Apa Itu Pesan Moral dalam Cerita? Ini Penjelasannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
31 Agustus 2021 13:00 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pesan moral dalam cerita. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesan moral dalam cerita. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Karya sastra, termasuk cerita fiksi ataupun nonfiksi, merupakan cerminan, gambaran, atau refleksi kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra, pengarang berusaha mengungkapkan lika-liku kehidupan masyarakat yang mereka rasakan dan mereka alami.
ADVERTISEMENT
Pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca itu disebut dengan pesan moral. Pesan moral merupakan unsur intrinsik, yaitu unsur utama yang harus ada dalam sebuah cerita. Unsur inilah yang membangun keutuhan cerita tersebut.
Dengan kata lain, pesan moral menjadi bagian penting dalam sebuah cerita. Adanya pesan moral menunjukkan bahwa cerita tersebut tidak hanya menghibur, tetapi juga membawa manfaat bagi pembacanya.
Pesan moral biasanya disampaikan melalui tokoh, latar, maupun alur cerita itu sendiri. Penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu pesan moral dapat disimak dalam ulasan berikut ini.

Apa Itu Pesan Moral?

Ilustrasi membaca cerita. Foto: iStock
Pesan moral adalah amanat dalam sebuah cerita atau karya lainnya yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Pesan yang ingin disampaikan biasanya berupa pesan moral berupa nilai-nilai baik yang bisa dijadikan teladan atau contoh bagi para pembaca.
ADVERTISEMENT
Pesan moral pada cerita dapat disampaikan secara tersirat atau tersurat. Secara tersirat artinya tidak langsung, dapat disampaikan melalui perkembangan tokoh, sedangkan pesan moral yang tersurat ditunjukkan secara langsung, misalnya lewat percakapan antartokoh.
Mengutip buku Teori Pengkajian Fiksi oleh Burhan Nurgiyantoro, pesan moral dalam cerita biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang dan pandangannya tentang nilai-nilai kebenaran. Itulah yang ingin disampaikannya kepada pembaca.
Melalui cerita, sikap, dan tingkah laku tokoh-tokoh dalam karya itulah pembaca diharapkan dapat mengambil hikmah, pelajaran, dan pesan-pesan moral yang disampaikan atau diamanatkan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pesan moral yang disampaikan lewat cerita fiksi tentu berbeda efeknya dengan yang disampaikan lewat cerita nonfiksi. Cerita fiksi menawarkan pesan moral yang berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Sifat-sifat luhur tersebut umumnya bersifat universal. Artinya, sifat-sifat itu dimiliki dan diyakini kebenarannya oleh banyak orang.
Sebuah cerita yang menawarkan pesan moral bersifat universal biasanya akan diterima dan dinikmati oleh masyarakat secara universal pula. Meski tetap dipengaruhi oleh unsur intrinsik lain seperti tema, latar, maupun penokohan.
Adanya pesan moral yang dekat dengan kehidupan masyarakat juga bisa membuat pembaca lebih mendalami cerita tersebut. Pembaca dapat ikut merasakan apa yang tengah dialami tokoh sehingga dapat merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh pesan moral dapat dipahami dengan mudah dalam cerita Malin Kundang. Pesan moral yang ingin disampaikan oleh pengarang antara lain:
ADVERTISEMENT

Ciri-Ciri Pesan Moral

Ilustrasi anak-anak yang membaca cerita dengan pesan moral di dalamnya. Foto: Pexels
Pesan moral merupakan pesan yang mengandung nilai-nilai positif yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Dikutip dari Create, Succeed, and Immortaliza oleh Siti Kumala, dkk., (2022: 70-71), adapun ciri-ciri pesan moral yang bisa dikenali, yaitu:

1. Ada di Akhir Cerita

Akhir dari sebuah cerita bisa berupa amanat atau pesan moral. Jika disampaikan secara tersurat dalam cerita, pesan moral itu umumnya disampaikan di bagian akhir cerita.

2. Disampaikan Secara Jelas

Pesan moral biasanya disampaikan secara jelas (eksplisit) dalam bentuk seruan, nasihat, peringatan, saran, anjuran, maupun larangan yang berhubungan dengan tema utama suatu cerita.

3. Tersirat Melalui Tokoh

Pesan moral bisa disampaikan secara langsung maupun tersirat melalui karakter tokoh atau penokohan dalam suatu cerita. Pesan moral bertujuan agar pembaca mau melakukan sesuai dengan amanat di dalam cerita.
ADVERTISEMENT

Cerita Rakyat yang Memiliki Pesan Moral

Ilustrasi seorang ibu yang mengisahkan cerita rakyat kepada anaknya. Foto: Pexels
Sebagian besar cerita rakyat biasanya memiliki pesan moral yang ingin disampaikan penulis. Adapun beberapa cerita rakyat yang memiliki pesan moral, yaitu:

1. Lutung Kasarung

Lutung Kasarung adalah cerita rakyat yang berasal dari daerah Jawa Barat. Kisah ini bercerita tentang pangeran tampan bernama Sanghyang Guruminda yang dihukum dengan dibuang ke bumi karena melakukan kesalahan di kayangan dalam wujud seekor lutung.
Sebagai seekor lutung, Sanghyang Guruminda tersesat di sebuah hutan, sehingga ia diberi nama Lutung Kasarung. Suatu hari, Lutung bertemu dengan Putri Purbasari, seorang putri dari Kerajaan Pasir Batang.
Pesan moral dari cerita Lutung Kasarung adalah segala niat dan perbuatan jahat tidak akan berhasil, justru sebaliknya akan mendatangkan celaka.
ADVERTISEMENT

2. Kancil dan Buaya

Kancil dan Buaya adalah cerita rakyat yang mengisahkan tentang kepintaran kancil mengelabui para buaya yang jahat untuk mendapatkan keinginannya.
Pesan moral dari cerita Kancil dan Buaya adalah nasihat untuk tidak berbohong. Sebab, pada akhir cerita digambarkan mengenai betapa buruknya berbohong.

3. Legenda Asal-usul Danau Telaga Warna

Legenda Asal-usul Danau Telaga Warna berasal dari Jawa Barat. Menurut legenda, Telaga Warna terbentuk karena ulah seorang putri manja kerajaan Kutatanggeuhan yang bernama Putri Gilang Rukmini.
Putri Gilang Rukmini dengan kasar menolak hadiah ulang tahun yang diberikan ibunya, yakni berupa kalung emas dan permata. Sang Ratu sangat sedih melihat kelakuan putrinya tersebut.
Karena kelakuan sang putri, semua orang yang menyaksikan hal tersebut meneteskan air mata, hingga istana pun basah. Mereka terus menangis hingga air mata membanjiri istana dan tiba-tiba keluar air yang deras dari tanah.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Kerajaan Kutatanggeuhan tenggelam oleh air dan terciptalah sebuah danau yang sangat indah. Danau inilah yang kemudian disebut Danau Telaga Warna.
Pesan moral dari cerita Danau Telaga Warna adalah agar para orang tua dapat mengasuh dan merawat anak dengan baik. Dengan begitu, anak tidak akan memiliki kepribadian yang manja.

4. Malin Kundang

Malin Kundang adalah cerita rakyat yang berasal dari Sumatra Barat. Cerita ini mengisahkan sosok Malin Kundang yang durhaka kepada sang ibunda setelah dia sukses dan berhasil menjadi saudagar kaya. Ibunya yang marah pun mengutuk Malin Kundang menjadi batu.
Pesan moral dari kisah Malin Kundang adalah akibat yang diperoleh seorang anak yang durhaka kepada ibu kandungnya. Ia terlena oleh harta benda yang didapatnya, sehingga ia dikutuk menjadi batu.
ADVERTISEMENT

5. Gajah yang Baik Hati

Gajah yang Baik Hati merupakan cerita fabel yang berkisah tentang seorang gajah yang besar dan memiliki hati yang sangat baik. Gajah ini suka memberikan pertolongan kepada hewan yang kesusahan, bahkan hewan kecil seperti tikus dan semut.
Pesan moral dari Gajah yang Baik Hati adalah pengingat untuk selalu bersikap baik kepada siapa pun orangnya dan kapan saja.

6. Legenda Batu Batangkup

Legenda Batu Batangkup adalah cerita rakyat tentang seorang ibu yang hidup dengan kedua anaknya yang sangat nakal dan pemalas. Suatu hari, sang ibu ditelan oleh Batu Batangkup karena melihat anak-anak tersebut durhaka kepada ibunya.
Kedua anak tersebut pun menyesal karena tidak menghormati ibunya. Setelah itu, Batu Batangkup pun langsung menelan kedua anak nakal tersebut masuk ke dalam tanah hingga mereka tidak pernah kembali.
ADVERTISEMENT
Pesan moral dari Legenda Batangkup adalah pengingat bagi seorang anak untuk jangan memiliki sifat malas, nakal, dan sering membantah nasihat orang tua agar memiliki kehidupan yang baik.
(ADS & SFR)