Konten dari Pengguna

Batas Wilayah Benua Antartika, Iklim, Flora, Fauna dan Bentang Alamnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
13 Juli 2024 20:03 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Batas Wilayah Benua Antartika, Iklim, Flora, Fauna dan Bentang Alamnya. Unsplash/Alexander Mils
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Batas Wilayah Benua Antartika, Iklim, Flora, Fauna dan Bentang Alamnya. Unsplash/Alexander Mils
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Batas wilayah Benua Antartika mencakup lingkungan yang ekstrem dan penuh misteri di ujung selatan Bumi. Di tengah samudera yang ganas dan lapisan es tebal yang melindunginya, benua ini menjadi laboratorium alam untuk penelitian ilmiah yang mempelajari sejarah iklim Bumi
ADVERTISEMENT
Meskipun terisolasi dari sebagian besar aktivitas manusia, Antartika memainkan peran penting dalam memahami perubahan global dan keberlanjutan lingkungan, menjadikannya tujuan eksplorasi yang mendebarkan dan penuh tantangan bagi para penjelajah modern.

Batas Wilayah Benua Antartika

Ilustrasi Batas Wilayah Benua Antartika. Unsplash/tdederichs
Mengutip dari buku Referensi Pintar Atlas Geografi Indonesia & Dunia Terlengkap & Terbaru, Tim Guru Geografi, 2018, Benua Antartika merupakan benua yang meliputi Kutub Selatan Bumi. Tempat terdingin di muka bumi ini sebagian besar tertutup es sepanjang tahun.
Antartika memiliki luas sekitar 14,2 juta kilometer persegi dan merupakan wilayah es terbesar di dunia dengan ketebalan mencapai 1.800 meter dan berat sekitar 27 juta miliar ton.
Selama musim panas, es di Antartika mencair, membuat luas wilayahnya terlihat lebih besar. Namun, luas sebenarnya tidak berubah meskipun es mencair.
ADVERTISEMENT
Batas wilayah benua Antartika adalah perairan dengan Samudra Atlantik Selatan di utara dan barat. Di selatan, benua ini dibatasi oleh Laut Selatan, sementara Samudra Hindia membatasi wilayah timurnya.
Benua Antartika pada dasarnya tidak memiliki penduduk tetap. Penduduk yang tinggal di sana umumnya adalah peneliti yang sedang melakukan studi terkait Antartika.
Benua Antartika juga dikenal sebagai "benua beku" karena sebagian besar permukaannya tertutup es yang sangat tebal.
Di samping itu, Antartika adalah tempat bagi beberapa fenomena alam yang menakjubkan, seperti Aurora Australis (cahaya utara selatan) yang sering terlihat di langit malam.

Iklim Benua Antartika

Ilustrasi Iklim Benua Antartika. Unsplash/tdederichs
Benua Antartika, yang terletak di kutub selatan Bumi, dikenal dengan iklimnya yang paling ekstrem dan keras dibandingkan dengan benua lainnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai benua terdingin di dunia, suhu rata-rata di Antartika bisa mencapai hingga -60 derajat Celsius di musim dingin, dengan rekor terendah yang pernah tercatat adalah sekitar -89,2 derajat Celsius di Stasiun Vostok pada tahun 1983.
Di musim panas, suhu di wilayah pesisir bisa sedikit lebih hangat, berkisar antara -2 hingga 8 derajat Celsius, namun tetap sangat dingin jika dibandingkan dengan standar lainnya.
Antartika juga merupakan benua terkering, dengan sebagian besar wilayahnya menerima curah hujan tahunan kurang dari 200 mm, yang sebagian besar berupa salju.
Daerah pedalaman Antartika disebut "kawasan gurun" karena tingkat curah hujannya yang sangat rendah, menjadikannya salah satu tempat paling kering di dunia.
Salju yang jatuh di Antartika jarang mencair dan biasanya menjadi bagian dari lapisan es tebal yang menutupi benua tersebut. Lapisan es ini menyimpan sekitar 60% dari air tawar dunia dan memiliki ketebalan rata-rata lebih dari 1.6 kilometer.
ADVERTISEMENT
Angin kencang yang disebut "katabatic winds" sering kali bertiup dari pedalaman benua menuju pesisir dengan kecepatan yang sangat tinggi, mencapai lebih dari 200 km/jam.
Angin ini dihasilkan oleh udara dingin yang mengalir menuruni lereng es dari dataran tinggi interior Antartika, dan kekuatan serta dinginnya angin ini menambah tantangan iklim yang sudah ekstrem di benua ini.
Iklim yang begitu ekstrem membuat Antartika hampir tidak ramah bagi kehidupan manusia. Stasiun penelitian yang tersebar di seluruh benua ini dihuni oleh ilmuwan dan peneliti yang tinggal hanya untuk periode tertentu dalam setahun, umumnya selama musim panas Antartika.
Selain manusia, flora dan fauna di Antartika juga sangat terbatas dan telah beradaptasi khusus untuk bertahan dalam kondisi ini.
ADVERTISEMENT
Hanya beberapa spesies khusus, seperti penguin, anjing laut, dan beberapa jenis burung laut serta mikroorganisme, yang mampu hidup di lingkungan yang keras ini.
Secara keseluruhan, iklim Antartika merupakan salah satu yang paling tidak bersahabat di bumi, namun juga sangat penting untuk penelitian ilmiah.
Pemahaman mengenai iklim Antartika dapat memberikan wawasan penting tentang perubahan iklim global dan peran es di benua ini dalam sistem iklim bumi.

Flora dan Fauna Benua Antartika

Ilustrasi Flora dan Fauna Benua Antartika. Unsplash/Getty Images
Benua Antartika memiliki ekosistem yang unik dan menantang, di mana flora dan fauna yang ada harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ekstrem.
Flora di Antartika sangat terbatas dan sebagian besar terdiri dari jenis-jenis tanaman sederhana seperti lumut, alga, dan lichen. Tanaman ini mampu bertahan di bawah suhu yang sangat rendah dan kondisi angin yang kencang.
ADVERTISEMENT
Lumut dan lichen biasanya ditemukan di daerah pesisir, terutama di dekat stasiun penelitian manusia, di mana kondisi iklim sedikit lebih bersahabat dibandingkan dengan pedalaman benua.
Tanaman ini memainkan peran penting dalam ekosistem Antartika dengan menyediakan habitat dan makanan bagi mikroorganisme.
Sementara itu, fauna Antartika lebih beragam dibandingkan flora. Beberapa spesies hewan yang terkenal dari benua ini adalah penguin, anjing laut, burung laut, dan berbagai jenis invertebrata laut.
Penguin adalah salah satu ikon fauna Antartika. Spesies yang paling dikenal adalah penguin kaisar dan penguin Adélie. Penguin kaisar (Aptenodytes forsteri) adalah penguin terbesar dan satu-satunya yang berkembang biak selama musim dingin Antartika.
Mereka bertahan hidup dalam suhu ekstrem dengan mengandalkan lapisan lemak tebal dan bulu yang tahan air, serta perilaku sosial seperti berkumpul dalam kelompok besar untuk saling menghangatkan.
ADVERTISEMENT
Anjing laut juga merupakan penghuni tetap Antartika, dengan beberapa spesies utama seperti anjing laut Weddell, anjing laut krabeater, anjing laut Ross, dan anjing laut macan tutul.
Anjing laut Weddell (Leptonychotes weddellii) terkenal karena kemampuannya menyelam dalam waktu lama di bawah es untuk mencari makanan.
Anjing laut macan tutul (Hydrurga leptonyx) adalah predator puncak di ekosistem Antartika, memangsa penguin dan berbagai jenis ikan.
Burung laut, seperti burung petrel dan burung albatros, juga menghuni wilayah Antartika, terutama di musim panas saat laut es mencair dan makanan menjadi lebih tersedia.
Burung-burung ini sering bersarang di pulau-pulau dan tebing-tebing di sepanjang pesisir benua.
Di laut sekitar Antartika, kehidupan laut sangat kaya, terutama di perairan yang dikenal sebagai Southern Ocean. Krill Antartika (Euphausia superba) adalah salah satu spesies kunci di ekosistem ini, menjadi makanan utama bagi banyak hewan, termasuk paus biru, penguin, dan anjing laut.
ADVERTISEMENT
Selain krill, terdapat juga berbagai jenis ikan, cumi-cumi, dan invertebrata laut lainnya yang beradaptasi dengan suhu air yang sangat dingin.

Bentang Alam Benua Antartika

Ilustrasi Bentang Alam Benua Antartika. Unsplash/tdederichs
Benua Antartika ditutupi oleh lapisan es dengan ketebalan mencapai lebih dari 3 kilometer. Akibat beratnya, es tersebut lambat-lambat mendorong dirinya ke pantai dan sering kali memecah menjadi gunung-gunung es di Lautan Es Selatan.
Di sana juga terdapat Pegunungan Transantartika yang membentang sepanjang hampir 5.000 kilometer. Pegunungan ini membagi Antartika menjadi dua wilayah utama: Antartika Timur (Antartika Besar) dan Antartika Barat (Antartika Kecil).
Antartika Barat merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Transantartika di Amerika Selatan.
Lebih dari 99% wilayah Antartika tertutup oleh es, yang mengandung sekitar 70% dari total air tawar di dunia. Es yang tebal menutupi daerah-daerah tinggi Antartika dengan ketinggian rata-rata sekitar 2.300 meter.
ADVERTISEMENT
Titik tertinggi adalah Vinson Massif (4.897 meter), sementara titik terendah adalah Palung Bentley Subglacial (2.538 meter di bawah permukaan laut), yang terletak di Antartika Barat dan tertutup oleh lapisan es lebih dari 3.000 meter tebal.
Lembaran es di atas perairan mendukung sekitar 10% dari total luas Benua Antartika. Ross Ice Shelf (Selat Es Ross) dan Ronne Ice Shelf (Selat Es Ronne) adalah dua lapisan es perairan terluas di sana. Meskipun demikian, tidak semua bagian Antartika tertutup es.
Ada wilayah seperti Semenanjung Antartika, Wilkes Land, Southern Victoria Land, Pulau Ross, serta puncak dan lembah di Pegunungan Transantartika dan Pegunungan Ellsworth yang terbentuk dari batuan.
Antartika tidak hanya menjadi tempat untuk ilmu pengetahuan dan penelitian, tetapi juga memiliki nilai penting dalam pemahaman kita tentang sejarah Bumi dan perubahan iklim global.
ADVERTISEMENT
Dengan kondisi lingkungan yang unik dan tidak tercemar, benua ini memberikan peluang luar biasa untuk mempelajari adaptasi kehidupan dalam ekosistem yang sangat ekstrem.
Itulah batas wilayah benua Antartika, iklim, flora, fauna, dan bentang alamnya.