8 Manfaat Vitamin C untuk Kesehatan Tubuh dan Kulit

Ilustrasi manfaat vitamin C untuk kesehatan tubuh dan kulit. Foto: pexels.com

Manfaat vitamin C jauh lebih besar daripada mencegah sariawan. Manfaat ini akan terlihat jika dikonsumsi berdasarkan panduan standar gizi normal.

Vitamin C adalah jenis vitamin yang larut dalam air. Vitamin C dikenal dan nama kimia asam askorbat. Vitamin ini bisa didapatkan dengan mudah melalui sumber pangan alami.

Berikut manfaat vitamin C untuk tubuh dan informasi lainnya terkait nutrisi tersebut yang bisa disimak.

Manfaat Vitamin C untuk Kesehatan

Ilustrasi manfaat vitamin C untuk kesehatan tubuh dan kulit. Foto: unsplash.com

Vitamin C merupakan nutrisi yang esensial. Tubuh manusia tak dapat dapat memproduksi sendiri jenis vitamin tersebut. Vitamin C memiliki banyak peran penting yang menjaga kesehatan tubuh.

Menyadur buku berjudul Vitamin karya Elsa Yuniarti dan Sari Ramadhani, vitamin C dapat diserap dengan cepat dari alat pencernaan untuk masuk dalam saluran darah. Setelah itu, nutrisi tersebut disebar ke seluruh jaringan tubuh.

Manfaat vitamin C tak hanya digunakan untuk tubuh tetapi juga berfungsi untuk merawat kesehatan kulit. Lebih lanjut, vitamin ini juga memiliki berbagai khasiat lain. Mengutip laman Healthline, berikut berbagai manfaat vitamin C untuk kesehatan.

1. Mengurangi Risiko Penyakit Kronis

Vitamin C adalah jenis antioksidan kuat yang berfungsi memperkuat pertahanan tubuh secara alami. Berbagai studi menunjukkan mengonsumsi vitamin C dapat meningkatkan kadar antioksidan darah hingga 30%.

Kandungan vitamin C membantu tubuh melawan peradangan penyakit. Selain itu, jenis vitamin dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung.

2. Membantu Mengatasi Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi membuat seseorang berisiko terkena penyakit jantung. Penyakit tersebut juga menjadi penyebab kematian secara global. Penelitian menunjukkan vitamin C membantu menurunkan tekanan darah baik untuk penderita maupun orang yang sehat.

Sejumlah penelitian menyatakan bahwa mengonsumsi vitamin C mengurangi tekanan darah sistolik sebesar 3,8mmHG dan tekanan darah diastolic sebesar 1,5mmgHG pada orang dewasa sehat.

Sementara itu, orang dewasa dengan tekanan darah tinggi, vitamin C menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 4,9 mmHg dan tekanan darah diastolic sebesar 1.7mmHG.

3. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, kadar kolesterol jahat yang tinggi, dan rendahnya kadar kolesterol baik dalam tubuh. Mengonsumsi vitamin C dengan dosis yang cukup dapat mengurangi risiko tersebut.

Ini dibuktikan dalam analisis sebuah penelitian. Hasilnya, orang yang mengonsumsi 700 mg vitamin C memiliki risiko penyakit jantung 35% lebih rendah dibandingkan mereka yang tak mengonsumsi vitamin C.

Namun, mengosumsi vitamin C saja tak cukup jika tak diikuti dengan pola hidup sehat dan gizi seimbang.

4. Mencegah Serangan Asam Urat

Asam urat adalah jenis radang sendi yang menyerang tubuh, sehingga mengalami pembengkakan. Penyakit ini umumnya disertai dengan serangan nyeri hebat yang tiba-tiba. Asam urat dapat dicegah dengan mengonsumsi vitamin C yang cukup.

Dalam sebuah penelitian, ditemukan orang dewasa yang mengonsumsi vitamin C secara rutin memiliki kadar asam urat darah yang jauh lebih rendah dan risiko terkena asam urat 44% lebih rendah.

5. Membantu Mencegah Kekurangan Zat Besi

Zat besi adalah nutrisi yang berfungsi membuat sel darah merah dan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Vitamin C dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan.

Vitamin ini juga membantu mengubah zat besi dari makanan yang sulit diserap menjadi lebih mudah diserap. Hal ini sangat berguna bagi orang-orang yang memiliki pola makan vegetarian.

Mengonsumsi 100 mg vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi sebesar 67%. Hasilnya, vitamin C membantu mengurangi risiko anemia pada orang yang rentan kekurangan zat besi.

6. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Salah satu alasan utama mengonsumsi vitamin C ialah untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Vitamin C mendorong produksi sel darah putih. Sel tersebut berfungsi melindungi tubuh terhadap infeksi penyakit.

Vitamin C juga membantu sel darah putih lebih efektif untuk melindungi kerusakan akibat molekul yang berbahaya. Selain itu, vitamin ini juga membantu melindungi kulit karena bertindak sebagai antioksidan.

7. Membantu Penyembuhan Luka

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi vitamin C dapat mempersingkat waktu penyembuhan luka. Proses penyembuhan luka memerlukan banyak kolagen.

Vitamin C dapat mendorong produksi kolagen dalam tubuh, sehingga luka dapat disembuhkan karena pembentukan jaringan baru lebih cepat.

8. Merawat Kulit

Seperti yang disebutkan sebelumnya, vitamin C membantu memproduksi jaringan kolagen. Kandungan ini dapat memperkuat kulit dan dinding pembuluh darah. Lebih lanjut, kolagen juga mendorong regenerasi sel kulit, sehingga mencegah penuaan dini.

Baca Juga: 9 Manfaat Suntik Vitamin C untuk Kesehatan Tubuh

Makanan yang Mengandung Vitamin C

Ilustrasi makanan yang mengandung vitamin C. Foto: Pixabay.com.

Ada banyak jenis sayuran dan buah-buahan yang kaya vitamin C. Dirangkum dari buku 1001 Makanan Sehat terbitan Elex Media Komputindo, berikut ini daftar sayur dan buah yang mengandung banyak vitamin C.

1. Jambu Biji

Satu buah jambu biji mengandung 125 mg vitamin C dan kaya antioksidan. Mengonsumsi buah jambu biji kupas secara rutin dapat menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol pada tubuh.

2. Paprika Kuning Manis

Kandungan vitamin C pada paprika kuning manis akan meningkat seiring bertambahnya usia. Satu paprika kuning besar mengandung 342 mg vitamin C. Kandungan tersebut dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan paprika hijau.

3. Blewah

Blewah adalah buah manis yang memiliki serat tinggi. Tak hanya mengandung vitamin A, buah ini juga kaya akan vitamin C. Satu cangkir irisan blewah mengandung 17,4 mg vitamin C yang cocok dikonsumsi orang dewasa setiap hari.

4. Peterseli

Dua sendok makan peterseli segar mengandung 10 mg vitamin C. Selain itu, sayuran ini juga mengandung sumber vitamin K dan tinggi antioksidan.

5. Bayam Sawi

Satu mangkok sawi mentah mengandung 195 mg vitamin C. Selain itu, jenis sayuran ini juga mengandung banyak nutrisi lain seperti vitamin A, kalsium, mangan, serat, folat, dan kalium.

6. Kangkung

Sebanyak 100 gram kangkung mentah mengandung 93 mg vitamin C. Jenis sayuran ini juga kaya akan vitamin K dan zat karotenoid lutein yang mengurangi risiko penyakit inflamasi kronis.

7. Kiwi

Satu buah kiri ukuran sedang mengandung 56mg vitamin C. Riset menunjukkan kiwi dapat mengurangi risiko penggumpalan darah. Selain itu, mengonsumis kiwi secara rutin juga bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh.

8. Brokoli

Setengah cangkir brokoli matang mengandung 51 vitamin C. Mengonsumsi brokoli secara rutin dapat menurunkan risiko penyakit kanker.

9. Lemon

Satu buah lemon mentah mengandung 45 mg vitamin. Kandungan vitamin C dalam jus lemon dapat bertindak sebagai antioksidan yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah.

10. Pepaya

Satu cangkir papaya mengandung 88 mg vitamin C. Kandungan tersebut membantu daya ingat dan memiliki efek anti-inflamasi yang kuat. Ekstrak papaya terbukti mengobati gejala kanker melalui sifat antioksidan yang dimiliki.

11. Stroberi

Satu cangkir irisan stroberi mengandung 97 mg vitamin C. Buah ini juga kaya akan nutrisi lainnya seperti mangan, flavonoid, folat, hingga antioksidan.

12. Jeruk

Jeruk merupakan salah satu sumber vitamin C. Satu jeruk ukuran sedang mengandung 83 vitamin C. Sedangkan jeruk mandarin mengandung 24 mg vitamin C.

Kebutuhan Vitamin C per Hari

ilustrasi kebutuhan vitamin C per hari. Foto: shutterstock.com.

Setiap orang perlu memenuhi kebutuhan vitamin C harian untuk menjaga kesehatan. Seperti yang disebutkan di atas, vitamin C membantu sistem kekebalan tubuh dan mencegah berbagai penyakit.

Meyadur jurnal bahasa Inggris berjudul Dietary Reference Intakes for Vitamin C, Vitamin E, Selenium, and Carotenoids oleh National Academies Press (US), berikut kebutuhan vitamin C per hari yang dibutuhkan oleh tubuh berdasarkan usia.

(IPT)