Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Doa Persembahan Katolik Singkat sebagai Wujud Syukur Atas Nikmat Tuhan
16 Oktober 2023 17:27 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Doa Persembahan Katolik singkat dapat dibaca umat saat perayaan Ekaristi sebagai wujud syukur atas nikmat dan berkat Tuhan. Doa ini dibaca untuk mengiringi persembahan yang dianggap sebagai inti atau pokok dari liturgi tersebut.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Iman Katolik susunan Konferensi Wali Gereja Indonesia, pada zaman dulu, persembahan dipandang sebagai unsur pokok Ekaristi. Padahal, persembahan sejatinya merujuk pada persiapan roti dan anggur.
Dalam gereja kuno, persembahan tidak dilakukan melalui upacara khusus, melainkan dilakukan oleh koster atau seorang diakon. Namun, seiring berjalannya waktu, persembahan dibuat acara tersendiri, sering kali dengan sebuah arak-arakan.
Bukan hanya itu, prosesi ini juga mendapat makna sendiri bagi para umat. Karenanya, persembahan Katolik dilakukan dengan diiringi oleh doa. Bagaimana bacaannya?
Doa Persembahan Katolik singkat
Dijelaskan dalam buku Mengungkap Misteri & Rahasia Misa Katolik Oscar Lukefahr, C.M., persiapan persembahan dimulai dengan menyiapkan altar atau meja Tuhan. Pelayan altar akan meletakkan misale, korporale (kain putih), purifikatorium (kain yang digunakan untuk membersihkan piala).
ADVERTISEMENT
Pada Misa Minggu, persembahan dibawa dan diberikan kepada imam bersama dengan roti dan anggur. Tindakan ini menandakan bahwa persembahan tersebut mewakili hidup umat dan disatukan dengan persembahan Yesus.
Roti dan anggur diletakkan di altar dan kolekte diletakkan di tempat lain. Pada kesempatan ini, lagu persembahan akan dinyanyikan. Kemudian, imam menerima roti dan anggur di altar.
Setelahnya, imam menuangkan anggur ke dalam piala dan menambahkan beberapa tetes air. Bercampurnya anggur dan air dimaknai sebagai persatuan umat Katolik dengan Yesus. Prosesi tersebut diikuti dengan pengangkatan piala dan pembacaan doa pujian kepada Allah.
Setelah lagu persembahan selesai dinyanyikan, imam mendaraskan doa pujian dengan suara lantang sambil mengangkat patena dan piala. Umat lalu menjawabnya dengan kalimat, “Terpujilah Allah selama-lamanya.”
ADVERTISEMENT
Persiapan persembahan dilanjutkan dengan pembasuhan tangan imam di samping altar. Maknanya yaitu sebagai ungkapan kerinduan kesucian diri seorang imam. Pada proses ini, imam berdoa di dalam hati, “Ya Tuhan, bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan sucikanlah aku dari dosaku.”
Lal, imam kembali ke belakang altar dan mengajak umat membaca Doa Persembahan. Kata-kata dalam doa ini mengandung tiga landasan kuat mengapa umat Katolik menghadiri Misa, yaitu untuk memuji Allah, memohon berkat Allah, dan berdoa untuk seluruh umat Allah (gereja).
Dikutip dari laman United States Conference of Catholic Bishops, Doa Persembahan Katolik singkat diambil dari buku Catholic Household Blessings and Prayers. Doa ini ditulis pada tahun 1844 oleh Francois-Xavier Fautrelet. Berikut bacaan doanya untuk didaraskan umat Katolik:
ADVERTISEMENT
Ya Yesus, melalui Hati Maria yang Tak Bernoda,
Aku mempersembahkan doa, karya, sukacita dan penderitaanku pada hari ini
untuk semua maksud dari Hati-Mu yang Mahakudus
dalam persatuan dengan Kurban Kudus Misa di seluruh dunia,
untuk keselamatan jiwa-jiwa, pengampunan dosa-dosa, reuni semua orang Kristen,
dan khususnya untuk niat Bapa Suci bulan ini.
Amin.
(ADS)