Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Contoh Zuhud Rasulullah, Dalil, dan Keutamaan Melakukannya
29 Februari 2024 14:24 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sederhananya, orang yang memiliki sifat ini akan menjaga hatinya dari kemewahan dunia yang melenakan. Sifat zuhud merupakan amalan hati yang dapat diubah menjadi tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu manusia yang memiliki sifat zuhud adalah Nabi Muhammad SAW. Setiap perilaku Beliau dapat menjadi suri tauladan umat muslim. Berikut contoh zuhud Rasulullah yang dapat dipelajari.
Contoh Zuhud Rasulullah SAW yang Dapat Dipelajari
Menyadur buku yang berjudul My Beloved Prophet tulisan Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazairi, berikut contoh zuhud Rasulullah SAW yang dapat dipelajari.
ADVERTISEMENT
1. Selalu Memiliki Sifat Sederhana
Dalam sebuah hadist Muslim, saat Khalifah Umar ra masuk ke tempat Rasulullah, ia menemukan bahwa Beliau sedang berbaring di atas kasur serabut.
Menyaksikan hal tersebut, Umar berkata “ Ya, Rasulullah Kisra dan Kaisar tidur begini dan begitu, sementara Engkau, Rasulullah, hanya tidur begitu.”
Selanjutnya, Rasulullah SAW menjawab, “Untuk apa bagiku dunia, Umar. Aku di dunia ini ibarat seorang penunggang yang berteduh di bawah pohon, kemudian setelah itu meninggalkannya dan pergi.”
2. Mendahulukan Kepentingan Umat
Dalam sebuah hadist sahih Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Seandainya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, tak akan membuatku bahagia jika emas itu harus menetap di tempatku selama tiga hari. Akan aku bagikan sekian dan sekian, kecuali sedikit aku pergunakan untuk membayar utangku.”
ADVERTISEMENT
3. Selalu Merasa Cukup
Allah pernah menawari Rasulullah SAW dua buah gunung untuk diubah menjadi emas dan perak. Hal ini terjadi saat beliau pulang dari Tha’if dalam keadaan sedih dan murung.
Akan tetapi, Rasulullah SAW menjawab, “Tidak Tuhanku, sehari saja kenyang, aku sudah memuji-Mu, yang sedikit dan cukup itu lebih baik daripada yang banyak tapi melenakan.” (HR. Muslim)
Dari contoh perilaku zuhud Rasulullah di atas, terlihat bahwa zuhud sejati adalah akhlak Nabi SAW. Meskipun, Rasulullah menjadi pemimpin umat muslim dan kedudukannya melebihi raja, tetapi kehidupan beliau sangatlah sederhana.
Rasulullah merupakan sosok nomor satu dalam Islam dan kekasih Allah SWT. Sehingga, akan sangat mudah jika beliau ingin menumpuk harta dan kemewahan duniawi. Namun, hal ini tak dilakukan Rasulullah. Beliau selalu memilih untuk hidup dalam kesederhanaan.
ADVERTISEMENT
Contoh Zuhud yang Bisa Dilakukan Umat Muslim
Tentunya sifat zuhud Rasulullah SAW dapat diteladani setiap umat muslim . Berubahnya zaman tentu berubah pula pola kehidupan manusia. Ada berbagai contoh zuhud yang bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Menyadur buku Mempertajam Mata Batin dengan Amalan Puasa Ya Man Huwa yang disusun oleh Halimatussa’diyah, contoh zuhud yang bisa dilakukan muslim yaitu:
1. Selalu Bersyukur
Bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT menjadi salah satu contoh sikap zuhud yang dapat dilakukan umat muslim. Orang yang selalu bersyukur akan selalu merasa cukup berapa pun rezeki yang didapat.
Hal ini juga akan menghindarkan seseorang dari penyakit hati seperti dendam, dengki, iri dan sombong yang membuat hati tidak tenang.
ADVERTISEMENT
2. Tidak menjadikan Harta Sebagai Tujuan Hidup
Contoh sifat zuhud lainnya, yaitu mencukupkan diri pada harta yang dimiliki, dan tidak menjadikan harta sebagai tujuan hidup. Apabila memiliki banyak harta, maka harta tersebut akan disalurkan di jalan Allah SWT atau disedekahkan pada orang-orang yang membutuhkan.
3. Sederhana dalam Berpenampilan
Sederhana dalam berpenampilan dapat dilakukan dari berbagai aspek, mulai dari segi tempat tinggal, pakaian, ataupun makanan. Orang yang zuhud meskipun memiliki banyak uang, ia tidak pamer dan hidup bermewah-mewah.
4. Selalu Bersikap Wara
Wara’ adalah meninggalkan atau menghindari segala hal yang mengandung syubhat atau tidak jelas status halal haramnya. Dengan begitu, seseorang akan selalu berhati-hati untuk menjalankan kehidupannya dan terhidar dari perbuatan dosa.
Dalil Perintah Zuhud
Sifat zuhud merupakan amalan yang bisa mendatangkan kecintaan Allah SWT terhadap hambanya. Sifat zuhud terhadap dunia dapat membuat manusia menjadikan ridho Allah sebagai tujuan utama hidupnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Tarbiyatul Shabah karya Muhammad Yusuf bin Abdurrahman, berikut dalil perintah zuhud dari Alquran dan hadist.
1. Hadist Riwayat Ibnu Majah dari Abul Abbas Sahl
Pada hadist tersebut Abul Abbas Sahl bin as Sa’idi berkata, “Datang seseorang kepada Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku akan suatu amalan yang apabila aku mengerjakannya niscaya aku dicintai Allah dan dicintai manusia.”
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Zuhudlah terhadap dunia niscaya Allah mencintaimu dan zuhudlah terhadap perkara-perkara yang dimiliki oleh manusia, niscaya manusia mencintaimu.”
2. Hadits Riwayat Muslim
Rasulullah SAW bersabda: “Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti seseorang dari kalian yang mencelupkan jarinya ke laut, maka lihatlah apa yang tersisa di jarinya jika ia keluarkan dari laut?” (HR. Muslim)
Maksud dari hadits ini adalah perbandingan antara dunia dan akhirat. Dunia bagaikan setetes air yang melekat pada jari manusia, tak akan sebanding dengan akhirat yang kekal dan tak berujung.
ADVERTISEMENT
3. Surat Al Hadid ayat 23
Selain Rasulullah, Allah juga memerintahkan manusia untuk tidak berlebihan pada dunia pada surat Al Hadid ayat 23, yang berbunyi:
لِّكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَآ اٰتٰىكُمْ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۙ
Artinya: Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri.
4. Surat An-Nahl Ayat 96
Alquran juga menerangkan akhirat yang kekal dan lebih baik daripada dunia. Salah satunya pada surat An-Nahl ayat 96 yang berbunyi:
مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ بَاقٍۗ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوْٓا اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Artinya: “Sesuatu yang disisimu akan lenyap, dan sesuatu yang ada di sisi Allah ialah kekal. Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari perbuatan yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 96)
ADVERTISEMENT
Tingkatan Zuhud
Zuhud dalam diri manusia terbagi menjadi beberapa tingkatan. Mengutip buku Jalan Menggapai Ridho Ilahi yang disusun oleh Abul Aziz Ajhari, dkk., menurut Imam Al Ghazali, tingkatan zuhud terbagi menjadi tiga tingkat, yakni:
Menurut Imam Ahmad, tingkatan zuhud dibagi menjadi tiga berdasarkan pemahaman seseorang, yakni:
ADVERTISEMENT
Faktor yang Mempengaruhi Tingkatan Zuhud
Sifat dan watak seseorang pasti dipengaruhi berbagai faktor baik itu secara internal maupun eksternal. Berdasarkan buku Samudra Keteladanan Muhammad yang disusun oleh Nurul H Maarif, ada lima faktor umum yang dapat mempengaruhi sifat zuhud seseorang, yaitu:
Hikmah Memiliki Sifat Zuhud
Berdasarkan buku Mempertajam Mata Batin dengan Amalan Puasa Ya Man Huwa yang disusun oleh Halimatussa’diyah, keutamaan memiliki sifat zuhud adalah tidak ada rasa tamak pada harta dunia.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, sifat zuhud seseorang akan selalu diiringi dengan perilaku gemar bersedakah atau berbagi kepada orang lain. Lebih lanjut, sifat ini menjadi bentuk takwa seseorang terhadap Allah SWT.
Sifat zuhud juga akan menumbuhkan rasa cinta hamba kepada Tuhannya dari dalam hati. Sebab, orang zuhud percaya bahwa dunia hanyalah sementara dan bersifat fana, seperti halnya dijelaskan pada surat An-Nahl ayat 96 di atas.
Dengan memiliki sifat zuhud, umat muslim dapat berlindung dari gemerlap dunia yang membuatnya lalai beribadah kepada Allah. Oleh karena itu, umat muslim dilarang untuk terlena pada hal tersebut.
Sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dalam surat Fathir ayat 5, yang artinya:
“Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah setan yang pandai menipu, memperdayakanmu tentang Allah.
ADVERTISEMENT
(IPT)
Live Update