Konten dari Pengguna

Contoh Perubahan Wujud yang Tidak Dapat Kembali ke Bentuk Semula

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
23 Agustus 2021 13:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perubahan wujud yang tidak dapat kembali ke bentuk semula
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perubahan wujud yang tidak dapat kembali ke bentuk semula
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap benda dapat mengalami perubahan sifat karena berbagai faktor. Perubahan benda tersebut meliputi perubahan warna, bentuk, kekuatan, kelenturan, dan bau.
ADVERTISEMENT
Perubahan wujud pada benda dikelompokkan menjadi dua, yaitu perubahan wujud yang bersifat tetap dan perubahan wujud yang bersifat sementara.
Mengutip buku Salingtemas untuk Kelas V SD, perubahan bersifat sementara adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat baru.
Perubahan sementara bersifat reversible (dapat dibalik), yang artinya dapat kembali ke wujud semula. Perubahan ini disebut juga perubahan fisika.
Contoh perubahan fisika antara lain air yang berubah menjadi es yang berwujud padat melalui proses pembekuan. Es tersebut dapat berubah kembali menjadi air jika dipanaskan. Perubahan wujud ini disebut mencair.
Sementara itu, perubahan bersifat tetap adalah perubahan benda yang menghasilkan zat baru. Sifatnya irreversible (tidak dapat dibalik), maksudnya benda yang mengalami perubahan kimia tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perubahan ini disebut juga perubahan kimia.
ADVERTISEMENT
Pada perubahan kimia, terjadi reaksi kimia yang ditandai dengan pembentukan gas, endapan, warna, dan perubahan energi. Lantas, apa saja contoh perubahan wujud yang tidak dapat kembali ke bentuk semula?

Contoh Perubahan Wujud yang Tidak Dapat Kembali ke Bentuk Semula

Ilustrasi karatan, contoh perubahan kimia. Foto: iStock
Contoh perubahan wujud yang bersifat tetap atau perubahan kimia dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut di antaranya.
1. Pembakaran
Mengutip buku Materi dan Perubahannya, pembakaran adalah reaksi kimia antara materi yang terbakar dengan oksigen. Oleh sebab itu, reaksi pembakaran sering disebut dengan reaksi oksidasi.
Benda-benda yang telah mengalami reaksi pembakaran tidak dapat kembali ke bentuknya seperti sedia kala. Itu karena proses pembakaran menghasilkan zat baru yang sifatnya sama sekali berbeda dengan zat asalnya.
ADVERTISEMENT
Contoh reaksi pembakaran misalnya kebakaran hutan menghasilkan limbah arang, kertas yang dibakar menjadi abu, bensin yang dibakar menjadi sumber energi, dan lain-lain.
2. Perkaratan
Perkaratan adalah reaksi kimia antara logam dengan udara (oksigen) dan air. Contohnya yang terjadi pada paku.
Paku yang terbuat dari besi jika bereaksi dengan udara dan air, maka besi tersebut dapat berubah menjadi karat besi. Sifat keduanya sangat berbeda. Besi memiliki sifat yang kuat, sedangkan karat besi bersifat rapuh.
Faktor-faktor yang mempercepat proses perkaratan antara lain:
3. Pembusukan
Pembusukan adalah peristiwa perubahan kimia karena mikroorganisme. Pada pembusukan, makanan berubah menjadi makanan yang bau, berlendir, dan terkadang mengeluarkan gas.
ADVERTISEMENT
Misalnya, nasi yang basi atau roti yang berjamur. Kedua makanan yang membusuk itu sifatnya berbeda sebelum mengalami perubahan dan tidak dapat kembali seperti semula. Karena itu, nasi yang basi dan roti yang berjamur telah mengalami perubahan kimia.
(ADS)