Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.0
Konten dari Pengguna
Apa Itu Gaya Hidup Berkelanjutan dan Penerapannya dalam Tema P5
27 Juli 2023 15:25 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam tema P5 disebutkan bahwa gaya hidup berkelanjutan bertujuan agar siswa dapat memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang. Melalui pembelajaran ini, mereka dapat mengamati dampaknya terhadap kelangsungan hidup di dunia dan lingkungan sekitar.
Mengutip buku The Power of ABCD: Asset Based Community Development karya Gede Benny Kurniawan (2023), peserta didik juga bisa membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan. Mereka dapat mempelajari potensi krisis berkelanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Tahapan gaya hidup berkelanjutan cukup kompleks. Untuk mengetahui apa itu gaya hidup berkelanjutan dan alur yang mendasarinya, simaklah penjelasannya dalam artikel berikut.
Gaya Hidup Berkelanjutan
Pada dasarnya, gaya hidup berkelanjutan menjadi sebuah tantangan global yang memengaruhi banyak orang di dunia. Dengan memilih gaya hidup ini, setiap orang bisa berkontribusi dan mengambil aksi nyata untuk membantu keberlanjutan (sustainability) hidup di bumi.
ADVERTISEMENT
Materi tentang gaya hidup berkelanjutan ini dipelajari oleh setiap siswa di sekolah. Kurikulumnya masuk dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) untuk semua jenjang, mulai dari sekolah dasar hingga menengah.
Ada sejumlah tahapan atau alur yang mendasari gaya hidup berkelanjutan ini. Dikutip dari buku Gaya Hidup Berkelanjutan: Panduan Guru Kelas 7 karya Eni Mufidah (2023), berikut penjelasannya:
1. Tahap pengenalan
Pada tahapan ini, pendidik akan mengenali dan membangun kesadaran peserta didik mengenai tema yang sedang dipelajari. Peserta didik diajak menggali lebih dalam tentang pentingnya partisipasi tiap individu dan kelompok.
Ini berlaku untuk kelompok kecil maupun masyarakat luas. Peserta didik diajak untuk mengidentifikasi masalah lingkungan dalam lingkup kelas, sekolah, dan rumah.
2. Tahap kontekstual
Peserta didik diminta untuk menggali permasalahan di lingkungan sekitar yang terkait dengan topik pembahasan. Nantinya, mereka akan melakukan riset terpadu secara mandiri terhadap masalah lingkungan dalam lingkup kelas, sekolah, dan rumah.
ADVERTISEMENT
Riset dilakukan secara mendalam dan didasarkan pada fakta lapangan. Pada tahap ini, siswa dapat melakukannya secara individu maupun berkelompok.
3. Tahap aksi
Peserta didik merumuskan peran yang dapat dilakukan melalui aksi nyata. Nantinya, mereka menyusun laporan tentang aksi nyata dalam memupuk keberlangsungan lingkungan baik di kelas, sekolah, maupun rumah.
4. Refleksi
Refleksi merupakan tahapan untuk menggenapi proses dengan melakukan evaluasi dan refleksi. Di tahapan ini, peserta didik akan berbagi gagasan dan hasil pemikirannya masing-masing. Mereka juga akan mengevaluasi dan merefleksi penerapannya pada final projek.
5. Menyusun langkah strategis
Peserta didik melakukan tindak lanjut dari hasil evaluasi dan refleksi yang dilakukan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan kelas, sekolah, maupun rumah.
ADVERTISEMENT
(MSD)