Konten dari Pengguna

Arti Wes Angel yang Biasa Digunakan dalam Percakapan Bahasa Jawa

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
1 Februari 2023 10:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perempuan mengobrol. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan mengobrol. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, Bahasa Jawa sering diadaptasi dalam percakapan bahasa gaul. Ada banyak istilah yang biasa digunakan, salah satunya adalah wes angel.
ADVERTISEMENT
Secara bahasa, wes angel artinya susah atau sulit. Biasanya, ungkapan ini digunakan ketika seseorang merasa putus asa atau menyerah pada suatu keadaan.
Misalnya, ketika seseorang merasa kesulitan mengerjakan soal meskipun ia sudah berusaha semaksimal mungkin. Ia akan mengatakan: “Wes angel wes, ga bakal lolos ini.”
Selain itu, istilah wes angel juga bisa digunakan ketika seseorang merasa kalah dalam perdebatan. Biasanya, kondisi ini terjadi ketika ia berhadapan dengan orang yang keras kepala.
Selain wes angel, ada juga istilah gaul dalam bahasa Jawa lainnya yang biasa digunakan milenial dan Gen Z dalam percakapan. Apa saja? Simak ragamnya dalam artikel berikut ini.

Istilah Gaul dalam Bahasa Jawa

Ilustrasi ngobrol bahasa Jawa. Foto: 1112000/Shutterstock
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut kumpulan istilah bahasa Jawa yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari:
ADVERTISEMENT

1. Sambat

Dikutip dari Kamus Indonesia-Jawa karya Sutrisno Sastro Utomo, sambat artinya mengeluh. Kata ini biasa digunakan ketika seseorang merasa lelah dengan kehidupan yang ia alami.
Terkadang, sambat juga menjadi curahan hati seseorang ketika sedang merasa tidak nyaman. Contoh penggunaannya yaitu: “Sekali-kali deh sambat, capek banget sama semuanya. Kapan ya masalah gue selesai?”

2. Nesu

Nesu artinya marah. Istilah ini biasa digunakan ketika seseorang sedang marah dan dongkol dengan keadaan. Selain digunakan sebagai ungkapan, kata “nesu” juga bisa digunakan untuk menasihati orang lain. Misalnya: “Ojo nesu-nesu toh, semua bisa diselesaikan dengan baik.”

3. Gondes

Gondes merupakan singkatan dari gondrong ndesa. Dalam Kamus Indonesia-Jawa, kata gondes biasa ditujukan pada pemuda yang memiliki perilaku ataupun penampilan yang buruk dan mengganggu. Biasanya, istilah ini digunakan untuk meledek seseorang. Contohnya: “Owalah, gondes gondes.”
ADVERTISEMENT
Ilustrasi percakapan media sosial. Foto: Shutter Stock

4. Ambyar

Kata ambyar identik dengan perasaan sedih dan galau. Biasanya, kata ini digunakan untuk mengungkapkan perasaan yang dimiliki oleh seseorang. Alasan kesedihan tersebut beragam, bisa karena putus cinta, terdapat masalah keluarga, dan lain-lain.
Di sisi lain, ambyar juga bisa mendefinisikan genre lagu yang sedih. Lagu-lagu tersebut biasanya dinyanyikan dalam bahasa Jawa. Misalnya lagu milik Didi Kempot, Denny Caknan, dan lain-lain.

5. Cenglu

Cenglu adalah singkatan dari bonceng telu atau bonceng tiga. Istilah ini merujuk pada kondisi ketika seseorang naik motor bertiga dengan teman-temannya. Contoh percakapannya yaitu:
A: “Nanti pulang nebeng sama siapa?”
B: “Cenglu sama Dini dan Novi, nih.”
(MSD)