Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Konten dari Pengguna
Doa Memandikan Jenazah Laki Laki, Tata Cara, dan Adabnya
20 Juni 2024 16:06 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Doa memandikan jenazah laki-laki menjadi salah satu hal yang perlu diketahui setiap muslim. Memandikan jenazah menjadi salah satu cara perawatan jenazah sebelum dimakamkan. Memandikan jenazah hukumnya fardhu kifayah.
ADVERTISEMENT
Artinya, wajib dilaksanakan oleh sebagian kaum muslimin dan tidak mungkin dilakukan seluruh kaum muslimin. Maka, apabila telah cukup yang mengurus jenazah tersebut, gugurlah kewajiban itu dari individu muslim lainnya.
Cara memandikan jenazah laki-laki tak bisa sembarangan. Terdapat doa memandikan jenazah laki-laki dan adab yang perlu diperhatikan. Penjelasan lebih lengkapnya dapat disimak pada uraian berikut ini.
Doa Memandikan Jenazah Laki-Laki
Dikutip dari buku Tata Cara Mengurus Jenazah oleh Hafidz Muftisany, doa memandikan jenazah laki-laki, yaitu:
"Nawaitul gusla adaa-an an haadzal mayyiti lillahi ta’alaa."
Artinya, “Saya niat memenuhi kewajiban dari mayit (laki-laki) ini karena Allah Ta’ala.
Berdasarkan buku Risalah Al Janaiz; Ilmu dan Praktik yang disusun oleh Wawan Shofwan Sholehuddin, dalil memandikan jenazah laki-laki dan perempuan adalah hadis dari Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
ADVERTISEMENT
Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW bersabda tentang orang yang jatuh dari kendaraannya lalu mati. Beliau bersabda, “Mandikanlah dia dengan air dan daun bidara, dan kafanilah dia dengan dua lembar baju.”
Urutan yang Layak Memadikan Jenazah Laki-Laki
Memandikan jenazah tak bisa dilakukan sembarang orang. Terdapat urutan orang yang layak memandikan jenazah laki-laki.
Orang yang berhak, yaitu laki-laki muslim balig yang masih mempunyai ikatan keluarga, tetangga laki-laki, atau perempuan yang menjadi mahram dari jenazah tersebut seperti anak, istri, atau ibu kandung.
Jika tidak ada, boleh orang lain yang memiliki sifat amanah dan mampu merahasiakan aib yang dilihat, yang apabila diceritakan akan menyakiti keluarga jenazah dan menimbulkan permusuhan.
Sebaliknya, apabila melihat hal-hal positif pada jenazah tersebut, diperkenankan untuk menyebar-luaskan sebagai motivasi. Masalah ini disinggung Nabi Muhammad SAW dalam hadis Ibnu Majah.
ADVERTISEMENT
Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah SAW bersabda, “Hendaklah yang memandikan jenazah adalah orang yang amanat.”
Menurut para ulama, dari urutan tersebut yang berhak untuk memandikan jenazah adalah orang yang memiliki ilmu tentang cara memandikan jenazah yang sesuai dengan syariat dan mengerti adab atau ketentuannya.
Tata Cara Memandikan Jenazah Laki-Laki
Dirangkum dari Modul Fikih Ibadah karya Rosidin, cara memandikan jenazah terdiri atas persiapan dan proses memandikannya. Berikut penjelasannya secara rinci.
a. Persiapan
Berikut ini persiapan yang perlu dilakukan sebelum memandikan jenazah.
1. Jenazah Diletakkan di Tempat yang Terlindung
Jenazah ditempatkan pda tempat yang terlindung dari sengatan matahari, hujan atau pandangan orang banyak. Jenazah diletakkan pada tempat yang lebih tinggi seperti balai atau dipan.
ADVERTISEMENT
2. Sediakan Pakaian Basah
Jenazah diberikan pakaian basahan seperti sarung atau kain agar mudah memandikannya dan aurat tetap tertutup. Sementara orang yang memandikan hendaknya memakai sarung tangan.
3. Dimandikan dengan Air Dingin
Air untuk memandikan jenazah hendaknya air dingin, kecuali dalam keaaan darurat seperti di daerah sangat dingin atau sebab-sebab lain.
b. Langkah-Langkah Memandikan Jenazah
Segera setelah keperluan mandi telah disiapkan, simaklah langkah-langkah memandikan jenazah berikut ini:
1. Membersihkan Najis dari Tubuh Jenazah
Bersihkan najis dari anggota badan jenazah. Jika perlu, jenazah diangkat (agak didudukkan), perutnya diurut agar kotoran yang ada di perutnya keluar. Kotoran yang ada pada kuku-kuku jari tangan dan kaki dibersihkan, termasuk kotoran yang ada di mulut dan gigi.
2. Membaca niat dan doa memandikan jenazah
ADVERTISEMENT
Setelah itu membaca niat dan doa memandikan jenazah yang sudah dijelaskan di atas.
3. Menyiramkan Air ke Seluruh Tubuh
Menyiram air ke seluruh badan sampai merata, dari ujung rambut terus ke bawah sampai kaki, sambil mengucapkan lafal berikut ini:
‘Ghufronaka yaa Allahu robbuna wa ilaikal mashir."
Artinya, “Mohon ampunan-Mu, Ya Allah, Wahai Tuhan kami, dan hanya kepada-Mu, tempat kembali.”
Pastikan untuk mendahulukan anggota wudu dan anggota tubuh bagian kanan ketika menyiramkan air ke tubuh jenazah.
4. Mandikan dengan Sabun dan Sampo sampai Bersih
Mandikan jenazah menggunakan air sabun sampai bersih. Gunakan sampo pada bagian rambut. Disunahkan untuk memandikan jenazah sebanyak tiga, lima, atau tujuh kali.
5. Wudukan dan Siram dengan Air Wangi
ADVERTISEMENT
Setelah mayit benar-benar bersih, wudukan jenazah dan disiram dengan air yang sudah dicampur dengan kapur barus atau bahan lain yang wangi. Boleh juga ditambah dengan wewangian lainnya, tetapi yang utama menggunakan kapur barus.
6. Membaca Doa Setelah Memandikan Jenazah
Setelah itu keringkan jenazah sampai benar-benar kesat dan tidak licin kemudian membaca doa berikut ini:
“Laa ilaaha illallah wahdahuu la syarikalah, lahulmulkuwalahul khamdu yukhyi wayumiitu wahuwa ‘alaa kuli syaiin qadiir. Allahumaj’alni waiyyahy minattawabiina waj’alniiwaiyyah. Minal muthohhiriin."
Artinya, "Tiada Tuhan selain Allah yang Esa yang tiada sekutu bagi-nya. Segala puji hanya bagi-Nya. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, mohon Engkau jadikan aku dan dia (jenazah ini) termasuk orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang suka bersuci."
ADVERTISEMENT
Adab Memandikan Jenazah Laki-laki
Berdasarkan buku Risalah Al Janaiz: Ilmu dan Praktik, berikut ini beberapa adab memandikan jenazah yang perlu dipahami.
1. Berlaku Lembut dan Tidak Kasar
Ketika memandikan mayit baik laki-laki maupun perempuan, hendaklah berlaku dengan halus dan santun, tidak kasar baik dalam perkataan mauun perbuatan.
2. Berbicara yang Baik-Baik
Saat memandikan mayit hendaklah untuk berbicara yang baik-baik. Ucapan yang baik dan buruk seseorang kepada orang yang sudah mati dapat diaminkan oleh malaikat. Ada baiknya untuk didoakan dan istighfar. Karena, setiap jenazah sudah melewati kesempatan berbuat baiknya.
3. Senantiasa Memelihara dan Menutup Aurat Jenazah
Aurat merupakan bagian tubuh yang tak boleh dilihat oleh yang bukan mahram. Pada laki-laki, bagian auratnya adalah qubul dan dubur. Sedangkan bagi perempuan auratnya adalah seluruh badan.
Maksud memelihara aurat jenazah adalah menjaganya dari pandangan baik dari yang memandikan maupun yang menyaksikan. Karena itu, hendaklah mencuci aurat dengan ditutupi kain dan mencucinya dari bawah.
ADVERTISEMENT
(IPT)