Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Bacaan Adzan Subuh, Arti, dan Jawabannya untuk Umat Islam
6 Juni 2024 11:18 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Azan dikumandangkan oleh seorang muazin dari musala atau masjid ketika memasuki lima waktu salat. Secara umum, azan dikumandangkan dengan menggunakan bahasa Arab. Oleh karena itu, orang yang bertugas sebagai seorang muazin harus menghafalkan lafal azan.
Ketika azan berkumandang, ada baiknya jika memberikan jawaban bagi yang mendengarnya. Akan tetapi, tidak sedikit umat Islam yang belum mengetahui jawaban apabila mendengar suara azan.
Pengertian Adzan
Sebelum membahas tentang bacaan adzan subuh, tidak ada salahnya jika memahami pengertian azan terlebih dahulu. Berikut adalah pengertian azan berdasarkaan buku yang berjudul Buku Saku Dirasat Islamiyah Madrasah Ibtidaiyah Nuruk Huda, KH Mahir M Soleh, LC, dkk., (2022:60).
Secara bahasa, azan berarti pemberitahuan atau seruan. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat At Taubah Ayat 3:
ADVERTISEMENT
وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ
"dan ini adalah seruan dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia"
Adapun makna azan secara istilah adalah seruan yang menandai masuknya waktu salat lima waktu dan dilafazhkan dengan lafazh-lafazh tertentu.
Sedangkan berdasarkan buku yang berjudul Pedoman dan Tuntunan Shalat Lengkap, Tim Gema Insani, (2020:38), azan adalah panggilan bagi umat Islam untuk menunaikan ibadah salat, khususnya salat wajib lima kali sehari semalam. Secara bahasa, azan berarti pemberitahuan atau seruan.
Ulama fiqih menyatakan bahwa azan berarti pemberitahuan atau seruan sebagai pertanda masuknya waktu salat dengan bacaan yang telah ditentukan. Azan juga merupakan syiar Islam yang terus-menerus dikekalkan oleh Nabi Muhammad saw, baik di kala bermukim maupun di dalam perjalanan.
ADVERTISEMENT
Azan telah disyariatkan sejak tahun pertama hijrah. Nabi Muhammad saw. telah bersabda, "Apabila tiga orang mengerjakan salat tanpa azan dan iqamah, mereka akan dikuasai oleh setan." (HR Ahmad)
Nabi Muhammad saw bersabda, "Ketika azan berkumandang, setan akan lari tetapi kembali lagi setelahnya. Kemudian, setan akan lari lagi ketika mendengar suara iqamah dan kembali lagi setelahnya. Di saat inilah setan menggoda manusia, sehingga salat ada yang khusyu dan ada yang tidak." (HR Imam Bukhari)
Pada prinsipnya, seruan azan merupakan pertanda masuknya waktu salat tanpa dicepatkan atau dilambatkan dari awal waktunya, kecuali azan salat subuh dan azan jumat. Azan salat subuh dikumandangkan sebelum masuk waktu subuh, "Supaya orang yang salat sunah malam berhenti dari salatnya dan orang yang tidur menjadi bangun." (HR Bukhari)
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, adzan subuh dikumandangkan dua kali. Pada azan pertama tidak dibacakan "ash-shalaatu khairun minan naum".
Azan untuk salat jumat di masa Nabi Muhammad saw dikumandangkan satu kali, yakni setelah imam naik mimbar untuk berkhuthbah, tetapi boleh dikumandangkan dua kali sebagaimana yang dilakukan oleh sayyidina Utsman r.a. yang menambah azan menjadi dua kali.
Azan pertama dikumandangkan sebelum masuknya waktu Jumat sebagai pemberitahuan agar masyarakat, terutama para pedagang dan pegawai negeri maupun swasta, termasuk kaum buruh, supir angkutan umum maupun yang lainnya menghentikan akivitasnya dan bersiap-siap menuju ke masjid.
Adapun untuk salat dua hari raya (Idulfitri dan Iduladha) tidak dikumandangkan suara azan dan iqamah. Sebagai gantinya dikumandangkan kalimat "ash-shalatu jaami'ah" (mari kita lakukan salat-Id-berjamaah). Begitu pula untuk salat jenazah, salat Kusuf dan Khusuf (salat gerhana), serta salat Istisqa (salat minta hujan) tidak dikumandangkan azan maupun iqamah.
ADVERTISEMENT
1. Hukum Azan
Berdasarkaan buku yang berjudul Buku Saku Dirasat Islamiyah Madrasah Ibtidaiyah Nuruk Huda, KH Mahir M Soleh, LC, dkk., (2022:60), ulama berselisih pendapat tentang hukum azan.
Sebagian ulama mengatakan bahwa hukum azan adalah sunah muakkad, namun pendapat yang lebih kuat dalam masalah ini adalah pendapat yang mengatakan hukum azan adalah fardu kifayah. Akan tetapi perlu diingat, hukum ini hanya berlaku bagi laki-laki. Wanita tidak diwajibkan atau pun disunahkan untuk melakukan azan
2. Syarat Adzan
Adapun syarat azan berdasarkan buku yang berjudul Buku Saku Dirasat Islamiyah Madrasah Ibtidaiyah Nuruk Huda, KH Mahir M Soleh, LC, dkk., (2022:60), adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
3. Syarat Muadzin
Adapun syarat muadzin berdasarkaan buku yang berjudul Buku Saku Dirasat Islamiyah Madrasah Ibtidaiyah Nuruk Huda, KH Mahir M Soleh, LC, dkk., (2022:60), adalah sebagai berikut:
4. Dianjurkan bagi Muadzin
Adapun hal-hal yang dianjurkan untuk muadzin berdasarkaan buku yang berjudul Buku Saku Dirasat Islamiyah Madrasah Ibtidaiyah Nuruk Huda, KH Mahir M Soleh, LC, dkk., (2022:60), adalah sebagai berikut:
Bacaan Adzan Subuh
Berikut adalah bacaan adzan subuh yang dapat dihafalkan oleh seorang muazin berdasarkan laman resmi nu.or.id.
ADVERTISEMENT
1. Adzan Subuh dalam Bahasa Arab
اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ ، أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ ، حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ ، حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
ااَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ ، اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ
للهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر لاَ إِلَهَ إِلاَّالله
2. Adzan Subuh dalam Latin
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar
Asyhadu allaa ilaaha illallah, Asyhadu allaa ilaaha illallah
Asyhadu anna muhammadar rosuulullah, Asyhadu anna Muhammadar Rosuulullah
Hayya ‘alash shalaah, Hayya ‘alash shalaah
Hayya ‘alal falaah, Hayya ‘alal falaah
Ash-Shalaatu khairum-minannaum, Ash-Shalaatu khairum-minannaum
Allahu akbar, Allahu akbar laa ilaaha illallah
3. Arti Adzan Subuh
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
ADVERTISEMENT
Aku Bersaksi Tiada Tuhan selain Allah
Aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah
Marilah laksnakan salat
Marilah menuju ke kejayaan
Salat lebih baik daripada tidur
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan Selain Allah
Jawaban Adzan Subuh untuk Umat Islam
Berikut adalah jawaban yang dapat dibaca oleh orang Islam ketika mendengar suara adzan subuh berdasarkan buku yang berjudul Buku Pintar Shalat, M. Khalilurrahman Al Mahfani, (2008:41).
Disunahkan bagi orang yang mendengar Azan untuk menjawab Azan tersebut dengan niat berdzikir kepada Allah. Ketentuannya sebagai berikut:
Jawabannya sama dengan apa yang diucapkan oleh muadzin. Kecuali pada lafadz:
Hayya 'alash shalaah حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ dan Hayya 'alal falaah حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ
Maka jawabannya:
ADVERTISEMENT
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ.
Laa haula wa laa quwwata illaa billaah
Tidak ada daya upaya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah.
Demikian sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Said al-Khudri, dan hadits riwayat Muslim dari Umar RA.
Pada saat adzan subuh, ketika muadzin membaca Lafal
الصَّلَاةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ.
Ash-shalaatu khairum minan nauum (2x)
Salat itu lebih baik daripada tidur.
Maka jawabannya:
صَدَّقْتَ وَبَرَرْتَ وَأَنَا عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ.
Shadaqta wa bararta wa anaa 'alaa dzaalika minasy-syaahidiin. Benar dan baguslah ucapanmu itu, dan aku atas yang demikian termasuk orang-orang yang menyaksikan.
Doa Sesudah Azan
Berikut adalah doa yang dapat dibaca setelah mendengar suara azan berdasarkan buku yang berjudul Buku Pintar Shalat, M. Khalilurrahman Al Mahfani, (2008:42).
ADVERTISEMENT
Rentang waktu antara azan dan iqamah merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Oleh karena itu, disunahkan untuk banyak-banyak berdoa pada waktu itu.
Setelah azan dikumandangkan, disunahkan bagi muadzin atau yang mendengarkannya untuk berdoa sebagai berikut:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ الثَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ القَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدَ الوَسِيلَةَ وَالفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ الْمَقَامَ الْمَحْمُودَنِ الَّذِي وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الميعاد (رواه البخاري عن جابر )
Allaahumma rabbahaadzihid da'watit taammah, wash shalaatil qaa'imah, aati sayyidanaa muhammadanil wasiilata wal fadliilah, wasysyarafa wad darajatal 'aaliyatar rafii'ah, wab 'asthul maqaamam mahmuudanil ladzii wa'attah, innaka laa tukhliful mii'aadd.
"Wahai Tuhanku, Tuhan yang mempunyai seruan yang sempurna ini dan shalat yang didirikan, berikanlah kepada Nabi Muhammad perantaraan (wasilah), keutamaan kemuliaan dan pangkat (derajat) yang tinggi dan tempatkanlah ia di tempat terpuji yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak pernah menyalahi janji." (HR. Bukhari dari Jabir).
ADVERTISEMENT
Demikianlah bacaan adzan subuh lengkap dengan arti dan jawabannya untuk umat Islam. Dengan membaca uraian di atas, maka umat Islam tidak perlu bingung lagi menjawab azan ketika mendengarnya. (Adm)