Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dasar Hukum Puasa Kristen Protestan dalam Alkitab
31 Juli 2023 8:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Puasa Kristen Protestan merupakan salah satu ritual agama yang dapat meningkatkan keimanan umat. Puasa bagi umat Kristen Protestan adalah waktu untuk kembali suci guna mendekatkan diri kepada Tuhan sesuai ajaran dalam Alkitab.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman resmi Kementerian Agama RI, puasa dalam Perjanjian Lama berasal dari bahasa Ibrani “tsum”, “tsom”, dan “inna nafsyo” yang berarti merendahkan diri dengan berpuasa. Dalam Perjanjian Baru, puasa berasal dari bahasa Yunani yaitu “nesteuo” yang berarti tidak makan.
Dalam agama Kristen Protestan, pengertian puasa adalah tindakan sukarela berpantang sepenuhnya atau sebagian dari makanan dan minuman untuk tujuan keagamaan. Aturan puasa dalam Alkitab adalah tidak makan dan minum selama waktu tertentu.
Dasar Hukum Puasa Kristen Protestan
Dalam Alkitab, dituliskan bahwa puasa merupakan salah satu kewajiban umat Kristen Protestan selain berzakat dan berdoa. Dalam Matius 6 diceritakan saat khotbah di bukit, Yesus Kristus mengajarkan umatnya tiga kewajiban umat Kristen yaitu bersedekah, berdoa, dan berpuasa.
ADVERTISEMENT
Menurut Matius 6:16-18, Yesus mengatakan: “Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Berdasarkan khotbah Yesus tersebut diketahui bahwa hal yang paling penting dalam berpuasa adalah jangan menjadikannya kemampuan yang dipamerkan, melainkan jadikannya urusan batin. Biarlah Tuhan yang tahu kekuatan iman umatnya yang diwujudkan dalam aktivitas berpuasa.
ADVERTISEMENT
Menurut Alkitab, semua ajaran Kristen, termasuk berpuasa, tidak boleh dilihat sebagai ritual semata, namun harus dimaknai dan dihayati dengan hati yang tulus. Yesus sendiri berpuasa sebanyak dua kali dalam satu minggu.
Hal tersebut dicantumkan dalam Alkitab Lukas 18:12. Menurut ayat tersebut, Yesus berkata: “Aku puasa dua kali seminggu dan Aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.”
Yesus juga mengajarkan bahwa puasa merupakan bagian dari kehidupan Kristen. Perhatian yang diberikan umat kepada ritual puasa harusnya sama seperti perhatian yang diberikan kepada doa.
Dalam Alkitab, puasa juga digambarkan sebagai ujian bagi manusia dalam melawan hawa nafsunya. Hal tersebut tertulis dalam Pengkhotbah 4:12 yang berbunyi “Dan bilamana seorang dapat dikalahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tiga tali lembar tak mudah diputuskan.” Tiga tali yang dimaksud adalah memberi, berdoa, dan berpuasa.
ADVERTISEMENT
Menurut aturan gereja sendiri, puasa Kristen Protestan tidak mengikuti hari-hari tertentu. Dalam keyakinan Kristen Protestan, masing-masing umat dapat menentukan hari berpuasanya sendiri. Umat Kristen Protestan dapat memilih untuk berpuasa setiap minggu, setiap bulan, maupun dalam jangka waktu tertentu menurut keinginannya.
(ALS)