Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Contoh Bahan Ajar bagi Guru sebagai Referensi Mengajar
5 Oktober 2024 8:20 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam dunia pendidikan, contoh bahan ajar memegang peran penting sebagai sarana pendukung pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi kepada siswa.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Pengembangan Bahan Ajar, Dr. E. Kosasih, M. Pd., (2021:1), bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Bahan ajar dapat juga diartikan sebagai bahan yang harus dipelajari oleh para peserta didik sebagai sarana untuk belajar. Di dalamnya dapat berupa materi mengenai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dicapai.
Contoh Bahan Ajar
Bahan ajar yang efektif juga membantu siswa memahami dan menguasai pengetahuan serta keterampilan dengan lebih baik. Berikut adalah beberapa contoh bahan ajar.
1. Buku Teks Pelajaran
Buku teks pelajaran adalah salah satu bahan ajar yang paling umum digunakan dalam pembelajaran. Buku teks ini biasanya disusun berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga pendidikan tertentu.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi sumber informasi, buku teks juga dapat digunakan sebagai acuan bagi siswa untuk memperdalam pengetahuan mereka di rumah.
Keunggulan dari buku teks pelajaran adalah struktur yang jelas dan sistematis sesuai dengan tingkatan kelas serta kurikulum.
Buku teks biasanya dilengkapi dengan soal latihan, rangkuman materi, serta contoh-contoh soal yang dapat memperkuat pemahaman siswa.
Guru dapat merancang kegiatan pembelajaran dengan merujuk pada isi buku, baik dalam bentuk diskusi kelas, tugas individu, maupun ujian.
Namun ada kelemahan pada penggunaan buku teks pelajaran secara berlebihan, seperti membuat pembelajaran menjadi terlalu berfokus pada hafalan dan kurang menekankan pemahaman kritis siswa.
Oleh karena itu, buku teks pelajaran sebaiknya diimbangi dengan bahan ajar lainnya yang lebih interaktif.
ADVERTISEMENT
2. Modul Pembelajaran
Modul pembelajaran adalah salah satu jenis bahan ajar yang dirancang untuk memungkinkan siswa belajar secara mandiri.
Modul ini biasanya berisi langkah-langkah pembelajaran yang sistematis, dengan tujuan pembelajaran yang jelas serta disertai dengan soal latihan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi.
Modul pembelajaran sering kali dilengkapi dengan media interaktif seperti gambar, diagram atau video yang relevan dengan materi.
Modul ini memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing sehingga sangat cocok digunakan dalam pembelajaran berbasis proyek atau pembelajaran jarak jauh.
Contoh modul pembelajaran yang efektif biasanya terdiri dari beberapa komponen utama, seperti:
ADVERTISEMENT
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah bahan ajar yang dirancang untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
LKS biasanya berupa lembaran kertas atau dokumen yang berisi tugas, pertanyaan, atau latihan yang harus dikerjakan siswa selama proses pembelajaran.
Keunggulan LKS adalah kemampuannya untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif. LKS mendorong siswa untuk berpikir kritis, berdiskusi, dan bekerja sama dalam kelompok.
Misalnya, dalam pelajaran matematika, LKS dapat digunakan untuk memandu siswa melalui langkah-langkah penyelesaian soal dengan cara yang lebih interaktif dibandingkan dengan hanya memberikan soal pada buku teks.
Namun dalam penyusunan LKS, guru harus memastikan bahwa instruksi yang diberikan jelas dan dapat dipahami oleh semua siswa.
Selain itu, LKS juga sebaiknya disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang sesuai dengan kemampuan siswa agar pembelajaran tetap efektif.
ADVERTISEMENT
4. Bahan Ajar Digital (E-learning)
Seiring dengan perkembangan teknologi, bahan ajar digital semakin populer dan menjadi salah satu pilihan utama dalam proses pembelajaran modern.
Bahan ajar digital meliputi berbagai bentuk, seperti video pembelajaran, presentasi interaktif, hingga platform pembelajaran daring yang dapat diakses melalui internet.
Salah satu keunggulan bahan ajar digital adalah fleksibilitasnya dalam menyediakan berbagai jenis media yang mendukung proses pembelajaran, seperti video, audio, grafik, dan animasi.
Ini memungkinkan siswa untuk belajar secara visual, auditori, atau bahkan kinestetik, sesuai dengan gaya belajar mereka.
Contohnya, platform pembelajaran, seperti Google Classroom, Edmodo atau Moodle memungkinkan guru untuk mengunggah bahan ajar, memberikan tugas, dan memantau kemajuan siswa secara real-time.
Termasuk contoh bahan ajar, bahan ajar digital juga memiliki tantangan, terutama dalam hal aksesibilitas. Tidak semua siswa memiliki akses ke perangkat teknologi atau koneksi internet yang stabil.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, guru perlu memastikan bahwa bahan ajar digital yang digunakan dapat diakses oleh semua siswa atau menyediakan alternatif bahan ajar bagi siswa yang tidak memiliki akses.
5. Media Pembelajaran Visual dan Auditori
Media pembelajaran visual dan auditori adalah bahan ajar yang menggunakan elemen visual dan suara untuk membantu siswa memahami materi.
Contoh media pembelajaran visual termasuk poster, grafik, diagram, dan peta konsep. Sementara itu, media auditori dapat berupa rekaman suara, podcast, atau lagu yang berkaitan dengan materi pelajaran.
Media visual sangat efektif untuk membantu siswa dalam memahami konsep abstrak, terutama dalam mata pelajaran seperti sains atau matematika.
Misalnya, diagram alur dalam pelajaran biologi dapat membantu siswa memahami proses metabolisme, sedangkan grafik dalam pelajaran ekonomi membantu siswa memahami konsep permintaan dan penawaran.
ADVERTISEMENT
Media auditori sangat cocok untuk siswa yang memiliki gaya belajar auditori.
Misalnya, dalam pelajaran bahasa, guru dapat menggunakan rekaman dialog atau podcast sebagai alat bantu pembelajaran untuk melatih kemampuan mendengar dan berbicara siswa.
6. Permainan Edukatif (Game-Based Learning)
Pembelajaran berbasis permainan atau game-based learning adalah metode yang semakin populer dalam dunia pendidikan.
Permainan edukatif dapat digunakan sebagai bahan ajar yang menyenangkan dan interaktif, yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Contohnya, permainan berbasis komputer atau aplikasi mobile yang dirancang khusus untuk mengajarkan konsep matematika, bahasa atau sains.
Keuntungan dari permainan edukatif adalah kemampuannya untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Dengan adanya elemen kompetisi dan tantangan, siswa akan lebih terdorong untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Permainan edukatif juga dapat disesuaikan dengan berbagai tingkatan kemampuan siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih inklusif.
Namun penting bagi guru untuk memastikan bahwa permainan yang digunakan tetap fokus pada tujuan pembelajaran dan tidak mengalihkan perhatian siswa dari materi utama.
Permainan juga harus diatur dengan baik dalam jadwal pembelajaran, agar siswa tidak hanya bermain tetapi juga belajar dari pengalaman tersebut.
7. Video Pembelajaran
Video pembelajaran merupakan media yang sangat efektif dalam mendukung pemahaman siswa terhadap materi. Dalam video, materi dapat disajikan dengan visualisasi yang lebih konkret dan mudah dipahami.
Selain itu, video juga memungkinkan siswa untuk mengulang bagian-bagian tertentu yang kurang dipahami.
Misalnya, dalam mata pelajaran sejarah, guru dapat menggunakan video dokumenter yang menggambarkan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah, sehingga siswa dapat memahami konteks dan latar belakang peristiwa tersebut dengan lebih baik.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dalam mata pelajaran fisika atau kimia, video demonstrasi eksperimen dapat memberikan gambaran nyata tentang proses ilmiah yang sulit dilakukan di dalam kelas.
Guru juga dapat membuat video pembelajaran sendiri dengan menggunakan aplikasi sederhana seperti powerpoint, canva, atau bahkan merekam diri saat menjelaskan materi.
Hal ini akan membuat video pembelajaran lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
8. Papan Tulis Interaktif (Interactive Whiteboard)
Papan tulis interaktif atau interactive whiteboard (IWB) merupakan salah satu alat teknologi yang dapat digunakan sebagai bahan ajar yang efektif dalam kelas modern.
IWB memungkinkan guru untuk menampilkan materi secara interaktif melalui proyeksi dari komputer ke papan tulis, dan guru dapat menulis, menggambar, atau membuat catatan langsung di papan tersebut.
Keunggulan IWB adalah kemampuannya untuk membuat pembelajaran menjadi lebih dinamis dan melibatkan siswa secara langsung.
ADVERTISEMENT
Misalnya, guru dapat memutar video, menampilkan presentasi, atau bahkan menjalankan simulasi interaktif yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.
Siswa juga dapat berpartisipasi langsung dengan menulis atau menjawab pertanyaan di papan tulis interaktif.
Dari contoh bahan ajar diketahui bahwa setiap jenis bahan ajar memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, tergantung pada tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, dan kondisi kelas.
Dengan berbagai pilihan bahan ajar yang tersedia, seperti buku teks, modul, media digital, hingga alat peraga, guru dapat merancang pembelajaran yang interaktif, menyenangkan, dan sesuai dengan kebutuhan serta karakteristik siswa. (Mey)