Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
8 Manfaat Donor Darah bagi Kesehatan
7 Juni 2024 16:00 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu manfaat donor darah adalah membantu resipien untuk penyembuhan atau pemulihan, yang disebabkan kondisi medis seperti kehilangan darah dalam jumlah besar karena trauma, operasi, syok, dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah merah.
ADVERTISEMENT
Aktivitas donor darah di Indonesia menjadi salah satu kegiatan sosial yang sering digalakkan. Pasalnya, setiap tahun dibutuhkan jutaan kantong darah agar bisa memberi harapan hidup orang lain.
Aktivitas ini dapat menjadi kewajiban setiap masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap sesama. Adapun penjelasan manfaat donor darah bagi pendonor dapat disimak di bawah ini. Selain itu, akan diungkap syarat dan hal yang harus diperhatikan pendonor.
Manfaat Donor Darah bagi Pendonor
Menyadur buku Donor Darah Terbukti Turunkan Resiko Penyakit Jantung & Stroke oleh Gamal Komandoko, tujuan utama donor darah yaitu memelihara dan mempertahankan kesehatan pendonor dan resipien. Adapun manfaat donor darah bagi pendonor, yaitu:
1. Mengetahui Golongan Darah
Meski banyak orang telah mengetahui golongan darahnya, tak menutup kemungkinan calon pendonor tidak menyadarinya. Dengan mengikuti donor darah, calon pendonor akan mendapatkan kepastian perihal golongan darahnya tanpa harus membayar.
ADVERTISEMENT
2. Mendeteksi Diri dari Berbagai Penyakit Serius
Ini menjadi salah satu manfaat langsung yang didapatkan oleh pendonor. Sebelum dilakukan proses donor darah, pendonor akan melalui pemeriksaan ketat yang berhubungan dengan berbagai penyakit.
Seperti HIV yang dapat menyebabkan penyakit AIDS, penyakit hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Tujuan pemeriksaan ini untuk mencegah penularan penyakit melalui transfusi darah.
Apabila terdeteksi memiliki penyakit serius, pendonor dapat meneruskan pemeriksaan secara detail sebagai langkah penyembuhan.
Jika kesehatannya baik, calon pendonor dapat mendonorkan darahnya dan mendapatkan manfaat serta keuntungan lain dari kegiatan tersebut.
3. Mendapatkan Pemeriksaan secara Teratur Tanpa Dipungut Biaya
Setiap kali akan mendonorkan darah, calon pendonor akan diperiksa kesehatannya terlebih dulu. Jika melakukan donor darah secara rutin setiap tiga bulan sekali, pendonor telah mendapat pemeriksaan yang terperinci tanpa harus mengeluarkan biaya.
ADVERTISEMENT
4. Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Menurut penelitian di Universitas Duisburg-Essen di Berlin, Jerman, donor darah dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya.
Dari penelitian itu, setelah proses donor darah ditemukan terjadinya penurunan yang sangat signifikan pada tekanan darah, gula darah, denyut jantung, dan perbaikan rasio lemak jahat dan lemak baik.
5. Meningkatkan Produksi Eritrosit dalam Tubuh
Eritrosit adalah sel darah merah yang ada dalam tubuh. Ketika melakukan donor darah, sel darah merah dalam tubuh akan berkurang.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, sumsum merah tulang pipih, seperti tulang dada, tulang selangka, dan ruas-ruas tulang belakang akan segera memproduksi sel darah merah.
Hasilnya, tubuh pendonor akan mendapat pasokan darah baru setelah yang bersangkutan mendonorkan darahnya. Jadi, donor darah dapat menjadi cara alternatif menstimulasi darah baru.
ADVERTISEMENT
6. Menjadi Salah Satu Cara untuk Menurunkan Berat Tubuh
Seseorang yang mendonorkan darahnya sebanyak 450 cc setara baginya dengan membakar kalori sebanyak 650 kalori. Donor darah menjadi salah satu langkah untuk mencegah kegemukan sekaligus mendapatkan berat badan ideal bila diikuti dengan pola hidup sehat.
7. Menambah Nafsu Makan
Setelah mendonorkan darah, nafsu makan akan meningkat. Mitos yang beredar di masyarakat, kegemukan kerap dikaitkan-kaitkan dengan dampak negatif melakukan donor darah. Faktanya, hal tersebut disebabkan oleh pola makan yang tak terkontrol.
8. Mendapatkan Kepuasan secara Psikologis
Pendonor memang tak membutuhkan ucapan terima kasih dari resipien, tapi jika ia mengetahui darahnya dapat menyelamatkan hidup orang lain, pendonor akan mendapatkan kepuasan yang ditinjau secara psikologis.
Baca Juga: Syarat Donor Darah 2024 dan Cara Daftarnya
Syarat-Syarat Donor Darah
Untuk melindungi pendonor dan resipien, ada beberapa syarat dan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pendonor darah. Dikutip dari Buku Ajar Pelayanan Darah yang disusun oleh Arif Tirtayana, dkk., berikut syarat umum yang harus dipenuhi saat ingin melakukan donor darah .
ADVERTISEMENT
1. Usia
Usia minimal pendonor 17 tahun. Pendonor pertama kali dengan umur lebih dari 60 tahun dan pendonor ulang dengan umur lebih dari 65 tahun dapat menjadi pendonor dengan perhatian khusus berdasarkan pertimbangan kesehatan.
2. Berat Badan
Berat badan pendonor darah dapat dibagi menjadi tiga, yakni:
3. Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Tekanan darah sistolik pendonor harus 90-160 mmHg, sedangkan tekanan darah diastolik harus berada di angka 60-100 mmHG. Selain itu, perbedaan antara sistolik dengan diastolik harus lebih dari 20 mmHG. Hemoglobin pendonor harus diangka 12,5-17 g/dL.
ADVERTISEMENT
4. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan pendonor menjadi salah satu pertimbangan untuk melakukan donor darah. Misalnya, jika didapatkan kondisi seperti anemia, jaundice, sianosis, dyspnoe, ketidakstabilan metal, pecandu alkohol, atau keracunan obat maka tidak boleh donor darah.
Selain itu, golongan lain yang dilarang melakukan donor darah adalah orang yang memiliki gaya hidup yang tak sehat dapat menyebabkan penyakit infeksi berat yang dapat ditularkan melalui darah.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Donor Darah
Masih dari sumber yang sama, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pendonor sebelum melakukan donor darah, yaitu:
1. Mengetahui Risiko Setelah Donor Darah
Donor darah dapat menimbulkan efek samping berupa memar di lokasi penyuntikan, pusing, pingsan, mual dan muntah.
2. Menjaga Kesehatan sebelum dan Sesudah Donor Darah
Sebelum dan sesudah mendonorkan darah, pendonor wajib menjaga kesehatan dengan cara mengonsumsi makanan bergizi, mencukupi kebutuhan cairan, dan cukup istirahat.
ADVERTISEMENT
Makanan yang bisa dikonsumsi, yaitu daging merah tanpa lemak, ikan, unggas, kacang-kacangan, bayam, sereal yang diperkaya zat besi, atau kismis.
3. Memperhatikan Riwayat Kesehatan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pendonor. Setelah pendaftaran termasuk identifikasi, akan dilanjutkan diskusi tentang riwayat kesehatan.
Mulai dari apa saja yang sedang menjadi keluhan pendonor, pernah sakit apa saja, ke mana saja telah bepergian, dan obat apa yang sering dan sedang diminum.
(IPT)