Konten dari Pengguna

Cara Menghitung Laba Bersih untuk Bisnis

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
16 Oktober 2024 11:13 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Menghitung Laba. Unsplash/Irina Tysak.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Menghitung Laba. Unsplash/Irina Tysak.
ADVERTISEMENT
Cara menghitung laba merupakan salah satu keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh setiap pelaku bisnis. Dengan mengetahui berapa besar keuntungan yang diperoleh, kinerja bisnis dapat dievaluasi dan dapat membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Mengelola bisnis tidak hanya tentang menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas. Sukses tidaknya suatu usaha juga sangat bergantung pada kemampuannya menghasilkan keuntungan. Sehingga, penting untuk memahami konsep laba.
Selain penting bagi para pengusaha, hal ini juga bermanfaat bagi individu yang ingin meningkatkan kesejahteraan finansial sehari-hari. Dengan begitu, pengeluaran dapat terkontrol, dapat menabung secara efektif, dan mencapai tujuan keuangan.

Pengertian Laba

Ilustrasi Cara Menghitung Laba. Unsplash/Towfiqu Barbhiyu.
Mengutip dari stekom.ac.id, dalam ilmu ekonomi, laba merupakan selisih antara pendapatan dengan total biaya. Biaya kesempatan adalah biaya implisit yang terjadi ketika perusahaan memilih untuk menggunakan faktor produksi tertentu.
Dalam dunia bisnis, laba adalah keuntungan finansial yang diperoleh suatu perusahaan setelah semua biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis tersebut dikurangkan dari total pendapatan.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, laba merupakan sisa uang yang masih ada setelah semua tagihan, gaji karyawan, biaya produksi, dan biaya operasional lainnya dibayarkan.
Bagi bisnis, laba sangatlah penting menjadi sebuah cerminan kesehatan finansial suatu perusahaan. Laba yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada pengeluarannya.
Memahami konsep laba sangat penting bagi pemilik bisnis, investor, dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan begitu, perusahaan dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan nilai bagi semua pemangku kepentingan.
Selain itu, laba memiliki beberapa jenis yang perlu diketahui. Adapun laba dapat dikategorikan menjadi berikut:

1. Laba Kotor (Gross Income)

Laba kotor adalah keuntungan awal yang diperoleh suatu perusahaan dari hasil penjualan setelah dikurangi dengan biaya produksi langsung. Dengan kata lain, ini adalah selisih antara total pendapatan dari penjualan dengan harga pokok penjualan (HPP).
ADVERTISEMENT
Harga Pokok Penjualan (HPP) mencakup semua biaya yang langsung terkait dengan pembuatan atau produksi barang atau jasa yang dijual, seperti biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

2. Laba Operasi (Operating Income)

Laba operasi adalah keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan dari aktivitas bisnis utamanya setelah dikurangi dengan semua biaya yang terkait dengan operasi tersebut.
Dengan kata lain, laba operasi menunjukkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola kegiatan sehari-hari untuk menghasilkan keuntungan, seperti biaya pemasaran, biaya administrasi, biaya sewa, dan biaya utilitas.

3. Laba Sebelum Pajak (Net Income After Tax)

Laba sebelum pajak adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan sebelum dikurangi beban bunga dan pajak penghasilan. Dengan kata lain, ini adalah laba yang dihasilkan perusahaan dari aktivitas bisnis utamanya sebelum kewajiban finansial dan pajak dipenuhi.
ADVERTISEMENT
Hal ini sering digunakan untuk membandingkan kinerja perusahaan yang berbeda, terutama dalam industri yang sama. Hal ini memungkinkan investor dan analis untuk melihat seberapa efisien perusahaan dalam mengelola operasi mereka.

4. Laba Bersih (Net Income)

Laba bersih adalah keuntungan akhir yang diperoleh suatu perusahaan setelah dikurangi semua biaya yang telah dikeluarkan selama periode akuntansi tertentu.
Dengan kata lain, laba bersih adalah jumlah uang yang "tersisa" setelah semua pengeluaran perusahaan dibayarkan, termasuk biaya produksi, biaya operasional, bunga, dan pajak.
Laba bersih ini merupakan ukuran paling umum digunakan untuk mengukur keberhasilan finansial suatu perusahaan. Ini menunjukkan seberapa banyak keuntungan yang sebenarnya dihasilkan oleh perusahaan dari seluruh aktivitas bisnisnya.

Cara Menghitung Laba

Ilustrasi Cara Menghitung Laba. Unsplash/Amol Tyga.
Seperti yang diketahui, ada beberapa jenis laba yang masing-masing dengan cara perhitungan yang sedikit berbeda.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah cara menghitung laba bersih untuk bisnis.

1. Menghitung Laba Kotor

Rumus untuk menghitung laba kotor cukup mudah, dengan cara mengurangi total pendapatan dengan harga pokok penjualan (HPP). Sederhananya dapat ditulis dengan rumus berikut:
Laba Kotor = Pendapatan Penjualan - Harga Pokok Penjualan (HPP)
Diketahui, semakin tinggi harga produk yang dijual, maka semakin besar pendapatan yang diterima perusahaan. Jika banyak jumlah produk atau jasa yang dijual semakin banyak, pendapatan juga akan berpeluang semakin tinggi.
Adapun jika harga pokok penjualan tetap dan seimbang dengan harga jual produk, maka laba yang dihasilkan akan semakin besar. Agar lebih paham cara menghitung laba kotor perusahaan, simak contoh soal berikut ini:
Contoh Soal:
Misalnya, satu toko kue menjual kue dengan harga Rp10.000 per buah. Biaya produksi setiap kue (termasuk bahan baku dan tenaga kerja langsung) adalah Rp6.000. Jika toko tersebut menjual 1000 buah kue dalam satu bulan, maka:
ADVERTISEMENT
Diketahui :
Pendapatan Penjualan: 1000 buah x Rp10.000/buah = Rp10.000.000
Harga Pokok Penjualan: 1000 buah x Rp6.000/buah = Rp6.000.000
Jawaban:
Laba Kotor = Pendapatan – HPP
Laba Kotor: Rp10.000.000 - Rp6.000.000
= Rp4.000.000
Jadi, laba kotor toko kue tersebut adalah Rp4.000.000. Ini berarti, setelah menutup semua biaya produksi langsung, toko kue masih memiliki keuntungan sebesar Rp4.000.000.

2. Menghitung Laba Bersih

Laba bersih berbeda dengan laba kotor atau gross profit. Rumusnya adalah laba kotor dikurangi dengan biaya atau beban, yang belum dikurangi dari pendapatan perusahaan.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, laba kotor dikurangi oleh berbagai komponen biaya seperti pajak, bunga (jika ada pinjaman ke bank), biaya operasional, dan biaya penyusutan. Secara sederhana, rumus laba bersih adalah:
ADVERTISEMENT
Laba bersih = Total Pendapatan - Total Pengeluaran
Atau
Laba bersih = Laba kotor - Beban Biaya

Contoh Soal 1:

Budi memiliki usaha warung makan. Selama bulan Januari, ia mendapatkan total pendapatan sebesar Rp5.000.000 dari penjualan makanan dan minuman.
Selama bulan yang sama, Budi mengeluarkan biaya untuk membeli bahan makanan sebesar Rp2.000.000, biaya gaji karyawan Rp 1.500.000, dan biaya sewa tempat Rp500.000. Berapa laba bersih warung makan Budi pada bulan Januari?
Diketahui:
Total Pengeluaran = Biaya Bahan Makanan + Biaya Gaji + Biaya Sewa
Total Pengeluaran = Rp2.000.000 + Rp1.500.000 + Rp500.000
Total Pengeluaran = Rp4.000.000
Jawaban:
Laba Bersih = Total Pendapatan - Total Pengeluaran
Laba Bersih = Rp5.000.000 - Rp4.000.000
Laba Bersih = Rp1.000.000
ADVERTISEMENT
Jadi, laba bersih warung makan Budi pada bulan Januari adalah Rp1.000.000.

Contoh Soal 2:

Warung makan memiliki laba kotor sebesar Rp2.500.000, dalam seminggu. Selama seminggu, warung makan mengeluarkan biaya sewa Rp500.000, gaji karyawan Rp800.000, dan biaya bahan baku tambahan Rp700.000. Hitunglah laba bersih warung makan tersebut dalam seminggu!
Diketahui:
Total Beban Biaya: Biaya Sewa + Gaji Karyawan + Biaya Bahan Baku
= Rp500.000 + Rp800.000 + Rp700.000
= Rp2.000.000
Jawaban:
Laba Bersih = Laba Kotor - Total Beban Biaya
= Rp2.500.000 - Rp2.000.000
= Rp500.000
Jadi, laba bersih warung makan tersebut adalah Rp500.000

Peran Penting Laba dalam Bisnis

Ilustrasi Cara Menghitung Laba. Unsplash/Cherrydeck.
Dalam bisnis, laba juga memiliki beberapa peran penting bagi keberlangsungan dan pertumbuhan sebuah perusahaan. Berikut adalah adalah beberapa peran penting laba dalam bisnis.
ADVERTISEMENT

1. Indikator Kinerja

Laba merupakan tolok ukur paling dasar untuk mengukur keberhasilan suatu bisnis. Semakin tinggi laba yang dihasilkan, semakin baik kinerja bisnis tersebut. Jika laba terus menurun, maka perlu dilakukan evaluasi dan penyesuaian strategi.

2. Sumber Dana

Laba yang diperoleh dapat digunakan untuk membiayai investasi baru, seperti pengembangan produk baru, perluasan pasar, atau akuisisi perusahaan lain.
Laba juga dapat digunakan untuk melunasi utang perusahaan, sehingga mengurangi beban bunga dan meningkatkan kesehatan keuangan perusahaan.

3. Pengembangan dan Pertumbuhan

Laba adalah sumber utama dana untuk pengembangan dan pertumbuhan bisnis. Dengan laba yang cukup, memungkinkan perusahaan untuk melakukan ekspansi bisnis, baik secara organik maupun anorganik.
Dengan begitu, laba dapat digunakan untuk mendanai kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D) sehingga perusahaan dapat terus berinovasi dan menciptakan produk atau layanan baru.
ADVERTISEMENT

4. Keberlanjutan Bisnis

Laba yang tidak dihasilkan dalam bisnis mungkin akan kesulitan untuk bertahan dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan laba memberikan perlindungan dan kekuatan sumber dana yang diperlukan untuk mengatasi tantangan dan ketidakpastian.
Selain itu, perusahaan dengan kinerja laba yang baik akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya.

5. Beradaptasi dengan Pertumbuhan Pasar

Terakhir, beradaptasi menjadi salah satu kemampuan yang mengacu pada usaha dalam merespons perubahan pasar, tren, pergeseran industri, gangguan ekonomi, dan tantangan bisnis lainnya dengan cepat.
Selain dapat memperkirakan pendapatan dari penjualan, dengan merencanakan laba juga mendapatkan estimasi biaya operasional untuk menjalankan bisnis.
Demikian adalah cara menghitung laba bersih untuk bisnis beserta rumus dan contoh selengkapnya. (LA)
ADVERTISEMENT