Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Apakah Hewan Kurban Masuk Surga? Ini Penjelasannya dalam Al-Qur'an dan Hadis
19 Mei 2024 14:02 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hewan kurban adalah hewan yang disembelih pada Hari Iduladha sebagai bagian dari ibadah kurban. Apakah hewan kurban masuk surga mengingatkan umat Islam pada sejarah ketaatan Nabi Ibrahim a.s kepada Allah yang bersedia mengorbankan putranya Ismail a.s. sebelum digantikan oleh seekor domba oleh Allah.
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam, konsep surga (jannah) dan neraka (jahannam) banyak dibahas dalam konteks manusia dan jin, yang memiliki kehendak bebas serta tanggung jawab moral atas perbuatan mereka. Namun, pertanyaan tentang apakah hewan kurban dapat masuk surga menjadi topik diskusi di kalangan ulama dan umat Islam.
Apakah Hewan Kurban Masuk Surga dan Kedudukan Hewan dalam Islam
Hewan dalam Islam dipandang sebagai makhluk Allah yang juga memiliki tujuan penciptaan. Pertanyaan seputar apakah hewan kurban masuk surga, terdapat banyak penjelasannya yang tertuang dalam Al-Qur'an dan hadis.
Hewan diciptakan untuk berbagai fungsi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti sumber makanan, transportasi, dan lainnya. Al-Qur'an menekankan pentingnya perlakuan baik terhadap hewan, menunjukkan bahwa mereka juga merupakan bagian dari ciptaan Allah yang harus dihormati.
ADVERTISEMENT
1. Hewan Kurban dan Keutamaannya
Dalam hadis, disebutkan bahwa hewan kurban akan menjadi saksi amal baik pemiliknya di hari kiamat. Rasulullah saw bersabda: "Tidak ada amalan yang dilakukan oleh anak Adam pada hari raya kurban yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan. Sesungguhnya hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kukunya" (HR. Tirmidzi).
2. Apakah Hewan Kurban dapat Masuk Surga?
Persoalan apakah hewan kurban akan masuk surga tidak secara jelas dibahas langsung dalam Al-Qur'an dan hadis. Namun, beberapa ulama memberikan pandangan terkait hal ini berdasarkan redaksi yang berbeda-beda.
3. Penghiburan dan Penghormatan
Beberapa ulama berpendapat bahwa hewan kurban mendapatkan bentuk penghormatan dari Allah dengan menjadi saksi bagi pemiliknya di akhirat. Ini menunjukkan bahwa ada pengakuan terhadap peran mereka dalam pelaksanaan ibadah kurban.
ADVERTISEMENT
4. Tidak Ada Taklif (Tanggung Jawab Moral)
Hewan tidak memiliki taklif atau tanggung jawab moral seperti manusia dan jin. Oleh karena itu, konsep pahala dan dosa tidak berlaku untuk mereka. Mereka tidak dihisab (dihisap amal perbuatannya) dan tidak ada kebutuhan bagi mereka untuk masuk surga atau neraka.
5. Perumpamaan dalam Hadis
Beberapa hadis memberikan gambaran bahwa hewan yang berperan dalam ibadah akan memperoleh kedudukan khusus di akhirat. Misalnya, hadis yang menyebutkan bahwa hewan kurban akan datang dengan segala bentuk fisiknya menunjukkan bahwa mereka memainkan peran penting dalam ibadah yang diterima oleh Allah.
Walaupun tidak ada keterangan eksplisit dalam Al-Qur'an atau hadis yang menyatakan bahwa hewan kurban akan masuk surga, ajaran Islam mengakui peran penting mereka dalam ibadah dan memberikan penghormatan tertentu.
ADVERTISEMENT
Hewan kurban akan menjadi saksi amal baik pemiliknya di akhirat, namun karena mereka tidak memiliki taklif, mereka tidak dihisab seperti manusia dan jin. Oleh karena itu, pertanyaan apakah mereka masuk surga mungkin tidak relevan dalam konteks ajaran Islam yang ada.
Dengan demikian, penghormatan kepada hewan kurban lebih dilihat sebagai bagian dari keadilan dan kasih sayang Allah terhadap semua ciptaan-Nya, serta pengakuan terhadap kontribusi mereka dalam pelaksanaan ibadah yang diperintahkan oleh Allah.
Ayat yang Menjelaskan tentang Hewan Kurban
Dalam Al-Qur'an, terdapat beberapa ayat yang membahas tentang hewan kurban. Berikut ini adalah beberapa ayat yang menjelaskan tentang hewan kurban dan konsep kurban dalam Islam:
1. Surah Al-Hajj (22:34)
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَ نْعَا مِ ۗ فَاِ لٰهُكُمْ اِلٰـهٌ وَّا حِدٌ فَلَهٗۤ اَسْلِمُوْا ۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ
ADVERTISEMENT
wa likulli ummating ja'alnaa mangsakal liyazkurusmallohi 'alaa maa rozaqohum mim bahiimatil-an'aam, fa ilaahukum ilaahuw waahidung fa lahuuu aslimuu, wa basysyiril-mukhbitiin
"Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban) agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)," (QS. Al-Hajj 22: Ayat 34)
2. Surah Al-Hajj (22:36)
وَا لْبُدْنَ جَعَلْنٰهَا لَـكُمْ مِّنْ شَعَآئِرِ اللّٰهِ لَـكُمْ فِيْهَا خَيْرٌ ۖ فَا ذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلَيْهَا صَوَآ فَّ ۚ فَاِ ذَا وَجَبَتْ جُنُوْبُهَا فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَ طْعِمُوا الْقَا نِعَ وَا لْمُعْتَـرَّ ۗ كَذٰلِكَ سَخَّرْنٰهَا لَـكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
ADVERTISEMENT
wal-budna ja'alnaahaa lakum ming sya'aaa-irillaahi lakum fiihaa khoirung fazkurusmallohi 'alaihaa showaaaff, fa izaa wajabat junuubuhaa fa kuluu min-haa wa ath'imul-qooni'a wal-mu'tarr, kazaalika sakhkhornaahaa lakum la'allakum tasykuruun
"Dan unta-unta itu Kami jadikan untukmu bagian dari syiar agama Allah, kamu banyak memperoleh kebaikan padanya. Maka sebutlah nama Allah (ketika kamu akan menyembelihnya) dalam keadaan berdiri (dan kaki-kaki telah terikat). Kemudian apabila telah rebah (mati), maka makanlah sebagiannya dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami tundukkan (unta-unta itu) untukmu agar kamu bersyukur." (QS. Al-Hajj 22: Ayat 36)
3. Surah Al-Kautsar (108:2)
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَا نْحَرْ
fa sholli lirobbika wan-har
"Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)." (QS. Al-Kautsar 108: Ayat 2)
ADVERTISEMENT
4. Surah Al-Hajj (22:37)
لَنْ يَّنَا لَ اللّٰهَ لُحُـوْمُهَا وَلَا دِمَآ ؤُهَا وَلٰـكِنْ يَّنَا لُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْ ۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَـكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ
lay yanaalalloha luhuumuhaa wa laa dimaaa-uhaa wa laakiy yanaaluhut-taqwaa mingkum, kazaalika sakhkhorohaa lakum litukabbirulloha 'alaa maa hadaakum, wa basysyiril-muhsiniin
"Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Hajj 22: Ayat 37)
5. Surah As-Saffat (37:102-107)
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَا لَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْۤ اَرٰى فِى الْمَنَا مِ اَنِّيْۤ اَذْبَحُكَ فَا نْظُرْ مَا ذَا تَرٰى ۗ قَا لَ يٰۤاَ بَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِيْۤ اِنْ شَآءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
ADVERTISEMENT
fa lammaa balagho ma'ahus-sa'ya qoola yaa bunayya inniii aroo fil-manaami anniii azbahuka fangzhur maazaa taroo, qoola yaaa abatif'al maa tu-maru satajiduniii ing syaaa-allohu minash-shoobiriin
"Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."" (QS. As-Saffat 37: Ayat 102)
6. Surah Al-Ma'idah (5:27)
وَا تْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ ابْنَيْ اٰدَمَ بِا لْحَـقِّ ۘ اِذْ قَرَّبَا قُرْبَا نًا فَتُقُبِّلَ مِنْ اَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْاٰ خَرِ ۗ قَا لَ لَاَ قْتُلَـنَّكَ ۗ قَا لَ اِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّٰهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ
watlu 'alaihim naba-abnai aadama bil-haqq, iz qorrobaa qurbaanang fa tuqubbila min ahadihimaa wa lam yutaqobbal minal-aakhor, qoola la-aqtulannak, qoola innamaa yataqobbalullohu minal-muttaqiin
ADVERTISEMENT
"Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, "Sungguh, aku pasti membunuhmu!" Dia (Habil) berkata, "Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa."" (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 27)
Ayat-ayat ini menegaskan pentingnya ibadah kurban dalam Islam sebagai bentuk ketaatan dan syukur kepada Allah. Hewan kurban dipandang sebagai bagian dari syiar Islam dan ibadah yang membawa kebaikan bagi pelakunya serta bagi orang-orang di sekitarnya.
Ayat-ayat ini memperkaya pemahaman tentang kurban dalam Islam, menekankan pentingnya niat, ketakwaan, dan ketaatan kepada Allah dalam pelaksanaan ibadah kurban. Hewan kurban tidak hanya dilihat dari segi fisik, tetapi lebih kepada keikhlasan dan ketakwaan yang terkandung dalam pelaksanaan ibadah tersebut.
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan lengkap seputar apakah hewan kurban masuk surga dan ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang kurban, sejarah, dan pelaksanaannya. Semoga menjadi amal ibadah yang berkah bagi umat Muslim yang melaksanakannya.(Zen)