Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Cara Memainkan Alat Musik Sampe Khas Suku Dayak
9 Juni 2022 18:10 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa suku di Indonesia memiliki alat musik tradisional yang menjadi ciri khas daerahnya. Salah satunya suku Dayak di Kalimantan Timur yang memiliki alat musik bernama sampe . Lantas, seperti apa cara memainkan alat musik sampe?
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, berbagai suku Dayak seperti Dayak Kenyah, Dayak Bahay, Dayak Modang, Dayak Tunjung, dan lain sebagainya, ternyata memiliki sebutan yang berbeda-beda terhadap alat musik satu ini. Ada yang menyebutnya dengan sampek, sape, sempe, hingga kecapi (bentuknya mirip dengan kecapi).
Bentuk sampe memang mirip dengan gitar, tetapi bagian tubuhnya lebih besar dibanding lehernya. Sampe juga tergolong sebagai alat musik chordophone, karena bunyi yang dihasilkan berasal dari sejenis dawai, senar, atau kawat.
Bagi masyarakat suku Dayak, sampe biasa digunakan untuk mengungkapkan perasaan para pemainnya. Perasaan cinta, kecewa, sedih, senang, dan semangat bisa diekspresikan melalui alat musik satu ini.
Penasaran bagaimana cara memainkan alat musik tradisional suku Dayak ini? Apakah ada makna khusus ketika memainkannya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Cara Memainkan Alat Musik Sampe
Mengutip dalam buku Ensiklopedi Alat Musik Tradisional: Kalimantan Tengah hingga Nusa Tenggara Barat milik R. Toto Sugiarto dkk., kata sampe berasal dari bahasa daerah suku Dayak yang artinya "memetik dengan jari”. Hal ini sesuai dengan cara memainkan alat musik satu ini.
ADVERTISEMENT
Cara memainkan sampe juga mirip dengan kecapi, yakni dengan memetik dawai atau senar, sehingga menghasilkan alunan nada yang indah. Selain itu, bunyi dawai yang dihasilkan merupakan nada dasar.
Memainkan sampe juga sedikit berbeda dengan gitar. Seperti yang telah diketahui, bahwa gitar memiliki kunci dasar tertentu untuk mampu menghasilkan sebuah nada. Gitar sendiri memiliki jumlah senar sebanyak 6 buah.
Sementara itu, senar yang digunakan dalam sampe berjumlah 3-4 senar. Setiap senarnya memiliki satu nada yang berbeda dengan senar lainnya, sehingga perlu menyelaraskan senar dengan nada yang ingin dimainkan.
Pada awalnya, alat musik ini hanya menggunakan senar yang terbuat dari serat karbon pohon enau. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kini senar berbahan dasar kawat kecil.
ADVERTISEMENT
Instrumen ini juga mempunyai keunikan yang terletak pada bagian ujungnya. Bagian ujung sampe dihiasi dengan ukiran kepala burung enggang yang merupakan ciri khas dari suku Dayak.
Saat memainkannya juga diperlukan ketenangan dan ketelatenan untuk menghasilkan nada yang indah, tanpa cacat nada. Cacat nada sendiri digambarkan dengan kondisi ketika jari-jari tidak sengaja memetik dawai yang tidak diinginkan.
Keluwesan serta kelincahan jari-jari juga menjadi faktor penting dalam memainkan instrumen ini. Semakin lincah jari-jari bergerak, akan semakin halus perpindahan dawai, sehingga mampu memengaruhi kualitas nada yang dihasilkan.
Makna Khusus Memainkan Alat Musik Sampe
Merujuk pada buku Alat Musik Tradisional Nusantara oleh Akhmalul Khuluq, terdapat peraturan khusus mengenai tata cara memainkan sampe yang bergantung pada waktu memainkannya, yakni siang hari, malam hari, atau perayaan acara tertentu.
ADVERTISEMENT
Apabila instrumen ini dimainkan pada siang hari, nada yang dihasilkan adalah riang gembira dan penuh keceriaan. Sementara, jika dimainkan pada malam hari, nada yang dihasilkan ialah irama syahdu, sedih, serta sendu.
Dalam keseharian, alat musik sampe juga dimainkan saat keluarga besar berkumpul. Bahkan, instrumen satu ini ampuh untuk menghibur salah satu anggota keluarga yang sedang bersedih atau berduka atas suatu hal.
Lain halnya ketika sampe dimainkan pada saat upacara adat. Suasana akan berubah menjadi lebih sakral, sehingga seluruh orang yang mengikuti upacara tersebut akan diam dan menghayati tiap nada yang dihasilkan oleh instrumen ini.
Siapa pun yang mendengar petikan sampe hingga merasakan sensasi merinding, mereka akan turut melantunkan doa maupun mantra khusus. Tak jarang pula terjadi kerasukan roh leluhur dan roh halus, saat suasana magis ini tercipta.
ADVERTISEMENT
Alat musik sampe juga secara umum dapat digunakan sebagai alat penyampai perasaan. Berbagai macam perasaan dapat dituangkan melalui alat musik ini. Tak heran, generasi muda suku Dayak menggunakannya untuk menunjukkan perasaan dan merayu wanita yang sedang mereka sukai.
(VIO)