Doa Dzun Nuun dan Maknanya dalam Kisah Nabi Yunus

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
19 September 2023 11:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi doa dzun nuun. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi doa dzun nuun. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Doa dzun nuun adalah doa yang diamalkan Nabi Yunus saat harus menghadapi kesulitan ketika ditelan ikan paus. Bacaan doa ini adalah wujud permohonan kemudahan dan jalan keluar dari Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Dalam Al-Quran, kisah Nabi Yunus diceritakan melalui surat As-Saffat ayat 139 sampai 148. Saat itu, Nabi Yunus menyampaikan ancaman azab kepada kaumnya. Ketika kaum tersebut menolak pesan dan tidak mendengarkan dakwahnya, Nabi Yunus merasa putus asa dan memutuskan meninggalkan kota tersebut tanpa izin Allah.
Kisah tersebut berlanjut ketika Nabi Yunus menjumpai musibah di tengah laut hingga ditelan ikan paus. Di dalam perut ikan paus tersebut, Nabi Yunus membaca doa yang kemudian disebut dengan doa dzun nuun. Doa ini perlu diketahui umat Islam untuk diamalkan.

Kisah Nabi Yunus dan Doa Dzun Nuun

Ilustrasi doa dzun nuun. Foto: Unsplash
Dikutip dari buku Kisah Para Nabi: Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi sejak Nabi Adam Alaihissalam hingga Nabi Isa Alaihissalam karya Ibnu Katsir (2017), kepergian Nabi Yunus ke daerah pesisir pantai adalah tanpa seizin Alah.
ADVERTISEMENT
Hal ini digambarkan sebagai “melarikan diri,” sebagaimana tertuang dalam Al-Quran surat Ash-Shaffat yang artinya, “Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari ke kapal yang penuh muatan”.
Nabi Yunus yang menumpangi kapal penuh muatan pun menemui badai. Singkat cerita, Nabi Yunus tak ragu menghempaskan diri ke lautan, kemudian ditelan oleh ikan paus besar. Ia terjebak di dalam perut ikan paus dalam kegelapan dan sesak.
Dalam kisah Nabi Yunus ini, Allah memerintahkan ikan paus tersebut untuk tidak membinasakan hambanya. Dalam perut ikan paus pun Nabi Yunus bertasbih dan memohon keselamatan dari Allah SWT.

Doa Dzun Nuun

Ilustrasi doa dzun nuuh. Foto: Unsplash
Doa yang dibaca Nabi Yunus tertuang dalam QS. Al Anbiya ayat 87 yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٰضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَٰتِ أَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Wa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira 'alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn
Artinya: "Dan (ingatlah kisah) Dzun Nuun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim".
Dalam doa dzun nuun ini, Nabi Yunus menggunakan kalimat أَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ (an lâ ilâha illa anta) yang artinya “bahwa tidak ada tuhan kecuali Engkau”. Kalimat ini adalah wujud tauhid atau pengesaan pada Allah dari hambanya.
ADVERTISEMENT
Nabi Yunus dalam doa dzun nuun juga membaca سُبْحَٰنَكَ (subhânaka) yang artinya Maha Suci Engkau sebagai bentuk penyucian Allah dari segala dosa. Dilanjutkan dengan kalimat penghambaan dan penyucian dari sikap zalim yang berbunyi, إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ (innî kuntu minadh dhâlimîn), yang artinya “sesungguhnya aku termasuk golongan orang-orang yang zalim”.