Cara Memotong Kuku Menurut Islam, Umat Muslim Wajib Tahu

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
2 Maret 2024 19:37 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
 Ilustrasi Cara Memotong Kuku Menurut Islam, Foto Unsplash/Yazid N
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Memotong Kuku Menurut Islam, Foto Unsplash/Yazid N
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cara memotong kuku menurut Islam perlu diketahui semua umat muslim. Memotong kuku merupakan bagian dari aktivitas rutin yang dilakukan bahkan sejak anak bayi. Kuku yang panjang daapat mengundang penyakit. Maka, sudah seharusnya menjaga kebersihan dan kesehatan kuku jari tangan maupun kuku jari kaki.
ADVERTISEMENT
Bagi umat muslim, Islam telah mengelompokkan tentang memotong kuku termasuk dalam perkara fitrah. Sebagaimana sabda Rasulullah yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim yakni perkara fitrah ada lima di antaranya berkhitan, mencukur bulu kemaluan, menggunting kumis, menggunting kuku dan mencabut bulu ketiak.
Oleh sebab itu, memotong kuku dengan benar menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan oleh umat muslim. Namun, tidak sedikit umat muslim yang belum mengetahui cara memotong kuku denggan baik dan benar.

Cara Memotong Kuku Menurut Islam

Ilustrasi Cara Memotong Kuku Menurut Islam, Foto Unsplash/Yazid N
Islam merupakan agama yang selalu mengajarkan kepada umatnya untuk menjaga kebersihan, baik kebersihan rohani maupun fisik. Salah satunya adalah memotong kuku guna menjaga kebersihan dan kesucian. Berikut merupakan cara memotong kuku menurut Islam yang harus diketahui umat muslim.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku yang berjudul Ensiklopedi Adab Islam, Abdul Aziz, dkk., (2007:272), maksud memotong kuku adalah membuang kuku yang panjangnya sudah melebihi ujung jari. Sebab, kotoran-kotoran sering mengumpul pada ujung kuku tersebut sehingga terlihat jorok.
An-Nawawi menyebutkan bahwa disunnahkan dalam memotong kuku dengan memulainya dari kuku jari tangan baru kemudian kuku jari kaki. Memotong kuku dimulai dari telunjuk tangan kanan, lalu jari tengah, jari manis, kelingking, dan ibu jari.
Kemudian, berpindah ke tangan kiri yang dimulai dari jari kelingking, lalu jari manis, jari tengah, jari telunjuk, dan ibu jari. Setelah itu berpindah ke jari kaki yang dimulai dari kelingking kanan dan berakhir pada kelingking kiri. Allaahu a'lam.
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: "Mendahulukan tangan daripada kaki ketika wudhu' dapat dijadikan dalil untuk mendahulukan tangan daripada kaki ketika memotong kuku dan memulai yang sebelah kanan berdasarkan hadits 'Aisyah, ia berkata: 'Beliau suka menduhulukan yang sebelah kanan...'.
ADVERTISEMENT
Jadi, tertibnya dimulai dari jari telunjuk karena jari ini paling istimewa di antara jari lainnya, yang digunakan sebagai alat tasyahhud, kemudian dilanjutkan ke arah kanan, yakni ke jari tengah dan seterusnya hingga diakhiri dengan memotong kuku ibu jari. Sementara tangan kiri dimulai dari jari kelingking, kemudian dilanjutkan ke arah kanan hingga ibu jari... dan seterusnya."
Dalam Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari, Ibnu Hajar Al-Asqalani meriwayatkan dari Imam Nawawi, mengatakan sunnah potong kuku tangan dimulai dari jari telunjuk bagian kanan.
Setelah itu dilanjutkan dengan memotong kuku jari tengah, manis, kelingking, baru kemudian jempol. Selanjutnya, memotong kuku jari tangan kiri dimulai dari jari kelingking, manis, tengah, telunjuk, dan yang terakhir jempol.
ADVERTISEMENT
Pemotongan kuku kaki sendiri disunnahkan dimulai dari jari kelingking kaki kanan, jari manis, tengah telunjuk, hingga jempol. Sedangkan kaki sebelah kiri dimulai dengan memotong kuku jari jempol dan terus berurutan sampai jari kelingking.
وَلَمْ يَثْبُتْ فِي تَرْتِيبِ الْأَصَابِعِ عِنْدَ الْقَصِّ شَيْءٌ مِنَ الْأَحَادِيثِ لَكِنْ جَزَمَ النَّوَوِيُّ فِي شَرْحِ مُسْلِمٍ بِأَنَّهُ يُسْتَحَبُّ الْبَدْاَءةُ بِمُسَبِّحَةِ الْيُمْنَي ثُمَّ بِالْوُسْطَى ثُمَّ الْبِنْصِرِ ثُمَّ الْخِنْصِرِ ثُمَّ الْإِبْهَامِ وَفِي الْيُسْرَى بِالْبَدْاَءةِ بِخِنْصِرِهَا ثُمَّ بِالْبِنْصِرِ إِلَى الْإِبْهَامِ وَيُبْدَأُ فِي الرِّجْلَيْنِ بِخِنْصِرِ الْيُمْنَى إِلَى الْإِبْهَامِ وَفِي الْيُسْرَى بِإِبْهَامِهَا إِلَى الْخِنْصِرِ وَلَمْ يَذْكَرْ لِلْاِسْتِحْبَابِ مُسْتَنِدًا
Artinya: "Tidak ada satu pun hadist shahih maupun hasan yang menjelaskan tentang tertib memotong kuku. Akan tetapi An-Nawawi menegaskan dalam Syarh Muslim-nya bahwa disunahkan untuk memulai memotong kuku tangan dimulai dari jari telunjuk tangan kanan, tengah, manis, kelingking, dan jempol. Untuk jari tangan sebelah kiri dimulai dari jari kelingking, manis, sampai jempol. Untuk kaki dimulai dari jari kelingking sebelah kanan sampai ke jempol, dan kaki sebelah kiri dimulai dari jempol sampai jari kelingking. Tetapi ia tidak menyebutkan dasar atas kesunahan tersebut,"
ADVERTISEMENT
Berdasarkan riwayat lain dari Aisyah RA, memotong kuku juga termasuk dalam 10 perkara fitrah. Rasulullah SAW bersabda:
عَشْرٌ مِنْ الْفِطْرَةِ قَصُّ الشَّارِبِ وَإِعْفَاءُ اللِّحْيَةِ وَالسِّوَاكُ وَاسْتِنْشَاقُ الْمَاءِ وَقَصُّ الْأَظْفَارِ وَغَسْلُ الْبَرَاجِمِ وَنَتْفُ الْإِبِطِ وَحَلْقُ الْعَانَةِ وَانْتِقَاصُ الْمَاءِ قَالَ زَكَرِيَّاءُ قَالَ مُصْعَبٌ وَنَسِيتُ الْعَاشِرَةَ إِلَّا أَنْ تَكُونَ الْمَضْمَضَةَ
Artinya: "Sepuluh hal yang termasuk fitrah, yaitu menggunting (menipiskan) kumis, memelihara (memanjangkan) jenggot, bersiwak (menggosok gigi), istinsyaq (memasukkan air ke hidung ketika berwudhu), memotong kuku, membasuh sela-sela jari (Barajim), mencabut (mencukur) bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan bersuci dengan menghemat air." (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah).

Adab Memotong Kuku

Ilustrasi Cara Memotong Kuku Menurut Islam, Foto Unsplash/Andrey Matveev
Berdasarkan Buku Pintar 50 Adab Islam, Arfiani, (2019:185), inilah beberapa adab memotong kuku dalam ajaran agama Islam yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT

1. Niat yang Ikhlas

Sebelum memotong kuku, sebaiknya seseorang berniat untuk membersihkan diri, menjaga kebersihan, serta untuk mengikuti sunnah dan tuntunan Rasulullah SAW.

2. Membaca Basmalah

Seperti kegiatan-kegiatan lain, memotong kuku juga sebaiknya didahului dengan menyebut nama Allah SWT. Hal ini akan bernilai ibadah dan doa kepada Allah SWT.

3. Menjaga Kebersihan

Tangan dan kuku yang akan dipotong juga sebaiknya dalam keadaan bersih. Karena itu dianjurkan untuk terlebih dahulu mencuci tangan.
Selain kebersihan diri, juga sebaiknya menjaga kebersihan lingkungan. Kuku-kuku yang telah dipotong sebaiknya dikumpulkan dan dibuat dengan cara yang baik. Dianjurkan pula untuk dikuburkan.

4. Memotong Kuku pada Hari-Hari yang Baik

Memotong kuku pada hari-hari yang baik, seperti hari Senin, Kamis, dan Jumat. Mengapa? Karena pada hari-hari itu, umat Islam sering kali melakukan ibadah-ibadah sunnah.

5. Memotong Kuku Sesuai Contoh Rasulullah

Untuk tangan mulai dari jari telunjuk tangan kanan lalu jari tengah tangan kanan, jari manis tangan kanan, jari kelingking tangan kanan. Ada yang melewati ibu jari tangan kanan dan langsung ke jari kelingking tangan kiri.
ADVERTISEMENT
Ada pula yang langsung memotong kuku ibu jari tangan kanan, setelah jari kelingking tangan kanan. Setelah itu, lanjut ke jari kelingking tangan kiri, jari manis tangan kiri, jari tengah tangan kiri, jari telunjuk tangan kiri, ibu jari tangan kiri. Untuk kaki mulai dari kelingking kanan, terus berlanjut ke jari-jari lain dan berakhir di kelingking kiri.

6. Menggunakan Gunting atau Alat Potong Kuku

Hendaknya memotong dengan alat seperti gunting, pisau, atau benda yang khas yang tidak menyebabkan mudharat pada kuku atau jari. Hendaknya tidak memotong kuku dengan cara menggigitnya.

7. Membasuh Tangan Setelah Memotong Kuku

Setelah selesai memotong kuku, segera basuh tangan (tempat kuku yang telah dipotong) dengan air.

8. Tidak Wajib Mengubur Bekas Potongan Kuku

Memang ada yang berpendapat demikian namun ternyata dalil haditsnya bersifat dhaif. Ka- rena itu, tidak ada kewajiban untuk mengubur potongan kuku ataupun rambut. Namun, jika ada orang yang mengubur kuku atau rambut setelah dipotong maka ini termasuk perbuatan baik.
ADVERTISEMENT

Hari Baik Memotong Kuku

Ilustrasi Cara Memotong Kuku Menurut Islam, Foto Unsplash/Giorgio Trovato
Selain tata cara memotong kuku, Islam juga mengatur waktu-waktu tertentu yang baik digunakan untuk memotongnya. Terdapat tiga waktu pemotongan kuku yang disunahkan, di antaranya pada hari Jumat sebelum berangkat menunaikan shalat Jumat, Kamis, dan Senin.
Sunnah tersebut dijelaskan dalam kitab Hasyiyatul Jamal yang ditulis oleh Sulaiman Al-Jamal sebagai berikut:
وَيُسَنُّ غَسْلُ رُءُوسِ الْأَصَابِعِ بَعْدَ قَصِّ الْأَظْفَارِ لِمَا قِيلَ إنَّ الْحَكَّ بِهِ قَبْلَ الْغُسْلِ يُورِثُ الْبَرَصَ وَالْأَوْلَى فِي قَصِّهَا أَنْ يَكُونَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ الْخَمِيسِ أَوْ الِاثْنَيْنِ
Artinya: "Disunnahkan mencuci ujung-ujung jari setelah dipotong kukunya karena ada yang mengatakan bahwa menggaruk-garuk sebelum dicuci akan menyebabkan penyakit kusta. Yang utama memotong kuku dilakukan pada hari Jumat, Kamis atau Senin," (Lihat Sulaiman Al-Jamal, Hasyiyatul Jamal, Beirut-Dar al-Fikr, juz III, halaman 361).
ADVERTISEMENT
Setelah memotong semua kuku jari tangan dan kaki sebaiknya jari-jari tersebut dicuci dengan bersih. Potongan-potongan kuku yang tersisa pun sebaiknya dikubur dalam tanah.
Dalam salah satu hadist, disebutkan bahwa batasan waktu untuk memelihara kuku dalam Islam sebaiknya tidak lebih dari 40 hari.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, "Kami diberi batasan dalam memendekkan kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketika, mencukur bulu kemaluan, yaitu itu semua tidak dibiarkan lebih dari 40 malam." (HR. Muslim).
Itulah penjelasan cara memotong kuku menurut Islam lengkap denggan adab dan hari baiknya. (Eln)