Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
8 Ibadah Bulan Ramadan yang Mendatangkan Pahala
14 Maret 2024 13:13 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadan adalah waktu ketika umat Islam diwajibkan berpuasa. Selain itu, ada beberapa ibadah bulan Ramadan lainnya yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadan adalah bulan yang istimewa dan penuh ampunan, sehingga banyak orang berlomba-lomba berbuat kebaikan. Lantas, apa saja ibadah bulan Ramadan yang bisa dikerjakan agar mendapatkan pahala? Simak artikel ini untuk penjelasannya.
Ibadah Bulan Ramadan
Bulan Ramadan begitu dinanti umat Islam di seluruh dunia karena kehadirannya memberikan keberkahan. Setiap ibadah bulan Ramadan yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh akan mendapatkan pahala berlipat ganda.
Oleh karena itu, ada banyak ibadah yang bisa dilakukan di bulan Ramadan, yaitu:
1. Puasa
Mengutip buku Bulan Ramadan Penuh Rahmah terbitan cendikia.kemenag.go.id, puasa adalah ibadah wajib yang sudah dikenalkan sejak zaman nabi-nabi terdahulu, seperti Nabi Daud AS yang melaksanakan puasa dengan cara sehari berpuasa dan sehari berbuka.
ADVERTISEMENT
Puasa atau as-saum adalah menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu, dan perbuatan lain yang membatalkannya, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, disertai dengan niat dan syarat-syarat tertentu.
Sementara itu, puasa Ramadan adalah puasa yang khusus bagi umat Islam di bulan Ramadan. Puasa Ramadan diperintahkan kepada Nabi Muhammad SAW pada tahun kedua Hijriah. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT surat Al-Baqarah ayat 183.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS Al-Baqarah: 183)
ADVERTISEMENT
2. Salat Tarawih
Salat tarawih atau qiyamu Ramadan adalah salat yang dilaksanakan setiap malam pada bulan Ramadan usai salat Isya. Hukum melaksanakan salat tarawih adalah sunah muakadah atau sangat dianjurkan.
Berdasarkan buku Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadhan oleh Majelis Tarjih dan Jadid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, perintah salat tarawih ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ آَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَغِّبُهُمْ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. -رواه الشيخان-.
"Dari Abu Hurairah r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah SAW menganjurkan qiyam (salat) Ramadan kepada mereka (para sahabat), tanpa perintah wajib. Beliau bersabda: Barangsiapa mengerjakan qiyam (salat) Ramadan karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu." (HR al-Bukhari dan Muslim)
ADVERTISEMENT
Salat tarawih dapat dilaksanakan sebanyak 8 atau 20 rakaat, kemudian ditutup dengan witir 3 rakaat. Umat Islam dapat menambah salat-salat sunah lainnya, seperti tahajud di malam hari atau duha di pagi hari.
3. Tadarus Al-Quran
Bulan suci Ramadan disebut juga dengan Syahr Al-Quran, yaitu bulan Al-Quran. Berdasarkan buku Bulan Ramadan Penuh Rahmah terbitan cendikia.kemenag.go.id, disebut demikian karena Al-Quran diturunkan pertama kali pada bulan Ramadan.
Maka, umat Islam dianjurkan untuk membaca atau bertadarus Al-Quran di bulan Ramadan. Tadarus artinya membaca Al-Quran, baik sendiri atau bersama-sama dengan satu orang membaca dan lainnya menyimak. Sehingga, jika terjadi salah baca, dapat segera dibetulkan.
Manfaat dari tadarus Al-Quran adalah untuk meningkatkan kefasihan dan kelancaran membaca Al-Quran, mendekatkan diri kepada Allah SWT, membuat hati dan pikiran lebih tentram saat menghadapi masalah, dan mendapatkan syafaat atau pertolongan di hari kiamat.
ADVERTISEMENT
4. Bersedekah dan Berinfak
Sedekah artinya memberikan sesuatu kepada orang lain dengan niat ikhlas karena Allah SWT. Sedekah dapat berupa uang, pakaian, makanan, pikiran, dan senyuman. Sedekah yang utama adalah pada bulan Ramadan karena barang siapa yang bersedekah di bulan tersebut akan mendapatkan pahala yang dilipatgandakan.
Sementara itu, infak adalah mengeluarkan sebagian harta untuk kepentingan dan kemajuan umat Islam, misalnya membangun musola atau masjid. Orang yang berinfak akan mendapatkan pahala yang berlipat-lipat sebagaimana tertulis dalam Quran Surat Al-Baqarah ayat 261.
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ٢٦١
Artinya: "Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa saja yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas , Maha Mengetahui." (QS Al-Baqarah: 261)
ADVERTISEMENT
5. Iktikaf
Iktikaf adalah diam di masjid untuk memperbanyak ibadah, seperti salat, mengaji, dan berdzikir. Iktikaf bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ibadah ini dianjurkan untuk dilaksanakan pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan dengan harapan mendapatkan lailatul qadar, sebagaimana juga dilakukan Rasulullah SAW yang dijelaskan dalam hadis berikut:
عَنْ بْنِ عُمَرَ قَالَ آَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ فِي الْعَشْرِ اْلأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ. -متفق عليه-.
Artinya: "Dari Ibnu Umar r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah SAW selalu beriktikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadan." (Muttafaq 'Alaih)
6. Sahur
Sahur adalah aktivitas makan dan minum sebelum adzan subuh atau sebelum terbitnya fajar dengan tujuan mendapatkan tambahan energi selama berpuasa Ramadan.
ADVERTISEMENT
Adapun mengakhirkan makan di waktu sahur adalah ibadah yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada bulan Ramadan. Dikutip dari buku Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadhan oleh Majelis Tarjih dan Jadid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, hal tersebut sebagaimana tertulis dalam hadis Riawayat Al-Bukhari dalam kitab Ash-Shiyam.
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ آُنْتُ أَتَسَحَّرُ فِيْ أَهْلِيْ ثُمَّ تَكُوْنُ سُرْعَتِيْ أَنْ أُدْرِكَ السُّجُوْدَ مَعَ رَسُوْلِ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – رواه البخاري ، آتاب الصيام ، باب تأخير السحور- .
Artinya: "Dari Sahl Ibnu Sa'ad r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Saya makan sahur di keluarga saya, kemudian saya berangkat terburu-buru sehingga saya mendapatkan salat subuh bersama Rasulullah SAW." (HR Al-Bukhari, dalam kitab Asy-Shiyam, bab Ta'khir As-Sahr)
ADVERTISEMENT
Selain hadis di atas, ada hadis lain yang juga menganjurkan umat Islam untuk mengakhirkan makan sahur. Berikut hadisnya:
عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسٍوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَ تَزَالُ أُمَّتِيْ بِخَيْرٍ ماَ عَجَّلُوْا اْلإِفْطَارَ وَأَخَّرُوْا السَّحُوْرَ -رواه أحمد-
Artinya: "Dari Abu Dzarr (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Umatku senantiasa dalam keadaan baik selama mereka menyegerakan berbuka dan menta'khirkan sahur." (HR Ahmad)
7. Menyegerakan Berbuka
Ibadah selanjutnya adalah menyegerakan berbuka sebelum salat maghrib. Hal tersebut sesuai dengan hadis Nabi muhammad SAW berikut:
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ. -متفق عليه-.
Artinya: "Dari Sahl bin Sa'ad (diriwayatkan bahwa) Rasulullah SAW bersabda: Orang akan selalu baik (sehat) apabila menyegerakan berbuka." (Muttafaq 'Alaih)
ADVERTISEMENT
8. Berdoa Saat Berbuka Puasa
Berdoa saat berbuka puasa dengan doa yang sudah dituntunkan menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT telah memberikan rezeki. Hal tersebut diterangkan dalam hadis riwayat Abu Dawud berikut:
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ آَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ. -رواه أبو داود-.
Artinya: "Dari Ibnu Umar r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Apabila Rasulullah SAW berbuka, beliau berdoa: Dzahabazh-zhama'u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insya Allah (Hilanglah rasa haus dan basahlah urat-urat (badan) dan insya Allah mendapatkan pahala)." (HR Abu Dawud)
Selain hadis di atas, berikut adalah hadis lain yang menerangkan tentang berdoa saat berbuka puasa:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ آَانَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم إِذَا صَامَ أَفْطَرَ قَالَ اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ -رواه ابن أبي شيبة ، وأبو داود والبيهقي في شعب الإيمان- .
ADVERTISEMENT
Artinya: "Dari Abu Hurairah (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Adalah Nabi SAW apabila berpuasa, beliau berbuka. Beliau mengucapkan Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu (Ya Allah untuk-Mu aku berpuasa dan karena rizki-Mu aku berbuka)." (HR. Ibnu Abi Syaibah, juga diriwayatkan oleh Abu Dawud dan al-Baihaqi dalam Syu'abul-iman)
(NSF)