Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Apa Itu Puisi Diafan dan Contohnya sebagai Karya Sastra Indonesia
23 Juni 2023 15:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pengelompokan tersebut didasarkan pada seberapa sulit pemilihan kata yang digunakan dalam sebuah puisi. Dalam sastra Indonesia, ada puisi yang penuh kiasan atau metafora dan ada puisi yang disampaikan secara langsung.
Apa Itu Puisi Diafan?
Puisi diafan merupakan bagian dari pengelompokan puisi berdasarkan keterbacaannya. Mengutip buku Kajian Makna Puisi Keagamaan oleh Eneng Sri Supriatin, M. Pd., puisi diafan adalah puisi yang polos. Dalam penulisannya, alih-alih menggunakan imajinasi dan bahasa figuratif, jenis puisi ini justru menggunakan kata konkret.
Istilah lain dari puisi diafan adalah puisi transparan. Kata transparan sendiri memiliki arti bening, tembus pandang, dan mudah dilihat.
Artinya, puisi diafan adalah puisi yang mudah dilihat maknanya dan mudah dipahami isinya karena hampir semua kata yang digunakan mudah dicerna. Penulis puisi jenis ini tidak menggunakan lambang maupun kiasan untuk mengungkapkan maksudnya.
ADVERTISEMENT
Puisi diafan umumnya ditulis oleh orang dewasa dan diperuntukkan bagi anak-anak. Namun, kini mulai banyak anak yang belajar menulis puisi diafan.
Contoh Puisi Diafan
Agar lebih mudah memahaminya, berikut adalah dua contoh puisi diafan dalam sastra Indonesia yang bisa dijadikan referensi.
1. Aku, Si Sungai
Dalam buku Pembelajaran Puisi untuk Mahasiswa oleh Mohd. Harun, contoh puisi diafan bisa dilihat pada karya Ralli Dibyaguna tahun 2003. Saat membuat puisi ini, Ralli masih tercatat sebagai siswa Sekolah Dasar Islam Al Izhar, Jakarta. Berikut ini puisi karya Ralli yang berjudul Aku, Si Sungai.
Aku adalah sungai
Yang mengalir dari gunung ke lautan luas
Airku yang jernih
Berasal dari mata air nun jauh di gunung
Di sepanjang perjalanan
ADVERTISEMENT
Ku ditemani oleh ikan-ikan
Oleh beragam hewan
Yang melepaskan dahaga dengan airku
Airku yang jernih dan segar
Namun
Sesampai di kota
Manusia memberiku sampah
Air Jernihku menjadi cokelat, kotor dan bau
Airku yang jernih tercemar sudah
Teman-temanku, ikan-ikan turut menderita
Semua karena ulah manusia
Adakah yang patut kuperbuat?
Adakah yang dapat kau perbuat kawan?
Agar airku jernih dan segar kembali
Tolonglah aku
2. Pada Sebuah Kedai Kopi
Mengutip laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, contoh puisi diafan kedua berikut ini merupakan karya dari penulis bernama Maya Lestari dengan judul Pada Sebuah Kedai Kopi.
Jam di dinding menunjukkan pukul sebelas siang
Ketika engkau datang dengan kantong belanjaan
ADVERTISEMENT
Bermerek toko sepatu terkenal
Kau meminta maaf karena sudah datang terlambat
Katamu kau punya urusan penting yang tidak bisa ditunda.
Aku melihat merek di kantong belanjaanmu
Dan tahu, bahwa membeli sepatu lebih penting dari pada aku
Aku duduk di kedai kopi ini sejak pukul sembilan
Sejak semalam berpikir tentang kau dan aku
Aku teman sejak masa kecilmu
Kau teman sepermainanku
Dulu kita sering bermain bersama
Sepanjang hari mengerjakan apa saja
Tapi sekarang semua berbeda
Kau mulai berubah
Lebih suka membicarakan hal-hal yang dulu tidak pernah ada
Seperti, seberapa mahal harga pakaianmu
Seberapa mahal merek jam tanganmu
Seberapa murah harga sandal jepitku
Aku tidak tahu
Apakah aku masih sahabatmu
Tapi yang jelas,
ADVERTISEMENT
Di kedai kopi ini aku tahu,
Pertemuan kita tidak lebih penting dari sepatumu.
(ALS)