Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Ciri-ciri Hepatitis Akut, Penyebab, dan Gejala yang Dirasakan Penderitanya
9 Mei 2022 18:34 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kasus hepatitis akut misterius menyita telah banyak perhatian masyarakat Indonesia. Pasalnya, penyakit ini banyak menjangkiti anak-anak sejak dilaporkan terdeteksi di Inggris pada April 2022 lalu dan kemudian mewabah di beberapa negara termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan website resmi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, hepatitis akut menyerang anak-anak dengan rentang usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Hingga kini, sudah tercatat lebih dari 100 kasus dari 12 negara termasuk Indonesia. Sehingga pada 15 April 2022, WHO menyatakan kasus hepatitis akut menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).
Di Indonesia sendiri, sudah ada tiga anak meninggal dunia yang diduga mengalami hepatitis akut dengan gejala berat. Lantas bagaimana ciri-ciri hepatitis akut beserta penyebabnya? Simak jawabannya pada penjelasan artikel berikut ini.
Ciri-ciri Hepatitis Akut
Secara umum, penyakit hepatitis merupakan suatu kelainan berupa peradangan organ hati yang disebabkan oleh banyak faktor. Misalnya, mulai dari infeksi virus, gangguan metabolisme, obat-obatan, alkohol, maupun parasit seperti ameba disentri, malaria, cacing, hingga toksoplasma.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Care Yourself, Hepatitis oleh dr. Wening Sari, hepatitis dapat menyebabkan kerusakan sel-sel jaringan bahkan semua bagian organ hati. Umumnya, masyarakat menganggap hepatitis sebagai penyakit kuning. Sebab, akibat dari penyakit ini ialah adanya warna kuning pada bagian tubuh seperti kulit, kuku, dan bagian putih pada bola mata yang dialami penderitanya.
Srikandi Waluyo dalam buku 100 Question & Answer: Hepatitis, menjelaskan bahwa hepatitis akut adalah suatu infeksi baru yang terjadi pada liver yang sehat secara tiba-tiba sehingga menyebabkan gejala hepatitis parah.
Kerusakan jaringan hati yang terjadi pada hepatitis akut biasanya tergolong kecil. Namun, apabila daya tahan tubuh penderita terlalu rendah, serangan hepatitis akut bisa berbahaya bahkan menyebabkan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Apa Penyebab Hepatitis Akut?
Secara umum, penyebab dari penyakit hepatitis dibagi menjadi infeksi dan noninfeksi. Infeksi virus merupakan penyebab yang paling lazim. Adapun jenis-jenis virus penyebab penyakit hepatitis antara lain virus Hepatitis A, virus Hepatitis B, virus hepatitis C, virus Hepatitis D, virus Hepatitis E, hingga virus Hepatitis G.
Sementara itu, penyebab umum hepatitis yang bukan disebabkan oleh infeksi adalah karena bahan kimia seperti racun, kecanduan minuman beralkohol, obat-obatan tertentu yang dapat merusak liver, metabolisme yang abnormal, malnutrisi, gagal hati yang parah, kelainan bawaan sejak lahir, hingga autoimun.
Virus yang dapat menyebabkan penyakit hepatitis akut adalah virus hepatitis A atau acute viral hepatitis. Biasanya, virus tersebut tidak sampai menyebabkan kerusakan pada jaringan hati. Menurut buku Care Yourself, Hepatitis, mereka yang terinveksi virus ini dapat pulih sepenuhnya hingga 99 persen.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laman resmi sehatnegeriku.kemkes.go.id, hepatitis akut yang menyerang anak-anak pada saat ini masih belum diketahui penyebabnya. Adapun menurut pemeriksaan laboratorium yang telah dilakukan, tidak ditemukan adanya virus hepatitis tipe A, B, C, D maupun E dan G.
Namun, penyakit tersebut juga bukan disebabkan penyakit autoimun, obat-obatan, dan kelainan bawaan. Oleh karena itu, kasus hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak saat ini disebut sebagai non-etiologi karena belum ditemukan penyebabnya.
Menurut situs web resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada 170 kasus hepatitis akut yang tercatat di lebih dari 12 negara termasuk Indonesia. Sebanyak 20 kasus di antaranya menunjukkan infeksi adenovirus dan bergejala hepatitis. Sedangkan 19 lainnya ditemukan virus Covid-19 disertai gejala hepatitis.
ADVERTISEMENT
Apa yang dirasakan penderita hepatitis akut?
Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, para orang tua dan petugas kesehatan diimbau agar lebih mewaspadai jika anak mengalami gejala awal seperti sakit perut, mual, muntah, diare berat, demam ringan, hingga perdangan usus dan lambung secara tiba-tiba dan berulang-ulang. Gejala tersebut bisa saja mengindikasikan bahwa anak-anak terpapar virus hepatitis akut.
Selain itu, nafsu makan penderita hepatitis akut akan memburuk. Mereka juga akan mudah merasa lelah saat beraktivitas. Akibatnya, stamina tubuh menurun sehingga merasa tidak bertenaga. Keluhan kelelahan ini sifatnya hilang timbul dengan tingkat yang bervariasi dari waktu ke waktu.
Jika kondisi tersebut masih berlanjut, penderita hepatitis akut akan mengeluarkan air seni yang berwarna pekat seperti teh dan feses yang berawarna pucat putih.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, penderita hepatitis akut akan mengalami sindrom Jaudice atau warna mata dan kulit yang menguning disertai dengan gangguan pembekuan darah, kejang, hingga penurunan kesadaran.
Apakah Penyakit Hepatitis Akut Menular?
Hepatitis yang disebabkan virus merupakan salah satu masalah utama penyakit menular di dunia. Meski selama satu dekade terakhir telah dilakukan upaya pencegahan dengan metode yang semakin canggih, penyakit hepatitis tetap menjadi penyebab utama kematian di antara semua penyakit menular.
Kelompok virus yang memiliki kecenderungan merusak organ hati dan menularkan penyakit hepatitis adalah jenis virus hepatotropik. Artinya, virus ini bisa menyebar dari satu orang ke orang lainnya. Virus hepatitis akut sendiri bisa menular lewat droplet, makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh virus tersebut.
Apakah penyakit Hepatitis Akut Berbahaya?
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa hepatitis akut sangat berbahaya dan bisa saja mengancam jiwa manusia. Oleh karenanya, para orang tua harus mengetahui cara mencegah paparan virus hepatitis akut yang saat ini banyak menjangkiti anak-anak.
Dikutip dari laman resmi kemkes.go.id, menurut keterangan Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A, yang merupakan dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI, beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan hepatitis akut adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan alat makan pribadi dan menjaga kebersihan tangan
Seperti yang disebutkan di atas, hepatitis akut misterius ini dapat menular lewat droplet, jabatan tangan, benda di sekitar, hingga alat makan. Oleh karena itu, hindari bertukar alat makan dengan orang lain dan jangan lupa mencuci tangan sebelum menyentuh wajah seperti mata, mulut, dan hidung.
ADVERTISEMENT
2. Selalu mengonsumsi makanan dan minuman matang
Agar tidak terpapar virus hepatitis akut, para orang tua dan anak-anak diimbau untuk selalu mengonsumsi makanan dan minuman matang. Selain itu, hindari juga makanan dan minuman dari tempat yang tidak bersih.
3. Menghindari kontak dengan orang yang bergejala
Bila anak-anak di lingkungan sekitar mengalami gejala hepatitis akut seperti mual, muntah, dan sakit perut, hindari kontak terlebih dahulu. Apalagi jika mereka belum diperiksa ke dokter. Tujuannya, selain menghindari virus hepatitis akut tindakan ini juga mencegah dari paparan virus lainnya.
4. Selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dan menjaga kebersihan
Penularan penyakit hepatitis akut mirip seperti penularan Covid-19. Oleh karenanya, IDI dan IDAI merekomendasikan setiap orang selalu menggunakan masker, menjaga jarak dengan orang lain, dan selalu menjaga kebersihan lingkungan.
(IPT)