Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Difusi Budaya: Pengertian, Bentuk-Bentuk, dan Cara Penyebarannya
14 Desember 2021 17:53 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kata difusi memiliki berbagai macam pengertian . Dalam konteks ilmu budaya, pengertian dari difusi adalah proses penyebaran beragam unsur kebudayaan dalam suatu masyarakat.
ADVERTISEMENT
Difusi merupakan salah satu proses terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Perubahan sosial sendiri merupakan proses yang ditandai adanya perubahan nilai, norma, dan budaya dalam suatu masyarakat .
Untuk memahami lebih lanjut mengenai difusi budaya , simak penjelasan di bawah ini.
Pengertian Perubahan Sosial
Dikutip dari buku Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat yang ditulis oleh Bagja Waluya, menurut Gillin dan Gillin, perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, dan ideologi.
Gillin dan Gillin menjelaskan bahwa penyebab terjadinya perubahan sosial adalah adanya proses difusi dan penemuan-penemuan tertentu oleh masyarakat.
Selain proses difusi, perubahan sosial dapat terjadi akibat beberapa proses lainnya, seperti proses asimilasi dan proses akulturasi.
ADVERTISEMENT
Pengertian Difusi Budaya
Berdasarkan penjelasan mengenai pengertian perubahan sosial di atas, dapat disimpulkan bahwa proses difusi adalah proses yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial.
Menurut Drs. Sugiharyanto M.Si, dkk dalam buku Geografi dan Sosiologi, pengertian dari difusi adalah suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu ke individu atau masyarakat ke masyarakat lainnya.
Penyebaran kebudayaan tersebut biasanya disebabkan oleh migrasi atau perpindahan yang dilakukan manusia dari satu tempat ke tempat lainnya.
Proses perpindahan tersebut kemudian menularkan budaya tertentu apalagi perpindahan tersebut dilakukan dengan skala yang besar sehingga menimbulkan difusi yang besar pula.
Akan tetapi, kini difusi tidak hanya diakibatkan oleh migrasi, tetapi juga pengaruh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang membuat suatu individu bisa melakukan interaksi dengan individu lain tanpa harus berpindah.
ADVERTISEMENT
Bentuk-Bentuk Difusi Budaya
Difusi budaya dapat memiliki berbagai macam bentuk. Berdasarkan subjeknya, berikut bentuk-bentuk difusi:
Cara Penyebaran Difusi Budaya
Penyebaran difusi bisa melalui berbagai macam cara. Menurut Siany dan Atik dalam Khazanah Antropologi 1, ada setidaknya 3 macam cara penyebaran difusi terjadi, yaitu:
1. Simbiotik (Symbiotic)
Simbiotik merupakan proses bertemunya individu dari suatu masyarakat dengan individu lainnya yang berasal dari masyarakat yang berbeda. Pertemuan ini tidak menyebabkan perubahan bentuk kebudayaan masing-masing individu.
ADVERTISEMENT
Proses ini memungkinkan kelompok masyarakat dapat hidup berdampingan meskipun memiliki kebudayaan dan kepercayaan yang berbeda.
Contoh dari difusi simbiotik adalah hubungan antara suku negrito yang ada di Kongo, Togo, dan Kamerun di benua Afrika yang bertemu karena kepentingan perdagangan semata sehingga tidak dapat mengubah kebudayaan masing-masing.
2. Penetrasi Damai (Penetration Pasifigue)
Penetrasi damai merupakan bentuk penyebaran difusi budaya yang mana proses penyebaran suatu budaya dari suatu masyarakat masuk ke masyarakat lainnya tidak disertai paksaan.
Contoh dari cara penetrasi damai adalah masuknya beragam agama di Indonesia, baik agama Islam, Hindu, dan Buddha yang mana masyarakat tidak dipaksa untuk memeluk agama tersebut.
3. Penetrasi Paksa (Penetration Violence)
Cara penyebaran difusi lainnya adalah penetrasi paksa. Cara ini merupakan cara yang berkebalikan dengan cara penetrasi damai.
ADVERTISEMENT
Disebut penetrasi paksa karena pada proses penyebaran kebudayaan dari suatu masyarakat ke masyarakat lainnya terdapat unsur paksaan yang mana masyarakat lain dipaksa untuk menerima budaya baru.
Cara ini dinilai dapat mengancam karena budaya lama dapat hilang karena paksaan untuk menerima budaya baru tersebut.
Contoh penetrasi paksa adalah perubahan sistem masyarakat Jepang yang awalnya merupakan negara agraris berubah menjadi negara industri akibat kekalahannya di Perang Dunia ke-2.
(SAI)