Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa Itu Heterozigot? Ini Contoh dan Kelebihannya
28 Maret 2022 21:36 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gen merupakan sifat yang diwariskan oleh orang tua untuk mengontrol semua perilaku dan karakter makhluk hidup. Saat mempelajari pewarisan sifat inilah, heterozigot adalah salah satu istilah yang penting untuk dipahami.
ADVERTISEMENT
Suatu individu cenderung akan berkembang biak dan melahirkan keturunan sebagai individu baru. Sifat yang dimiliki individu baru ini, bergantung dari kombinasi sifat yang dimiliki induknya.
Pada pewarisan sifat, terdapat sepasang induk yang dapat menghasilkan keturunan. Pasangan induk dalam persilangan bertindak sebagai parental. Sementara hasil persilangannya yang berupa keturunan, disebut sebagai filial.
Selain heterozigot, terdapat pula istilah homozigot. Kedua istilah ini berkaitan dengan susunan gen yang menentukan sifat dasar suatu makhluk hidup dari genotip.
Sebagai informasi tambahan, terdapat sifat yang tampak dari suatu individu (fenotip), ada pula sifat yang tidak tampak dari suatu individu (genotip). Penasaran, apa perbedaan heterozigot dan homozigot? Selengkapnya ada di pembahasan berikut ini.
Apa Itu Heterozigot?
Apakah maksud heterozigot? Susan L. Elrod dalam bukunya berjudul Schaum's Genetika menjelaskan, heterozigot adalah spesies yang kromosomnya mempunyai gen berbeda dari pasangannya. Spesies yang heterozigot bisa membentuk lebih dari satu jenis gamet.
ADVERTISEMENT
Gen heterozigot bersifat tertutup. Artinya, gen ini akan tertutup atau sifatnya tidak akan terlihat. Sebagai contoh, seorang ibu mempunyai hidung yang mancung, tetapi tidak seorang pun anaknya yang mempunyai hidung mancung. Dari contoh ini dapat diambil kesimpulan, bahwa gen pembentuk hidung mancung merupakan gen heterozigot.
Dalam organisme diploid, heterozigot mengacu pada individu yang memiliki dua alel berbeda untuk sifat tertentu. Alel adalah versi gen atau urutan DNA tertentu pada kromosom .
Alel diwariskan melalui reproduksi seksual, karena keturunan yang dihasilkan mewarisi separuh kromosomnya dari ibu dan separuh lagi dari ayah.
Sel-sel pada organisme diploid mengandung sekumpulan kromosom homolog, yang merupakan pasangan kromosom dengan memiliki gen sama pada posisi yang sama pula, di sepanjang setiap pasangan kromosom.
ADVERTISEMENT
Meskipun kromosom homolog memiliki gen yang sama, mereka mungkin memiliki alel yang berbeda untuk gen tersebut. Alel menentukan bagaimana ciri-ciri tertentu dapat diekspresikan atau diamati.
Perbedaan Heterozigot dan Homozigot
Homozigot merupakan salah satu bentuk genotip yang mempunyai sifat identik dengan aslinya. Gen yang homozigot biasanya harus terdiri dari gen ayah dan gen ibu yang berkarakter sama.
Meskipun begitu, karakter gen yang dominan dan karakter gen yang resesif harus dipertimbangkan. Dalam beberapa pengecualian, genotip homozigot dapat mempunyai sifat dominan dua dan sifat resesif dua atau ganda.
Homozigot berarti spesies tertentu mempunyai dua alel tertentu, sehingga mempunyai karakter genetik tertentu. Dua gen ini akan bergabung dan menutupi gen lain yang bersifat resesif.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, orang tua homozigot dominan pasti akan mempunyai anak dengan warna mata coklat, tidak tergantung warna mata pasangannya. Hal ini disebabkan, orang tua yang homozigot hanya mempunyai gen dominan. Gen dominan ini akan selalu mendominasi apapun gen yang dipunyai oleh pasangannya.
Merujuk pada buku Genetika Mendel: Prinsip Dasar Pemahaman Ilmu Genetika karangan Estri Laras Ayuningtyas, perbedaan heterozigot dan homozigot dapat dirumuskan sebagai berikut:
Contoh Heterozigot dan Homozigot
Pada tahun 1903, ada seorang pemulia tanaman bernama Johannsen yang berasal dari Swedia. Ia memakai istilah gen untuk bisa memberi nama faktor penentu sifat yang dikemukakan oleh Mendel . Jadi, tiap-tiap gen yang mengendalikan sifat tersebut memiliki tempat ataupun posisi tertentu di suatu kromosom.
ADVERTISEMENT
Posisi atau letak gen di kromosom ini dikenal dengan sebutan lokus. Misalnya, gen-gen penentu bentuk suatu biji mempunyai lokus yang berbeda dengan gen-gen penentu warna pada biji. Untuk membedakan gen dari masing-masing lokus tersebut, maka dipakailah huruf yang berbeda, seperti A dan B.
Tiap-tiap gen ini mempunyai pasangan gen yang dikenal dengan istilah alel. Di tahun 1902, Bateson dan Snowdon memakai istilah homozigot dan heterozigot untuk bisa menunjukkan kedudukan alel di lokus.
Homozigot adalah dua alel yang sama yang ada pada 1 lokus, misalnya AA atau aa. Sementara heterozigot adalah dua alel yang berbeda dan terleta pada 1 lokus, misalnya Aa.
Selain dari gen, Johannsen juga memakai istilah fenotip dan genotip. Fenotip adalah sifat penampilan fisik yang bisa diamati, seperti warna, bentuk, dan tinggi. Sementara genotip adalah jenis gen yang mengendalikan fenotip.
ADVERTISEMENT
Contohnya, pada fenotip bentuk biji dominan bulat, terdapat dua jenis genotip, yakni RR (homozigot) dan Rr (heterozigot). Di lain sisi, fenotip bentuk biji keriput ini dikendalikan oleh genotip rr (homozigot).
Jadi, contoh heterozigot dan homozigot secara sederhana adalah:
Kelebihan Heterozigot
Dikutip dari buku Genetika: Penjelasan Mekanisme Pewarisan Sifat tulisan Bambang Irawan, kelebihan heterozigot dapat memengaruhi kondisi seseorang sebagai berikut:
1. Sifat sel sabit
Sel darah merah sangat penting untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke bagian tubuh lainnya. Biasanya, sel-sel bulat bisa masuk melalui ruang ketat dengan pembuluh darah yang terkecil. Namun, pada orang dengan penyakit sel sabit (yang memiliki dua salinan alel sel sabit), sel-sel dapat menjadi cacat.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dapat memblokir aliran darah, menyebabkan kerusakan organ, dan orang-orang dengan penyakit sel sabit berisiko mengalami komplikasi dan kemungkinan memiliki usia dengan harapan hidup yang cukup rendah (mati dalam usia 40-an).
Diperkirakan 10-20% orang-orang yang tinggal di sebagian daerah Afrika membawa setidaknya satu alel sel sabit. Hal ini disebabkan adanya heterozigot yang kuat (orang dengan satu salinan alel yang resisten terhadap penyakit malaria).
Dalam bagian-bagian yang sama dari Afrika, nyamuk dapat membawa kuman malaria atau parasit kecil yang disebut Plasmodium. Penyakit ini mampu menggali ke dalam bagian sel darah merah.
Namun, pada orang dengan sifat sel sabit, sel-sel darah merah yang resisten terhadap infeksi malaria. Itu berarti orang dengan sifat tersebut terlindungi dari penyakit.
ADVERTISEMENT
2. Fibrosis kistik
Fibrosis kistik adalah kelainan genetik yang paling umum di antara orang-orang keturunan Eropa. Sekitar 1-25 orang adalah pembawa kelainan gen ini. Fibrosis kistik memengaruhi sel-sel yang memproduksi lendir, keringat, dan cairan pencernaan.
Setelah fibrosis kistik begitu umum, para ilmuwan berpikir harus ada kelebihan heterozigot. Satu teori mengatakan, bahwa kelebihan heterozigot akan menjaga cairan dalam sel usus seseorang, tepatnya ketika menderita penyakit seperti diare.
Penyakit diare mematikan yang disebut kolera pernah terjadi secara membabi-buta di Eropa. Orang yang terinfeksi akan mati karena mereka kehilangan begitu banyak cairan ketika diare.
(VIO)