Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dalil Puasa Syawal, Tata Cara, dan Keutamaannya
16 April 2024 12:30 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan namanya, puasa Syawal adalah puasa yang dilaksanakan pada bulan Syawal, yaitu setelah bulan Ramadan. Hukum puasa ini dijelaskan dalam beberapa dalil puasa Syawal.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari nu.or.id, Rasulullah SAW bersabda barangsiapa yang melaksanakan puasa Syawal akan mendapatkan pahala setara dengan berpuasa setahun lamanya. Adapun penjelasan lengkap tentang puasa Syawal akan dibahas di artikel ini, lengkap dengan dalilnya.
Dalil Puasa Syawal
Dikutip dari buku Bingkisan untuk Bunda: 99 Kisah dan Hadist Terbaik karya Dyah Prameswarie pada 2013, puasa Syawal dapat mendatangkan pahala seperti puasa selama satu tahun lamanya. Berikut ini hadisnya yang telah diriwayatkan banyak ulama, seperti Imam Ahmad, Abu Daud, Muslim, An Nasa’I, At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban.:
ADVERTISEMENT
عنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: "Abu Ayyub al-Anshari bercerita bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Siapa saja yang puasa Ramadan, kemudian dia melanjutkan dengan enam hari pada bulan Syawal, maka jadilah puasanya seperti satu tahun penuh.'"
Selain itu, hal yang sama tercantum dalam hadis yang diriwayatkan Muslim. Berikut isinya:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadan, kemudian ia ikuti dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal. Ia akan mendapat pahala seperti puasa setahun penuh." (HR Muslim)
ADVERTISEMENT
Tata Cara Puasa Syawal
Jika ingin melaksanakan puasa Syawal usai puasa Ramadan, perlu ketahui beberapa hal di bawah ini, mulai dari waktu pelaksanaan hingga hukumnya bagi orang yang masih memiliki utang puasa Ramadan. Simak penjelasannya berikut ini.
1. Pelaksanaan Puasa Syawal
Puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari, sesuai dalam hadis yang diriwayatkan Muslim. Berikut isinya seperti yang dikutip dari laman ummi.ac.id:
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR Muslim)
2. Lebih Utama Dikerjakan Setelah Idul Fitri
Menyadur laman ummi.ac.id, puasa Syawal dianjurkan untuk dilaksanakan usai Idul Fitri, tetapi tak mengapa apabila dilaksanakan di hari lain asalkan masih di bulan Syawal.
Syaikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin rahimahullah berkata, "Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah idul Fitri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan." (Syarhul Mumti', 6: 465).
ADVERTISEMENT
3. Lebih Utama Dilaksanakan Secara Berurutan
Dikutip dari perpustakaan.uad.ac.id, puasa Syawal dapat dikerjakan secara terpisah-pisah atau berturut-turut selama enam hari. Hal ini tercantum dalam sebuah hadis, berikut isinya.
ولإطلاق لفظ الحديث المتقدم من غير تعيين لأحدهما
Artinya: "Karena keumuman matan hadis yang terdahulu tanpa adanya ta'yin (penjelasan berturut-turut atau terpisah-pisah) maka puasa syawal bisa dikerjakan berturut-turut atau berpisah-pisah."
Meskipun begitu, akan lebih baik apabila puasa Syawal dilaksanakan secara berurutan. Seperti penjelasan Syaikh Ibnu 'Utsaimin berikut:
Syaikh Ibnu 'Utsaimin juga berkata, "Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan."
4. Dianjurkan Mengqadha Puasa Terlebih Dahulu
Bagi yang masih memiliki utang puasa Ramadan, dianjurkan untuk menunaikan qadha puasa terlebih dahulu agar mendapatkan ganjaran puasa Syawal.
ADVERTISEMENT
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, "Siapa yang mempunyai kewajiban qadha puasa Ramadan, hendaklah ia memulai puasa qadha-nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang Muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qadha itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal." (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).
5. Hukum Qadha Puasa di Bulan Syawal
Berdasarkan laman nu.or.id, barangsiapa yang mengqadha puasa Ramadan atau melaksanakan puasa nadzar di bulan Syawal akan tetap mendapatkan keutamaan seperti mereka melaksanakan puasa sunnah Syawal. Sebagaimana keterangan dari Syekh Ibrahim Al-Baijuri berikut:
وإن لم يصم رمضان كما نبه عليه بعض المتأخرين والظاهر كما قاله بعضهم حصول السنة بصومها عن قضاء أو نذر
Artinya: "Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadan-seperti diingatkan sebagian ulama muta'akhirin-. Tetapi yang jelas-seperti dikatakan sebagian ulama-seseorang mendapat keutamaan sunah puasa Syawal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nadzar (di bulan Syawal)," (Lihat Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri 'ala Syarhil 'Allamah Ibni Qasim, Darul Fikr, Juz I, Halaman 214).
ADVERTISEMENT
Keutamaan Puasa Syawal
Merangkum dari laman nu.or.id, setidaknya ada lima keutamaan bagi umat muslim yang melaksanakan puasa sunnah Syawal. Berikut daftarnya:
1. Penyempurna Puasa Ramadan
Puasa sunnah Syawal adalah penyempurna puasa Ramadan . Hal ini sebagaimana apabila ingin menyempurnakan salat fardhu, maka dianjurkan untuk melaksanakan salat sunnah rawatib.
2. Penyempurna Pahala Puasa
Seperti yang sudah disebutkan di atas, puasa sunnah Syawal memiliki keistimewaan, yaitu menyempurnakan pahala puasa Ramadan menjadi seperti pahala puasa satu tahun penuh.
3. Tanda Puasa Ramadan Diterima
Barangsiapa yang membiasakan puasa usai puasa Ramadan adalah orang yang beruntung karena kebiasaan tersebut menjadi pertanda diterimanya puasa yang dikerjakan sebelumnya.
4. Tanda Syukur kepada Allah SWT
Puasa sunnah Syawal adalah tanda syukur kepada Allah SWT karena telah mendapatkan banyak anugerah di bulan Ramadan, seperti pahala yang berlipat, ampunan dari dosa-dosa, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
5. Tanda Ibadah Ramadan Tak Terputus
Dengan selesainya bulan Ramadan, bukan berarti ibadah yang diamalkan selama bulan tersebut berhenti, sehingga dilanjutkan dengan puasa sunnah Syawal.
(NSF)