan seluruh hidangan siap disajikan di meja makan, rasa bangga memuat diri saya melihat hasil kerja keras kami seharian itu dinikmati oleh keluarga tercinta.
8. Jalan-jalan Setelah Salat Subuh
Setiap pagi di bulan Ramadan aku memiliki kebiasaan baru yaitu jalan-jalan setelah sholat Subuh bersama ayahku di taman kota dekat rumah kami.
Udara pagi yang segar serta suasana kota yang masih sepi menjadi waktu terbaik untuk menikmati keindahan alam sekaligus berdiskusi ringan tentang kehidupan sehari-hari dengan ayahku.
ADVERTISEMENT
Kami sering membawa buku kecil berisi doa-doa harian untuk dibaca bersama sambil duduk di bangku taman sebelum kembali ke rumah untuk memulai aktivitas lainnya seperti bekerja atau belajar online selama liburan sekolah berlangsung.
Kegiatan jalan-jalan setelah salat Subuh ini menjadi rutinitas yang sangat aku nantikan setiap harinya. Selain memberikan manfaat fisik dengan menjaga kebugaran tubuh, pengalaman ini juga membuat lebih fokus dalam menjalani ibadah puasa.
Dengan pikiran yang jernih dan tubuh yang segar, saya merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan sehari-hari selama bulan Ramadan. Semoga kebiasaan baik ini bisa terus berlanjut bahkan setelah bulan suci berakhir.
Itulah berbagai contoh cerita liburan Ramadan 2025 yang inspiratif dan bermakna. (HEN)
ADVERTISEMENT