Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ciri-Ciri Cerpen, Pengertian, dan Contohnya
25 Oktober 2024 12:35 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Cerpen secara jelas dikategorikan sebagai salah satu jenis karya seni sastra. Hal ini dikarenakan cerpen adalah hasil seni sastra yang berbentuk prosa berupa sebuah cerita dengan memadukan unsur keindahan bahasa, imajinasi, dan pesan moral yang ringkas.
Dengan mempelajari cerpen, kita tidak hanya belajar tentang meningkatkan kemampuan membaca dan memahami teks bahasa, tetapi juga tentang kehidupan dan manusia.
Pengertian Cerpen
Mengutip dari buku Tiga Jurus Mudah Menulis, Andy, Dyah dan Siska, (2021), cerpen merupakan cerita fiksi yang singkat dengan jumlah kata yang cenderung terbatas. Cerpen lebih fokus pada satu peristiwa atau konflik utama jika dibandingkan dengan novel.
Tujuan pembelajaran cerpen dalam pelajaran bahasa Indonesia sangatlah beragam. Dengan membaca cerpen, siswa dilatih untuk memahami struktur cerita, menganalisis tokoh, dan menginterpretasi pesan yang terkandung di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, cerpen juga dapat mengembangkan kemampuan berbahasa. Melalui cerpen, siswa dapat belajar kosakata baru, struktur kalimat yang beragam, dan gaya bahasa yang efektif. Apresiasi terhadap sastra dan kemampuan berpikir kritis juga akan meningkat.
Dalam cerpen, kisah yang diangkat adalah sepenggal kehidupan tokoh yang penuh dengan konflik, peristiwa menyenangkan, serta peristiwa mengharukan. Lalu, terdapat beberapa unsur penting yang perlu dipahami juga dalam cerpen. Berikut diantaranya:
Unsur intrinsik adalah unsur yang berasal dari dalam cerita itu sendiri. Unsur-unsur ini saling berkaitan dan membentuk kesatuan yang utuh. Terdapat 7 unsur intrinsik cerpen, yaitu tema, tokoh dan penokohan, latar, alur, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa.
ADVERTISEMENT
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berasal dari luar cerita, namun memiliki pengaruh terhadap terbentuknya cerita. Unsur ekstrinsik ini dapat berupa, latar belakang masyarakat, latar belakang pengarang, dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen.
Selanjutnya, terdapat struktur cerpen yang membagi alur cerita menjadi beberapa bagian yang saling berkaitan, berikut diantaranya:
1. Abstrak
Bagian ini merupakan gambaran awal dari keseluruhan cerita. Abstrak memberikan gambaran singkat tentang apa yang akan terjadi dalam cerita, sehingga pembaca dapat memiliki gambaran umum.
2. Orientasi
Pada bagian ini, pembaca diperkenalkan dengan latar cerita, seperti waktu, tempat, suasana, dan tokoh-tokoh yang terlibat. Orientasi berfungsi untuk menciptakan gambaran visual dari cerita.
3. Komplikasi
Komplikasi adalah bagian di mana konflik atau masalah mulai muncul. Konflik ini akan memicu terjadinya rangkaian peristiwa yang semakin rumit dan menarik.
ADVERTISEMENT
4. Evaluasi
Pada bagian ini, konflik mencapai titik puncak atau klimaks. Konflik menjadi semakin intens dan pembaca akan merasa penasaran dengan bagaimana penyelesaiannya.
5. Resolusi
Resolusi adalah bagian di mana konflik yang terjadi terpecahkan. Bagian ini memberikan penyelesaian dari masalah yang telah dibangun sejak awal cerita.
6. Koda
Koda merupakan bagian akhir dari cerita. Bagian ini berisi pesan moral atau kesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
Ciri-Ciri Cerpen
Dalam bahasa Indonesia , cerpen seringkali dibandingkan dengan novel. Meskipun keduanya merupakan karya sastra fiksi, terdapat perbedaan mendasar yang terletak pada ciri-cirinya.
Inilah ciri-ciri cerpen secara umum yang bisa diketahui untuk membedakan dengan teks lainnya:
1. Singkat dan Padat
Cerpen memiliki ciri-ciri yang sangat mencolok yaitu singkat dan padat. Jika dibandingkan dengan novel, cerpen memiliki jumlah kata yang jauh lebih sedikit. Hal ini memaksa penulis untuk menyajikan cerita secara efisien dan langsung pada intinya.
ADVERTISEMENT
Setiap kata yang digunakan dalam cerpen memiliki makna yang sangat penting dan tidak ada kata-kata yang sia-sia. Cerpen adalah sebuah karya sastra yang dapat dinikmati dalam waktu yang relatif singkat namun tetap mampu memberikan kesan yang mendalam.
Setiap detail dalam cerpen harus memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk mendukung alur cerita dan menyampaikan pesan yang ingin disampaikan.
2. Fokus pada Satu Peristiwa
Cerpen biasanya hanya berfokus pada satu peristiwa utama atau konflik. Cerpen lebih menyoroti satu kejadian penting yang menjadi pusat perhatian. Hal ini membuat cerpen memiliki alur yang lebih sederhana dan mudah diikuti.
Konflik yang disajikan dalam cerpen biasanya bersifat tunggal dan memiliki intensitas yang tinggi, sehingga pembaca dapat merasakan ketegangan dan ketertarikan yang lebih besar. Sekaligus, cerpen mampu menyampaikan pesan yang kuat dan efektif.
ADVERTISEMENT
3. Tokoh Terbatas
Dalam cerpen, jumlah tokoh biasanya lebih sedikit. Hal ini untuk memberikan karakterisasi yang lebih mendalam pada setiap tokoh. Pembaca dapat mengenal lebih dekat dengan tokoh-tokoh utama dan memahami motivasi, sifat, dan perannya dalam cerita.
Dengan jumlah tokoh yang terbatas, penulis dapat lebih fokus pada pengembangan karakter dan interaksi antar tokoh. Selain itu, dengan jumlah tokoh yang terbatas, pembaca tidak akan merasa kebingungan dan mudah mengingat siapa saja tokoh yang terlibat dalam cerita.
4. Bersifat Fiktif
Salah satu ciri khas cerpen adalah sifatnya yang fiktif. Artinya, cerita yang disajikan dalam cerpen tidak selalu berdasarkan kejadian nyata. Cerpen adalah buah dari imajinasi penulis, sebuah konstruksi dunia yang diciptakan dari rekaan pikiran.
Dalam cerpen, tokoh, peristiwa, dan latar yang digambarkan bisa saja tidak pernah terjadi di dunia nyata. Dengan demikian, cerpen menjadi wadah bagi penulis untuk kebebasan mengekspresikan ide-ide kreatif dan imajinatifnya.
ADVERTISEMENT
Melalui sifat fiktifnya, cerpen mampu membawa pembaca ke dalam dunia yang berbeda, di mana segala sesuatu mungkin terjadi.
5. Bahasa yang Efektif
Setiap kata yang digunakan dalam cerpen harus memiliki makna yang jelas dan mampu menciptakan gambaran yang hidup di benak pembaca. Penulis seringkali menggunakan bahasa kiasan, majas, dan bahasa yang khas untuk memperkaya makna dan keindahan cerita.
Bahasa yang efektif dalam cerpen juga harus mampu menyampaikan emosi dan suasana yang ingin diciptakan oleh penulis. Dengan pemilihan kata yang tepat, penulis dapat membuat pembaca.
6. Alur yang Cepat
Alur cerita dalam cerpen biasanya bergerak dengan cepat. Tidak ada waktu yang terbuang untuk menjelaskan hal-hal yang tidak relevan dengan cerita utama. Setiap peristiwa dalam cerpen memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk mendorong alur cerita menuju klimaks.
ADVERTISEMENT
Alur yang cepat membuat pembaca tidak merasa bosan dan terus penasaran dengan kelanjutan cerita. Alur yang cepat juga membuat cerpen lebih mudah diingat. Pembaca tidak perlu mengingat terlalu banyak detail yang rumit, karena alur cerita yang sederhana.
7. Tema yang Beragam
Tema dalam cerpen dapat berupa tema sosial, psikologis, filosofis, atau bahkan tema yang bersifat universal. Kebebasan dalam memilih tema memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi berbagai aspek kehidupan dan menyampaikan pesan yang beragam.
Dengan mengangkat tema yang beragam, cerpen dapat menjangkau pembaca dari berbagai kalangan dan latar belakang. Pembaca dapat menemukan cerpen yang sesuai dengan minat dan kepribadiannya. Sehingga, membuat genre sastra ini menjadi sangat kaya dan menarik.
8. Amanat atau Kesan Mendalam
Hampir setiap cerpen mengandung amanat atau pesan moral yang mendalam kepada pembaca. Amanat ini dapat bersifat eksplisit, yaitu disampaikan secara langsung melalui kata-kata tokoh atau narator, atau bersifat implisit, yaitu tersirat dalam alur cerita dan karakter.
ADVERTISEMENT
Amanat dalam cerpen dapat berupa pesan tentang kehidupan, cinta, persahabatan, perjuangan, atau nilai-nilai kemanusiaan lainnya. Pembaca dapat belajar dari pengalaman tokoh-tokoh dalam cerita dan menerapkan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Cerpen
Mengutip dari buku Kumpulan Cerita Fantasi, Winda Sevni Yenti, (2020), inilah contoh cerpen singkat dan jelas.
1. Jane dan Liontin Ungu
ADVERTISEMENT
Itulah ciri-ciri cerpen beserta pengertian dan contohnya yang mudah dipahami. (APR)