Konten dari Pengguna

Aktiva Lancar: Pengertian dan Perbedaannya dengan Aktiva Tetap

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
11 Februari 2022 16:56 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aktiva lancar bermanfaat untuk membayar biaya pengeluaran suatu perusahaan. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Aktiva lancar bermanfaat untuk membayar biaya pengeluaran suatu perusahaan. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Aktiva lancar merupakan salah satu istilah yang sering ditemui di dalam dunia bisnis. Istilah yang dapat disebut juga sebagai aset lancar ini merupakan salah satu bentuk kekayaan yang dapat dicairkan atau ditukarkan dengan uang tunai.
ADVERTISEMENT
Manfaat aktiva adalah untuk membayar biaya-biaya yang muncul, misalnya membayar uang sewa gadung, membayar gaji karyawan, dan juga membeli beberapa bahan baku untuk keperluan perusahaan.
Untuk mengetahui lebih jelas, berikut adalah pengertian aktiva lancar, macam-macamnya, hingga contohnya menurut dari berbagai macam-sumber.

Pengertian Aktiva Lancar

Menurut laman resmi dari Otoritas Jasa Keuangan(OJK), aktiva lancar adalah aktiva dalam bentuk uang tunai atau barang berharga lainnya yang sewaktu-waktu dapat dengan mudah ditukar dengan uang tunai.
Selain itu, menurut Alimansyah dan Padji dalam buku Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan, aktiva lancar adalah harta perusahaan yang dapat ditukar dengan tunai dalam waktu yang relatif singkat, biasanya ukuran waktunya ialah siklus atau tahun buku.
Lantas, yang termasuk aktiva lancar apa saja? Menyadur dari buku Accounting Principles karangan Abdullah Shahab, aktiva lancar terdiri dari kas, surat berharga, wesel tagih, piutang dagang, persediaan barang, hingga beban dibayar muka.
ADVERTISEMENT
Dari berbagai aktiva lancar di atas, ada aktiva lancar yang paling likuid adalah uang tunai. Keberadaan uang tunai menjadi alat tukar yang legal pada akhirnya, sehingga setiap orang membutuhkan uang tunai untuk mendapatkan suatu kebutuhan.
Alternatif kebijakan pembiayaan aktiva lancar. Foto: Unsplash
Menghimpun artikel jurnal Analisis Kebijakan Modal Kerja, Likwiditas, dan Rentabilitas pada Perusahaan Senen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia karya Rodhiyah, terdapat tiga alternatif kebijakan pembiayaan aktiva lancar (Eugene F. Brigham - Joel F. Huston), yaitu:
1. Maturity Matching or Self Liquidating Approach
Pendekatan ini artinya semua aset tetap ditambah aktiva lancar permanen dibiayai dengan modal jangka panjang, tetapi aktiva lancar sementara dibiayai dengan utang jangka pendek.
2. Aggresive Approach
Beberapa aset ini tetap dibiayai dengan utang jangka pendek, suku jangka pendek umumnya relatif lebih rendah daripada tingkat jangka panjang, dan perusahana bersedia mengorbankan keamanan untuk memungkinkan keuntungan yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
3. Conservative Approach
Aktiva lancar permanen dan semua aset tetap, serta untuk memenuhi kebutuhan musiman menggunakan sejumlah kredit jangka panjang.

Macam-Macam Aktiva Lancar

Salah satu aktiva lancar adalah piutang wesel. Foto: Unsplash
Dalam buku Ekonomi dan Akuntansi: Membina Kompetensi Ekonomi karangan Eeng Arham, yang termasuk aktiva lancar adalah komponen yang telah disebutkan sebelumnya, seperti kas, wesel tagih, surat berharga, dan lain sebagainya.
Berikut penjelasan tentang macam-macam aktiva lancar tersebut. Simak informasinya berikut ini.
1. Kas
Kas adalah uang tunai yang berada di perusahaan dan uang kas yang berada di bank serta uang tunai yang dialokasikan untuk cadangan. Kas juga meliputi uang logam, uang kertas, cek, wesel pos (kiriman uang lewat, pos, money order), dan deposito.
2. Investasi jangka pendek atau surat berharga
ADVERTISEMENT
Investasi yang sifatnya sementara atau jangka pendek dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas yang untuk sementara belum dan belum bisa diuangkan.
3. Piutang wesel
Tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian yang diatur dalam undang-undang.
4. Piutang dagang
Tagihan kepada pihak lain atau kepada kreditor dan pelanggan sebagai akibat adanya penjualan barang secara kredit.
5. Persediaan
Semua barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih di gudang atau belum terjual.
6. Piutang penghasilan
Penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena perusahaan telah memberikan jasanya tetapi belum diterima pembayarannya sehingga masuk ke dalam tagihan.
7. Persekot
Pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain, tetapi pengeluaran itu belum menjadi biaya atau jasa pihak lain ini melainkan pada periode berikutnya.
ADVERTISEMENT
8. Inventaris
Inventaris terdiri dari barang-barang yang dimiliki sebuah perusahaan yang dalam bisnis perusahaan menjual barang-barang tersebut.

Perbedaan Aktiva Lancar dan Aktiva Tetap

Perbedaan dari aktiva lancar dan aktiva tetap. Foto: Unsplash
Tidak hanya aktiva lancar, ada pula aktiva tetap yang memiliki arti berbeda. Aktiva tetap memiliki arti sebagai manfaat ekonomis lebih dari satu periode akuntansi (lebih dari satu tahun).
Menurut buku Pengantar Akuntansi karangan Sunarno Sastroatmodjo, akun aktiva tetap dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu investasi jangka panjang, aktiva tetap terwujud, dan aktiva tetap tidak terwujud.
Aktiva tetap berwujud, yaitu aktiva perusahaan yang wujudnya dapat dilihat. Aktiva ini memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau satu periode akuntansi. Komponen aktiva tetap berwujud adalah:
ADVERTISEMENT
Ada pun aktiva tetap tidak berwujud, yaitu aktiva yang wujud fisiknya tidak dapat dilihat atau tidak tampak. Komponen aktiva tetap tidak berwujud, yaitu:
Perbedaan aktiva lancar dan aktiva tetap ada pada jangka waktunya. Aktiva lancar adalah jenis aktiva yang berjangka waktu di bawah 1 tahun, sedangkan aktiva tetap adalah jenis aktiva yang berjangka waktu di atas 1 tahun.

Urutan Aktiva Lancar

Urutan dari aktiva lancar untuk membantu kinerja perusahaan. Foto: Unsplash
Mengutip buku Pengantar Manajemen Aset karya Sri Wahyuni, S.E, urutan yang benar atas aktiva lancar adalah kas, piutang dagang, persediaan, dan biaya dibayar di muka.
ADVERTISEMENT
Urutan aktiva lancar di atas dapat membantu kinerja suatu perusahaan untuk mengeluarkan biaya-biaya lain, seperti gaji karyawan, pembelian bahan, utang, sewa bangunan, dan lainnya.
(JA)