Arti Senggel, Istilah dalam Bahasa Jawa yang Viral di Media Sosial

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
5 Juli 2023 16:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengucapkan kata senggel di media sosial. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengucapkan kata senggel di media sosial. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baru-baru ini, istilah senggel tengah viral di media sosial, khususnya TikTok dan Twitter. Banyak netizen yang menggunakan istilah bahasa Jawa tersebut dalam percakapan di media sosial atau sebagai caption unggahannya.
ADVERTISEMENT
Istilah senggel viral usai diucapkan oleh seorang anak berseragam SMA. Dalam video yang beredar di media sosial, anak tersebut tampak berbicara di telepon dan mengatakan, “Pacar kamu di mana? Jak rene, senggel” yang artinya “Pacar kamu di mana? Ajak ke sini, senggel.”
Video itu pun menuai banyak pertanyaan dari netizen, terutama mengenai arti senggel. Banyak netizen yang bukan berasal dari Jawa mempertanyakan apa sebenarnya maksud dari video tersebut. Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan arti senggel berikut ini.

Arti Senggel dalam Bahasa Jawa

Ilustrasi main media sosial. Foto: SrideeStudio/Shutterstock
Dalam bahasa Jawa, arti senggel hampir sama dengan gelut atau gelud yang artinya berkelahi. Dalam percakapan sehari-hari, istilah ini biasa diucapkan untuk mengajak seseorang berkelahi satu lawan satu guna membuktikan siapa yang paling hebat di antara mereka.
ADVERTISEMENT
Karena maknanya cukup kasar dan kurang sopan, senggel hanya boleh diucapkan kepada orang dengan usia sebaya atau yang lebih muda. Itu pun sebaiknya dikatakan dalam konteks bercanda atau hanya sekadar menantang, bukan mengajak lawan bicara untuk benar-benar berkelahi.
Berikut beberapa contoh penggunaan kata senggel dalam percakapan:

Istilah Gaul dalam Bahasa Jawa

Ilustrasi remaja bermain sosial media. Foto: myboys.me/Shutterstock
Selain senggel, ada beberapa istilah gaul bahasa Jawa yang populer di media sosial. Berikut di antaranya:
ADVERTISEMENT

1. Sambat

Dalam bahasa Jawa, sambat artinya mengeluh. Istilah ini biasanya digunakan seseorang bersamaan dengan curahan masalah yang tengah dihadapi. Contohnya, “Biarin deh gue sambat mulu di sini. Sial banget hari ini, udah telat masuk kantor, dompet ketinggalan di rumah pula.”

2. Ambyar

Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, arti ambyar adalah hancur lebur. Di media sosial, kata ambyar sering digunakan untuk menggambarkan perasaan sedih karena patah hati. Contohnya, “Gue udah menyiapkan hati tapi tetep aja ambyar.”

3. Kamplengan

Kamplengan merupakan kata non-formal dalam bahasa Jawa yang berarti pukulan dengan telapak tangan alias tempeleng atau tempelengan. Dalam KBBI, tempeleng memiliki arti yang sama dengan pukulan di kepala (pelipis) dengan telapak tangan atau tamparan.

4. Gondes

Gondes merupakan singkatan dari gondrong ndeso yang artinya orang desa gondrong. Kata ini kerap digunakan masyarakat Jawa sebagai panggilan sekaligus bahan ledekan dengan sesama teman dekat.
ADVERTISEMENT

5. Misuh

Misuh adalah kata kerja dalam bahasa Jawa yang punya makna sama dengan memaki. Ini adalah ungkapan dari berbagai umpatan dan makian yang dilontarkan ketika sedang marah atau emosi.
(ADS)