Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Jawaban dan Tata Caranya
28 Maret 2024 13:31 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengetahui puasa Syawal berapa hari dapat menjadi acuan bagi umat muslim yang ingin mengamalkan ibadah tersebut. Oleh karena itu, simaklah artikel ini sampai selesai untuk mengetahui jawabannya.
Adapun penjelasan tata cara dan keutamaan ibadah Syawal tersebut dapat disimak pada uraian berikut ini.
Puasa Syawal Berapa Hari?
Puasa Syawal adalah ibadah yang dilakukan pada bulan Syawal. Hukum puasa Syawal adalah sunah, artinya boleh tidak dikerjakan, tetapi apabila dikerjakan akan mendapat pahala dan sederet keutamaan.
Mengutip buku berjudul Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunah oleh Abdul Wahid, puasa Syawal dilakukan selama enam hari. Keutamaan amalan ini sama seperti puasa setahun penuh.
Itu tercantum dalam hadist riwayat Muslim, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa menjalankan puasa Ramadan kemudian dilanjutkan dengan puasa sunah enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti puasa selama setahun penuh.”
ADVERTISEMENT
Sementara dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasai, Rasulullah SAW bersabda, “Allah menjadikan kebaikan Ramadan dengan pahala sepuluh kali lipat. Maka, satu bulan sama dengan sepuluh bulan. Dan puasa enam hari sama dengan setahun penuh.”
Berdasarkan buku Dirasah Islamiyah Kelas VIII yang disusun oleh Al Mubdiu, dkk., para ulama menjelaskan hitungan satu tahun tersebut didasarkan pada jumlah puasa Ramadan 30 hari ditambah dengan puasa 6 hari di Syawal, sehingga totalnya menjadi 36 hari.
Jika mengacu pada pahala dari puasa Ramadan adalah 10 kali lipat dibanding puasa di hari lainnya, dapat dihitung 36 hari kali 10, yaitu 360 hari atau setahun penuh.
Namun, perhitungan ini tetap Allah yang memutuskan seberapa besar pahala yang pantas didapatkan seseorang dalam mengerjakan setiap amalan.
ADVERTISEMENT
Tata Cara Puasa Syawal
Pada dasarnya, tata cara puasa Syawal sama seperti puasa sunah lainnya, yakni membaca niat, makan sahur, menahan diri dari segala hal yang membatalkan dan berbuka puasa.
Mengutip laman kemenag.go.id, ada perbedaan lafal niat puasa Syawal yang dibaca saat malam hari dan siang hari. Berikut lafal niat puasa Syawal pada malam hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta'ala.
Jika berniat puasa Syawal pada siang hari, bacaan yang dilafalkan yaitu:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
ADVERTISEMENT
Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an ada'i sunnatisy Syawwali lillahi ta'ala
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah ta'ala."
Lalu, apakah puasa Syawal harus dikerjakan secara berurutan atau boleh dikerjakan secara terpisah? Ada berbagai pendapat ulama mengenai masalah tersebut.
Berikut berbagai pendapat tentang tata cara puasa Syawal yang dirangkum dari buku Daqu Method tulisan Tarmizi As Shidiq, dkk.,
1. Menurut Imam Syafi’i dan Ibnu Mubarak
Untuk mengamalkan puasa enam hari di bulan Syawal disunahkan secara berturut-turut sejak awal bulan yakni tanggal dua sampai tanggal tujuh syawal.
2. Menurut Imam Waki dan Imam Ahmad bin Hanbali
Puasa Syawal dapat dilakukan secara berturut-turut maupun secara terpisah. Tidak ada perbedaan keutamaan antara keduanya.
3. Menurut Imam Ibnu Rajab
Hukum puasa Syawal yang dilakukan mulai hari kedua Syawal tidak makruh. Jadi, umat Islam boleh segera menunaikan amalan sunah tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, siapa yang mempunyai kewajiban puasa Qada Ramadan, hendaklah ia membayar utang tersebut sebelum mengerjakan puasa Syawal.
Puasa Qada nilainya lebih utama dari puasa Syawal. Dengan mendahulukan sesuatu yang wajib dapat melepaskan beban kewajiban.
4. Menurut Imam Ma’mar dan Imam Abdurazzaq
Puasa Syawal tak boleh dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri. Bulan Syawal merupakan bulan untuk makan dan minum. Puasa enam hari tersebut dapat dikerjakan tiga hari sebelum ayyamul bidh, yakni tanggal 13, 14, 15 bulan Hijriah dan tiga hari sesudah ayyamul bidh.
5. Menurut Imam An-Nawawi
Puasa enam hari bulan Syawal lebih utama dikerjakan secara berturut-turut, yakni tanggal dua Syawal sampai tanggal tujuh syawal. Ini karena tanggal satu Syawal termasuk hari tasyrik atau hari yang diharamkan untuk berpuasa.
Keutamaan Puasa Syawal
Selain mendapat amalan puasa satu tahun penuh, ada beberapa keutamaan lain saat mengerjakan puasa Syawal. Mengutip buku Fikih Ramadan yang disusun oleh Wafi Mazuqi Amar, berikut sederet fadhilah puasa Syawal yang perlu diketahui umat Islam.
ADVERTISEMENT
1. Sebagai Penyempurna Ibadah Ramadan
Puasa Syawal dapat menutupi kekurangan ibadah puasa Ramadan. Amalan sunah menjadi perekat dan penyempurna setiap kekurangan dari ibadah wajib.
Semakin banyak amalan seorang hamba yang dilakukan secara Ikhlas, maka sebesar itulah balasan yang akan diterima.
2. Seperti Puasa Sepanjang Masa
Selain puasa satu tahun penuh, dalam hadist lain diriwayatkan bahwa puasa Syawal layaknya mengerjakan puasa sepanjang masa. Berikut isi hadistnya:
Dari Abi Ayyub al-Anshari ra mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa."
3. Mendapatkan Pahala yang Berlipat
Muslim yang mengamalkan puasa Syawal juga diganjar dengan pahala yang berlipat dari Allah SAW. Itu tertuang dalam hadist Ibnu Majah, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
“Barangsiapa berpuasa Ramadan dan enam hari sesudah Idul Fitri, maka itu sama pahalanya dengan puasa genap setahun. Dan barangsiapa melakukan satu kebaikan, maka ia akan memperoleh (pahala) sepuluh kali lipat."
(IPT)