Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Bagaimana Hubungan Antara Suhu dan Perubahan Benda?
10 September 2021 16:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Suhu panas atau suhu dingin dari suatu benda mempengaruhi proses perubahan suatu benda itu sendiri. Foto: Pixabay.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1631258665/cdlwu72jpzhurtgijkt6.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Aip Saripudin dalam bukunya yang berjudul Get Smart Ilmu Pengetahuan Alam karya Aip Saripudin, ada dua jenis perubahan wujud benda, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.
Perubahan fisika adalah perubahan yang memungkinkan sebuah benda yang telah berubah bisa kembali ke dalam wujud semula.
Contoh perubahan wujud secara fisika adalah mencair, membeku, menguap, menyublim, dan mengkristal ini. Fenomena perubahan wujud secara fisika terjadi karena adanya perubahan suhu, baik suhu dingin maupun suhu panas.
Lantas, bagaimana antara suhu dan peristiwa ini? Untuk mengetahui jawabannya, pelajari pembahasan mengenai hubungan antara suhu dan perubahan benda di bawah ini.
Suhu dan Kalor
Suhu adalah sesuatu yang menggambarkan keadaan dan kondisi suatu benda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, suhu juga bisa diartikan sebagai ukuran kuantitatif mengenai temperatur panas dan dingin.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kalor adalah tenaga panas yang dapat diterima atau diserap (dipanaskan) dan dilepaskan (didinginkan) oleh suatu materi ke benda melalui hantaran (konduksi), penyinaran (radiasi) dan aliran (konveksi).
Bagaimana Hubungan Antara Suhu dan Perubahan Benda?
Melansir dari modul Suhu, Kalor dan Energi di Sekitarku yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, suhu dan kalor memiliki pengaruh terhadap perubahan suatu benda.
Suhu yang ada di sekitar benda akan mempengaruhi diserapnya atau dilepaskannya tenaga panas (kalor). Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan mengenai penyerapan dan pelepasan kalor berikut ini.
Penyerapan Kalor
Secara umum, jika suatu benda mendapatkan atau menyerap tenaga panas akibat meningkat suhu di sekitarnya maka akan mempengaruhi wujudnya. Peristiwa yang akan terjadi karena penyerapan kalor (pemanasan) adalah:
ADVERTISEMENT
Perubahan akibat kalor atau panas ini ditandai dengan suhu yang menjadi lebih panas, sehingga benda melalui titik cair atau titik didihnya.
Misalnya, apabila kita mengeluarkan es krim dari lemari pendingin. Es krim tersebut akan menerima temperatur dari suhu panas ruangan sekitar sehingga es krim tersebut akan dipanaskan (kalor) sehingga es krim tersebut akan meleleh dan wujudnya tentu saja akan berubah.
Pelepasan Kalor
Berbeda dengan proses pemanasan atau penyerapan kalor, proses pendinginan terjadi apabila suatu benda melepaskan tenaga panas (kalor) akibat perubahan suhunya.
Proses pelepasan kalor bisa kita lihat pada peristiwa berikut ini:
ADVERTISEMENT
Contohnya, apabila kita memasukkan air mineral ke dalam lemari pendingin, air mineral tersebut akan menerima temperatur rendah, sehingga suhunya akan menjadi dingin.
Ketika proses pendinginan terjadi, maka air mineral akan melepaskan tenaga panasnya (kalor) sehingga akan memadat dan membeku, mengikuti suhu yang ada di sekitarnya.
(SAI)