Konten dari Pengguna

Bacaan Sholawat Asnawiyah Karya Pendiri NU

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
5 September 2024 15:28 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sholawat Asnawiyah. Foto: Unsplash/Baqeer Gashua
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sholawat Asnawiyah. Foto: Unsplash/Baqeer Gashua
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sholawat asnawiyah adalah sholawat karangan K. H. Asnawi, yaitu pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Sholawat ini diusulkan menjadi sholawat nahdliyah nasional dan dianjurkan untuk dikumandangkan pada setiap acara NU.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan situs NU Online, sholawat ini memiliki makna historis yang kuat serta merupakan kearifan lokal. Maka, perlu diamalkan agar selalu diingat umat Islam.
Sholawat asnawiyah berisi doa dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW sehingga terdapat makna substantif yang perlu dipahami umat muslim. Simak artikel ini untuk mengetahui bacaan sholawat asnawiyah dan memahaminya.

Sholawat Asnawiyah

Ilustrasi sholawat Asnawiyah. Foto: Unsplash/Masjid Maba
Membaca sholawat dapat memberikan manfaat besar bagi kehidupan umat Islam. Apabila dibaca dengan hati yang ikhlas, maka umat Islam akan mendapatkan pahala.
Disadur dari buku Dalil Sejarah TBS: Resensi Kritis Buku KHR Asnawi Satu Abad Qudsiyyah Jejak Kiprah Santri Menara oleh M. Abdullah Badri, berikut bacaan sholawat asnawiyah yang merupakan karangan pendiri NU, lengkap dengan tulisan Arab, bacaan latin, dan terjemahannya:
ADVERTISEMENT
يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى الرَّسُو
لِ مُحَمَّدٍ سِرّ العُلا
وَالأنْبِيَا وَالمُرْسَلِيْ
نَ الغُرِّ خَتْمًا أَوَّلَا
يَا رَبِّ نَوِّرْ قَلْبَنَا
بِنُوْرٍ قُرْآنٍ جَلَا
وَافْتَحْ لَنَا بِدَرْسِ أَوْ
قِرَاءَةٍ تُرَتَّـــلَا
وَارْزُقُ بِفَهْمِ الأَنْبِيَا
لَنَا وَأَيَّ مَنْ تَلَا
ثَبِّتْ بِهِ إِيْمَانَنَا
دُنْيَا وَأُخْرَى كَامِلَا
أمان أمان أمان أمان
بِانْدُنْسِيَا رَايَا أَمَانْ
أمين أمين أمين أمين
يَا رَبِّ رَبَّ العَالَمِين
أمين أمين أمين أمين
وَيَا مُجِيبَ السَّائِلِيْن
Yaa rabbi sholli 'ala rasul li muhammadin sirril 'ulaa
Wal anbiyaa wal mursalii nal ghurri khotmaan awwalaa
Yaa rabbi nawwir qalbanaa binuuri quranin jalaa
Waftah lanaa bidarsi aw qiraa atin turattalaa
Warzuq bifahmil anbiyaa lanaa wa ayya man talaa
Tsabbit bihi iimaananaa dunyaa wa ukhra kaamilaa
Amaan amaan amaan amaan bin dunsiyaa raa yaa amaan
ADVERTISEMENT
Amiin amiin amiin amiin yaa rabbi rabbal 'aalamiin
Amiin amiin amiin amiin wa yaa mujiibas saailiin
Artinya: "Wahai tuhanku berilah sholawat kepada Rasul. Baginda Nabi Muhammad yang punya rahasia unggul. Dan para nabi dan rasul awal akhir mulia betul.
Wahai tuhanku berilah sinar pada hati kami. Dengan cahaya Al-Qur'an yang agung serta nan suci. Dan bukalah kami sebab baca Qur'an yang teliti.
Dan berilah rezeki dengan kepahaman para nabi. Untuk kami orang-orang yang membaca dan mengaji. Iman tetap sebab nabi dunia akhirat terpuji
Aman aman aman aman aman aman aman aman
Aman aman aman aman aman aman aman aman
Aman aman aman aman Indonesia raya aman
Amin amin amin amin Amin amin amin amin
ADVERTISEMENT
Amin amin amin amin ya perumat alam semesta
Amin amin amin amin ya pengkabul para peminta."

Kandungan Sholawat Asnawiyah

Ilustrasi sholawat Asnawiyah. Foto: Pexels
Menurut buku Solat Rasulullah Berpandukan Mazhab al-Syafii oleh Syihabudin Ahmad, sholawat adalah istilah jamak dari kata salat, yang artinya doa. Sedangkan, secara istilah, sholawat adalah amalan ibadah dengan berdoa agar Allah SWT memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad SAW.
Umumnya, sholawat berisi pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu, sholawat berisi doa untuk memohon rahmat dan keselamatan dari Allah SWT. Begitu pula dengan sholawat asnawiyah.
Mengutip situs NU Online, selain berisi pujian yang mengagungkan Rasulullah, sholawat asnawi berisi doa untuk anak-anak yang sedang menuntut ilmu. Harapannya, mereka dapat menyerap dan menerima ilmu yang sedang dipelajari.
ADVERTISEMENT
Bacaan dalam sholawat asnawiyah juga mendoakan agar para murid mendapatkan ilmu yang bermanfaat sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada bait terakhir sholawat asnawiyah, berisi doa untuk bangsa Indonesia agar selalu aman dari penjajahan yang keji.

Biografi Pengarang Sholawat Asnawiyah

Ilustrasi sholawat Asnawiyah. Foto: pexels
Sholawat asnawiyah diciptakan oleh K. H. Asnawi yang merupakan ulama pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Selain dikenal sebagai tokoh penting di NU, ia juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajah.
Dirangkum dari karya ilmiah berjudul Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan dalam Sya'ir Shalawat Asnawiyah untuk Meningkatkan Karakter Cinta Tanah Air Siswa di MA Mu'Allimat NU Kudus oleh Firda Naila Shifa, IAIN Kudus, diketahui bahwa nama asli Asnawi adalah Raden Ahmad Syamsi. Ia mendapatkan nama tersebut setelah menunaikan haji yang pertama.
ADVERTISEMENT
Asnawi adalah putra pertama dari H. Abdullah Husnin. Ia lahir di Damaran, Kudus, pada tahun 1281 H, sekitar 1861 M. Ia mendapatkan pendidikan pertama dari orang tuanya, kemudian dilanjutkan di Pondok Pesantren Mangunsari Tulungagung di bawah asuhan K. R. Fatah dan K. H. Arsyad di Mayong, Jepara.
Kemudian, ia belajar ke Makkah dan berguru dengan K. H. Sholet Darat, K. H. Mafud Termas, dan guru-guru lainnya. Asnawi juga dikenal sebagai seorang pemikir dan pejuang yang turun langsung ke masyarakat. Semasa hidupnya, ia mengabdi untuk kemajuan Islam melalui dakwah dan penulisan karya ilmiah.
Ajaran Asnawi yang meliputi akidah hingga hukum Islam sejalan dengan yang digariskan NU, yakni mengikuti akidah ahlu sunnah waljama'ah yang merujuk ajaran Maturidi dan Imam Asy'ari. Dari segi hukum Islam, ia juga meyakini empat mahzab, yakni Maliki, Hanafi, Syafi'i, dan Hambali. Namun, dalam praktiknya ia menganut mahzab Syafi'i.
ADVERTISEMENT
Asnawi menyebarkan ajaran agama dengan cara berkeliling hingga dikenal sebagai da'i keliling. Selain itu, ia juga tidak lupa memperjuangkan negerinya yang sedang dijajah bersama tokoh-tokoh kemerdekaan lainnya seperti K. H. Agus Salim, HOS Cokroaminoto, dan lainnya.
(NSF)