Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Mandi Puasa Ramadan Mulai dari Niat hingga Selesai
11 Maret 2024 10:49 WIB
·
waktu baca 7 menitDiperbarui 24 Maret 2024 23:31 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara mandi puasa Ramadan dilakukan untuk menambah kekhusyukan secara lahiriah dan batiniah dalam melaksanakan ibadah bulan puasa. Mandi memiliki makna dan tujuan untuk menyucikan diri dari segala hadas kecil atau besar.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari website resmi umj.ac.id, Asal Muasal Tradisi Menyambut Ramadan, oleh Kholifatul Husna. (2023), masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia melakukan tradisi mandi secara khusus yang ditujukan untuk bersuci karena akan menjalankan ibadah puasa.
Meskipun tidak menjadi suatu kewajiban ataupun rukun dan syarat sah dalam melaksanakan puasa, Islam tak pernah melarang umatnya yang ingin ataupun memiliki kebiasaan mandi menjelang pelaksanaan ibadah puasa Ramadan.
Cara Mandi Puasa Ramadan yang Benar
Tata cara mandi puasa Ramadan juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Terdapat tata cara yang perlu diperhatikan dengan benar supaya tidak keliru dalam melaksanakannya.
Mandi puasa Ramadan menjadi salah satu amalan yang dilakukan oleh beberapa umat Islam di tanah air. Bahkan di beberapa daerah telah menjadi tradisi.
ADVERTISEMENT
Contohnya seperti di Sumatra Utara, mandi puasa Ramadan ini dikenal dengan istilah Marpangir. Di Lampung, tradisi ini disebut dengan istilah Belangiran, dan yang terakhir di Jawa Tengah dikenal dengan istilah Padusan.
Tradisi mandi atau bersuci ini ditujukan untuk bersuci karena akan menjalankan ibadah puasa bulan Ramadan. Tradisi-tadisi itu tidak muncul secara begitu saja. Melainkan dipengaruhi oleh beberpa faktor.
Di berbagai daerah dapat dikatakan sebagai bagian dari budaya Islam karena relevan dengan ciri-ciri kebudayaan itu sendiri, yaitu dibagi dan diturunkan dari generasi ke generasi. Selain diturunkan, budaya juga dibagikan sehingga bisa tersebar dari daerah ke daerah
Dikutip dari website resmi baznas.go.id, berikut adalah niat dan tata cara mandi puasa Ramadan yang benar:
ADVERTISEMENT
1. Niat Mandi Puasa Ramadan
Niat menjadi salah satu awalan dalam menjalankan sleuruh ibadah. Tak terkecuali mandi Puasa Ramadan. Umat Islam selalu diajarkan untuk mengawali sebuah ibadah atau amalan dengan niat.
Berikut adalah niat mandi Puasa Ramadan yang benar:
نَوَيْتُ أَدَاءَ اْلغُسْلِ اْلمَسْنُوْنِ لِيْ فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ رَمَضَانَ لله تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu adaaal ghuslil masnuni li fi hadzihil lailatil min romadhona lillahi taala.
Artinya: “Aku berniat melaksanakan mandi yang disunnahkan kepadaku pada mala mini di bulan Ramadan karena Allah Ta’ala.”
2. Tata Cara Mandi Sebelum Puasa Ramadan
Setelah membaca niat, prosesi mandi selanjutnya bisa dilanjutkan. Adapun tata cara mandi puasa Ramadan di antaranya adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Hal ini sebagaimana seperti yang telah diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah r.a melalui Imam Bukhari dan Imam Muslim mengenai tata cara mandi puasa Ramadan yang dilaksanakan oleh Rasulullah saw, yaitu berikut ini:
Dari Aisyah dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan.
Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudu dengan wudu untuk salat.
Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki." (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Doa Setelah Mandi Puasa Ramadan
Supaya ibadah sunnah mandi puasa Ramadan terasa lebih sempurna, alangkah baiknya jika setelah keluar dari kamar mandi dilanjutkan dengan membaca doa setelah mandi wajib. Berikut adalah bacaannya:
ADVERTISEMENT
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina.
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu menyucikan diri."
4. Sunah Mandi Puasa Ramadan
Dikutip dari website umsu.ac.id, terdapat beberapa sunah mandi puasa Ramadan. Di antaranya adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
5. Hukum mandi Puasa Ramadan
Mandi puasa Ramadan bukanlan sesuatu yang menjadi rukun atau syarat sah dalam menjalankan ibadah puasa meskipun dianjurkan. Hal ini dimaksudkan bahwasannya mandi menjelang puasa Ramadan adalah sesuatu yang sunnah.
Dalam kitab yang berjudul Hayiyah Al-Bajuri karya Syekh Ibrahim Al-Bajuri menjelaskan perihal anjuran mandi yang dilakukan sebelum masuk bulan Ramadan adalah suatu hal yang sunnah.
Berikut adalah kutipan ayatnya:
و بقية الأغسال المسنونة مذكورة في المطولات منها الغسل لدخول المدينة الشريفة...ولكل ليلة من رمضان و قيده الأذرعي بمن يحضر الجماعة والمعتمد عدم التقييد بذالك
Artinya: Dan sisa mandi-mandi yang disunnahkan telah disebutkan dalam kitab-kitab yang panjang pembahasannya. Di antaranya adalah membersihkan badan karena hendak memasuki kota Madinah,... dan setiap malam di bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Imam al-Adzra'i hanya membatasi pada orang yang hendak menghadiri berjamaah, sementara menurut pendapat yang kuat tidak ada pembatasan dalam hal itu.
Dari penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa mandi menjelang Ramadan bukanlah sebuah hal yang diharuskan. Akan tetapi mandi puasa Ramadan dapat dikategorikan dalam kegiatan sunnah yang bisa dilakukan setiap malam bulan Ramadan.
6. Waktu Mandi Puasa Ramadan
Melalui Kitab I’anatul Thalibin, Sayyid Abu Bakar Syatha’ menyampaikan bahwasannya mandi besar dilakukan setiap malam bulan Ramadan.
Jika lebih spesifik, pelaksanaan mandi puasa Ramadan bisa dilakukan dalam rentang waktu mulai dari terbenamnya matahari hingga terbitnya fajar.
Seperti penjelasan ayat dalam kitab I'anatut Thalibin, [Beirut, Darul Fikr: 1997 M], juz II, halaman 85) berikut ini:
قوله: ولكل ليلة من رمضان معطوف على الاعتكاف، أي ومن الأغسال المسنونة: الغسل لكل ليلة من رمضان. قال في النهاية: وقيده الأذرعي بمن يحضر الجماعة، والأوجه الأخذ بإطلاقهم اه. قال ع ش: ويدخل وقت الغسل بالغروب، ويخرج بطلوع الفجر. اه
ADVERTISEMENT
Maksudnya, yang termasuk dari mandi-mandi yang sunnah dilakukan adalah mandi setiap malam di bulan Ramadan.
Penulis kitab An-Nihayah menyampaikan bahwa Imam Al-Adzra'i membatasi kesunnahan mandi tersebut bagi orang yang hendak menghadiri shalat jamaah saja.
Namun, meskipun demikian, menurut pendapat aujah atau yang lebih kuat, sebaiknya mengambil pendapat yang mengatakan kemutlakan kesunnahan mandi di setiap malam pada bulan Ramadhan tersebut (tanpa membatasi seperti pendapat Imam Al-Adzra'i).
Adapun menurut Imam Ali Syibramalisi, waktu kesunahan mandi di setiap malam pada bulan Ramadhan tersebut mulai berlaku saat matahari tenggelam di ufuk barat hingga terbitnya fajar shadiq."
7. Manfaat Mandi Puasa Ramadan
Berikut adalah beberapa manfaat dari mandi puasa Ramadan:
ADVERTISEMENT
Demikian adalah penjelasan mengenai cara mandi puasa Ramadan yang bisa dipelajari. (Nisa)