Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bacaan Niat Itikaf di Masjid dan Tata Caranya
18 Maret 2024 18:53 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadan erat kaitannya dengan itikaf yang merupakan amalan sunah bagi umat muslim. Saat ingin mengamalkan tentunya perlu mengetahui bacaan niat itikaf di masjid agar ibadah tersebut makin sempurna dan diterima di sisi Allah swt. Itikaf biasanya dilaksanakan pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan dengan tujuan agar dapat meraih Lailatul Qadar.
ADVERTISEMENT
Itikaf dalam ilmu fiqih memiliki arti berdiam diri di dalam masjid dengan tata cara tertentu dan disertai dengan niat. Itikaf adalah bentuk ibadah penyerahan diri kepada Allah swt dengan memenjarakan diri di dalam masjid dan menyibukkan diri dengan salat dan zikir.
Pengertian dan Makna Itikaf
Dikutip dari artikel ilmiah I’tikaf Sebagai Mediasi Islam, Naelul Muna dkk, (2023:320) Itikaf secara bahasa berasal dari kata “akafa-ya’kufu’akfan” yang artinya pencegahan, lalu ditambah alif pada fa’fi’il dan ta’ pada ayn fi’il menjadi “I’takafa-ya’takifu-I’tikaf” yang artinya mengasingkan atau tetap tinggal.
Itikaf secara syara yaitu “al-mukst fi al-masjid min syakhsy makhsus bisifah makhsus” yang artinya berdiam diri di masjid yang dilakukan secara khusus dengan niat dan syarat-syarat tertentu.
ADVERTISEMENT
Dapat disimpulkan bahwa itikaf adalah hal yang dilakukan seorang muslim yang telah dewasa dan berakal untuk menetapkan diri di dalam masjid. Hal ini dengan maksud beribadah yang dilakukan bersamaan dengan puasa untuk menghindari melakukan persetubuhan atau bermesraan sehari atau lebih dengan niat itikaf.
Itikaf memiliki makna mendalam sebagai aktivitas spiritual paling utama untuk ber-taqqarub atau mendekatkan diri kepada Allah swt yang sudah dilakukan sejak zaman Nabi. Itikaf juga dapat diartikan sebagai meditasi dalam agama Islam yang dilakukan dengan penuh konsentrasi dan kesadaran untuk dapat merefleksikan pikiran dalam menjalankan ibadah.
Zaman dahulu, para sufi atau kekasih Allah telah melalukan itikaf sebagai bentuk meditasi yang dinamakan meditasi sufistik. Dalam praktiknya pada saat melaksanakan zikir dengan menyebut nama Allah dan Rasul-Nya dapat dimanfaatkan sebagai meditasi dengan duduk bersila, relaksasi, memejamkan mata dan memanjatkan puji-pujian kepada Allah Swt.
ADVERTISEMENT
Secara psikologis tujuan dari itikaf adalah untuk memiliki perkembangan wawasan atau persepsi dan memperoleh perkembangan kesejahteraan seperti ketenangan hidup. Seseorang akan merasa lebih tenang, meningkatkan rasa ksaihnya kepada Sang Pencipta dan bersyukur atas segala kebesaran-Nya.
Bacaan Niat Itikaf di Masjid
Itikaf adalah “syar’u man qablana” yang artinya adalah syariat dari umat terdahulu. Itikaf adalah bagian dari syariat Nabi Ibrahim as sebagaimana tercantum dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 125 yang berbunyi:
وَاِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمْنًاۗ وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىۗ وَعَهِدْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ اَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْعٰكِفِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ
wa idz ja‘alnal-baita matsâbatal lin-nâsi wa amnâ, wattakhidzû mim maqâmi ibrâhîma mushallâ, wa ‘ahidnâ ilâ ibrâhîma wa ismâ‘îla an thahhirâ baitiya lith-thâ'ifîna wal-‘âkifîna war-rukka‘is-sujûd
ADVERTISEMENT
Artinya: “(Ingatlah) ketika Kami menjadikan rumah itu (Ka‘bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. (Ingatlah ketika Aku katakan,) “Jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim sebagai tempat salat.” (Ingatlah ketika) Kami wasiatkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, serta yang rukuk dan sujud (salat)!””.
Berikut ini akan dijelaskan bagaimana bacaan niat itikaf di masjid yang dibagi menjadi tiga, yaitu:
Bacaan Niat Itikaf Mutlak
Itikaf mutlak dilaksanakan dalam waktu yang lama, namun cukup membaca niat sebagai berikut:
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ للهِ تَعَالَى
Nawaitu an a’takifu fi-hadzal masjidil-lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat itikaf di masjid ini karena Allah ta’ala.”
Bacaan Niat Itikaf terikat Waktu tanpa Terus-Menerus
Bacaan niat itikaf fi masjid selanjutnya yaitu itikaf yang terikat waktu selama satu hari, satu malam penuh, atau satu bulan niatnya adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَوْمًا/لَيْلًا كَامِلًا/شَهْرًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu an a’tafiku fi-hadzal masjidil yauman/lailan kamilan/syahron-lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat itikaf fi masjid ini selama satu hari/satu malam penuh/satu bulan karena Allah ta’ala.”
Bacaan Niat itikaf terikat Waktu dan Terus-Menerus
Itikaf yang terikat waktu dan terus-menerus atau berturut-turut niatnya adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا
Nawaitu an a’tafiku fi-hadzal masjidi syahron muthathabiann.
Artinya: “Aku berniat itikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut karena Allah ta’ala.”
Tata Cara Pelaksanaan Itikaf, Hal yang Membatalkannya, dan Hal yang Diperbolehkan
Berikut ini akan dijelaskan bagaimana tata cara pelaksanaan itikaf dan hal apa saja yang dapat membatalkan itikaf:
Tata Cara Pelaksanaan Itikaf
Rasulullah saw menyatakan bahwa ketika umatnya melaksanakan itikaf di 10 malam terakhir Ramadan, maka dapat diibaratkan beritikaf dengan beliau. Di 10 malam terakhir Ramadan keutamaannya jauh lebih besar karena sebagai upaya untuk meraih malam Lailatul Qadar.
ADVERTISEMENT
Lalilatul Qadar adalah malam penetapan Allah swt bagi perjalanan hidup manusia. Malam ini adalah malam yang mulia dan tidak ada bandingannya, karena malam ini dipilih sebagai malam diturunkannya Al-Quran.
Berikut ini adalah tata cara pelaksanaan Itikaf yang perlu dipahami:
Hal yang Membatalkan Itikaf
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat membatalkan itikaf, yaitu:
ADVERTISEMENT
Ketika larangan di atas dilakukan maka batallah itikaf seseorang. Jika dilakukan pada saat itikaf yang terikat waktu terus-menerus maka orang tersebut perlu mengawali itikaf dari awal. Sedangkan pada itikaf yang terikat waktu tanpa terus-menerus waktu batal tidak dihitung sebagai bagian dari itikaf. Saat memulainya lagi, maka perlu niat kembali dan menggabungkannya dengan itikaf sebelumnya.
Dalam itikaf mutlak, ketika larangan di atas dilakukan yang batal hanya kelangsungan itikafnya saja, sehingga tidak bisa digabungkan dengan itikaf sebelumnya, dan juga tidak bisa diperbaharui. Namun itikaf tetap dianggap sah dan berdiri sendiri-sendiri.
Hal yang diperbolehkan saat Itikaf
Berikut ini adalah beberapa hal yang diperbolehkan saat itikaf, yaitu:
ADVERTISEMENT
Rukun Itikaf dan Syaratnya
Ulama menyepakati bahwa rukun itikaf terdiri dari 4 yang harus dipenuhi, antara lain yaitu:
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan mengenai bacaan niat itikaf di masjid yang dapat dipahami dan dipelajari. Semoga pada Ramadan tahun ini umat muslim dapat lebih memaksimalkan ibadahnya salah satunya dengan itikaf. (Mit)