Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Bisnis Model: Pengertian, Komponen, hingga Contohnya
15 Februari 2022 18:15 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bisnis model atau model bisnis merupakan suatu metode dalam melakukan bisnis yang digunakan oleh perusahaan untuk dapat menghasilkan uang dan mempertahankan bisnisnya.
ADVERTISEMENT
Model bisnis menggambarkan hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan nilai yang membuat perusahaan mampu menghasilkan laba.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai model bisnis, mulai dari pengertian, macam-macam, contoh, hingga komponennya.
Pengertian Model Bisnis
Istilah model bisnis muncul pertama kali pada karya tulis ilmiah yang ditulis oleh Clark pada tahun 1957. Namun, istilah ini menjadi populer setelah muncul dalam suatu artikel pada tahun 1990-an.
Menurut Don Debelak yang dikutip oleh Suwatno dalam Manajemen Kewirausahaan: Panduan Menghadapi Disrupsi Bisnis (2021: 106), bisnis model adalah instrumen yang digunakan bisnis untuk menghasilkan pendapatan dan keuntungan.
Bisnis model memberikan ringkasan tentang bagaimana perusahaan melayani karyawan dan pelanggannya, yang melibatkan strategi maupun implementasinya.
ADVERTISEMENT
Seiring perkembangan waktu, bisnis model mengalami perubahan. Banyak indikator yang menyebabkan perubahan bisnis itu sendiri, mulai dari teknologi, internet, perilaku pelanggan, sistem distribusi, tren pasar, dan masih banyak lagi. Hal ini membuat perusahaan harus membuat bisnis model yang beradaptasi dengan kondisi yang ada.
Bisnis Model Canvas
Mengutip Kewirausahaan oleh Abdurrozzaq Hasibuan dkk. (2021: 185), bisnis model canvas adalah suatu strategi manajemen yang digunakan untuk merancang perencanaan bisnis perusahaan berdasarkan proposisi nilai perusahaan, produk, infrastruktur, pelanggan, dan keuangan bisnis.
ADVERTISEMENT
Dalam membangun bisnis model canvas, Osterwalder membuat 9 elemen yang menggambarkan bagaimana suatu perusahaan menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. Sebanyak 9 elemen bisnis model canvas ini disusun dalam empat kategori, yaitu:
Kesembilan elemen bisnis model canvas di atas dibuat dalam sebuah gabungan blok bangunan dasar yang telah mencakup empat kategori utama dalam suatu bisnis. Berikut contoh bisnis model canvas.
ADVERTISEMENT
1. Customer Segments (Segmen Pelanggan)
Elemen ini didefinisikan sebagai beragam kelompok pelanggan yang berbeda yang ingin dijangkau dan dilayani oleh perusahaan. Pelanggan merupakan inti dari setiap bisnis model. Tanpa pelanggan, tidak ada perusahaan yang mampu bertahan lama.
Untuk memuaskan pelanggan, perusahaan dapat mengelompokkan mereka ke dalam segmen yang berbeda berdasarkan kesamaan kebutuhan, perilaku, dan atribut lainnya.
Suatu bisnis model dapat menentukan satu atau beberapa segmen pelanggan, besar atau kecil. Perusahaan dapat memutuskan segmen mana yang akan dilayani dan segmen mana yang akan diabaikan. Setelah itu, bisnis model dapat dirancang dengan hati-hati sesuai kebutuhan pelanggan yang spesifik.
2. Value Proposition (Proposisi Nilai)
Elemen ini menguraikan gabungan produk dan jasa yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan tertentu. Proposisi nilai adalah alasan pelanggan beralih dari satu perusahaan ke perusahaan lain.
ADVERTISEMENT
Secara sederhana, proposisi nilai merupakan gabungan manfaat-manfaat yang ditawarkan kepada pelanggan. Setiap proposisi nilai terdiri dari gabungan produk dan atau jasa yang dapat memenuhi segmen pelanggan tertentu.
3. Channels (Membangun Saluran)
Elemen ini menjelaskan cara perusahaan berkomunikasi dengan segmen pelanggan untuk memberikan proposisi nilai sebagai saluran komunikasi, distribusi, dan penjualan langsung perusahaan dengan pelanggannya.
Saluran memiliki beberapa fungsi, antara lain meningkatkan kesadaran pelanggan tentang produk dan jasa perusahaan, membantu pelanggan mengevaluasi proposisi nilai perusahaan, dan memberikan dukungan pelanggan pascapembelian.
4. Customer Relations (Hubungan Pelanggan)
Elemen ini menjelaskan jenis hubungan yang dibangun oleh perusahaan dengan segmen pelanggan tertentu. Perusahaan harus memastikan jenis hubungan yang ingin dibangun oleh setiap segmen pelanggan.
ADVERTISEMENT
5. Revenue Streams (Arus Pendapatan)
Elemen ini menjelaskan uang tunai yang dihasilkan perusahaan dari setiap segmen pelanggan. Setiap arus pendapatan memiliki mekanisme penetapan harga yang berbeda, seperti daftar harga yang tetap, penawaran, ketergantungan pasar, ketergantungan volume, dan manajemen hasil.
Bisnis model dapat melibatkan dua jenis arus pendapatan yang berbeda, yaitu:
6. Key Resources (Sumber Daya Utama)
Elemen ini menjelaskan aset terpenting yang diperlukan agar bisnis model berfungsi. Setiap bisnis model membutuhkan sumber daya utama untuk menciptakan proposisi nilai, menjangkau pasar, mempertahankan pelanggan, dan mendapatkan pendapatan.
ADVERTISEMENT
7. Key Activities (Aktivitas Utama)
Elemen ini menjelaskan hal-hal terpenting yang harus dilakukan perusahaan untuk membuat bisnis modelnya berfungsi.
8. Key Partners (Kemitraan Utama)
Elemen ini menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang membuat model bisnis berfungsi. Ada empat jenis kemitraan, yaitu:
9. Cost Structure (Struktur Biaya)
Elemen ini menjelaskan semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan bisnis model tertentu.
Adapun beberapa manfaat bisnis model canvas adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Macam-Macam Model Bisnis
Model bisnis ada berbagai macam. Pembagian ini terjadi karena masing-masing model memiliki karakter dan tujuan yang berbeda sesuai dengan bentuk bisnis yang dibuat. Berikut beberapa macam model bisnis.
1. Model Bisnis Unbundling
Model bisnis unbundling menyatukan tiga inti bisnis menjadi satu bisnis. Seperti diketahui, model bisnis memiliki 9 elemen bisnis yang masing-masing memiliki tujuan yang berbeda. Model bisnis ini menempatkan tiga inti bisnis pada tugas dan kewajibannya masing-masing sebagai berikut.
2. Model Bisnis Long Tail
Model bisnis long tail digunakan untuk menjual produk yang berbeda dalam jumlah yang banyak. Untuk itu, dibutuhkan strategi khusus untuk menjualnya.
ADVERTISEMENT
Strategi tersebut bisa dipetakan dalam bentuk model bisnis sesuai dengan target dan harapan yang diinginkan.
3. Model Bisnis B2C
Model bisnis B2C atau model business to customer adalah model bisnis yang bisa digunakan di pasar bisnis elektronik. Model bisnis ini menjual produk langsung ke konsumen eceran secara online.
Sebagian besar model bisnis B2C menghasilkan pendapatan dari penjualan langsung dan biaya pemesanan. Contoh penerapan model bisnis B2C di Indonesia adalah Blibli dan Lazada.
4. Model Bisnis B2B
Model bisnis B2B atau model business to business adalah model bisnis yang berfokus pada penyediaan produk dari suatu bisnis ke bisnis lainnya. Model bisnis ini melibatkan perusahaan yang menggunakan internet untuk melakukan transaksi satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Contoh penerapan model bisnis B2B di Indonesia adalah Ralali.com, Electronic City, Indonetwork, dan Mbiz. Beberapa bisnis ini memiliki platform bisnis elektronik yang secara khusus menargetkan perusahaan tertentu.
Contoh Model Bisnis
Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa contoh model bisnis canvas dari rencana bisnis yang dapat dilakukan.
1. Contoh Bisnis Model Canvas Online Shop
Berikut contoh bisnis model canvas online shop yang menerapkan 9 elemen model bisnis.
2. Contoh Bisnis Model Canvas Kedai Kopi
Berikut contoh bisnis model canvas kedai kopi yang menerapkan 9 elemen model bisnis.
3. Contoh Bisnis Model Canvas Makanan
Berikut contoh bisnis model canvas makanan yang menerapkan 9 elemen model bisnis.
4. Contoh Bisnis Model Canvas Pakaian Batik
ADVERTISEMENT
Berikut contoh bisnis model canvas pakaian batik yang menerapkan 9 elemen model bisnis.
(SFR)
ADVERTISEMENT