Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Doa Qunut Subuh Sendiri dan Berjamaah, serta Hukumnya
19 Juli 2024 13:58 WIB
·
waktu baca 14 menitDiperbarui 23 Oktober 2024 15:09 WIB
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Membaca doa qunut Subuh adalah sunah yang dikerjakan saat i'tidal pada rakaat kedua atau terakhir. Doa ini bisa dilafalkan saat shalat berjamaah maupun sendirian (munfarid).
ADVERTISEMENT
Doa qunut dibaca dengan tujuan untuk meminta pertolongan agar dihindarkan dari bahaya dan mendapat kebaikan. Amalan ini juga termasuk sunah yang pastinya akan mendapat pahala dari Allah SWT. Adapun bacaan doa qunut sendiri maupun berjamaah dapat disimak di artikel ini.
Doa Qunut Subuh Sendiri
Menyadur buku Kumpulan Tanya Jawab Islam oleh Alif Juman Azend, dkk., doa qunut tak hanya dapat dibaca saat shalat Subuh berjamaah di masjid, tapi juga saat salat secara munfarid atau sendiri. Mengutip NU Online, berikut bacaan doa qunut Subuh sendiri, lengkap dengan bacaan latin dan artinya:
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
ADVERTISEMENT
Latin: Allahummahdini fii man hadait, wa 'aafini fii man 'aafait, wa tawallanii fii man tawallait, wa baariklii fii maa a'thait, wa qinii syarra maa qadhait, fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaik, wa innahuu laa yazillu man waalait, wa laa ya'izzu man 'aadait, tabaarakta rabbanaa wa ta'aalait, fa lakal hamdu a'laa maa qadhait, wa astagfiruka wa atuubu ilaik, wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
Artinya: "Ya Allah, berikanlah petunjuk kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah aku sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah keberkahan kepadaku pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan aku dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan.
ADVERTISEMENT
Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau wahai Tuhan aku dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertobat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya."
Doa Qunut Subuh Berjamaah
Terdapat perbedaan bacaan doa qunut subuh sendiri dan berjamaah saat salat Subuh berjamaah. Letaknya pada beberapa frasa individu yang diubah menjadi ungkapan jamak. Sebab, makruh hukumnya bagi seorang imam apabila ia hanya berdoa untuk dirinya sendiri. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:
ADVERTISEMENT
"Janganlah seorang hamba mengimami suatu kaum lalu ia mengkhususkan bagi dirinya suatu doa, sedangkan bagi mereka tidak. Jika ia melakukan hal itu, berarti ia berbuat khianat terhadap mereka." (HR Tirmidzi)
Berikut ini bacaan doa qunut Subuh apabila dilaksanakan secara berjamaah:
اللَّهُمَّ اهْدِنَا فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنَا فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنَا فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لَنَا فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنَا شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Latin: Allahummahdinaa fii man hadait, wa 'aafinaafiiman 'aafait, wa tawallanaafiimantawallait, wa baariklanaafiimaa'thoit, wa qinaasyarromaaqodhoit, fa innaka taqdhi wa laa yuqdho 'alaik, wa innahu laa yadzillu man waalait, wa laa ya 'izzu man 'aa dait, tabaarokta robbanaa wa ta'aalait, fa lakal hamdu a'laa maa qadhait, wa astagfiruka wa atuubu ilaik, wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
ADVERTISEMENT
Artinya: "Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan.
Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya."
ADVERTISEMENT
Tata Cara Membaca Doa Qunut
H.M. Amrin Ra'uf Hafal menjelaskan dalam buku Luar Kepala Tata Cara dan Bacaan Shalat Wajib Serta Sunnah: + Doa Murah Rezeki dan Hidup Bahagia, doa qunut dibaca pada rakaat kedua sholat Subuh. Berikut tata cara selengkapnya:
1. Niat Shalat Subuh
Berdiri tegak menghadap kiblat sambil berniat untuk melaksanakan shalat Subuh. Kemudian baca niat berikut:
أُصَلِّي فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli fardhash shubhi rak'ātaini mustaqbilal qiblati ada-an (ma'mûman/imâman) lillâhi ta'ālā.
Artinya: "Aku menyengaja shalat fardhu Subuh dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah Ta'ala."
2. Takbiratul Ihram
Mengangkat kedua tangan sambil membaca takbir Allahu Akbar (Allah Maha Besar).
ADVERTISEMENT
3. Membaca Doa Iftitah
Kedua tangan disedekapkan di dada lalu membaca doa iftitah berikut ini:
اللهُ أَكْبَرُ كَثِيرًا وَ الْحَمْدُ للهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَ أَصِيلاً إِنِّي وَجْهْتُ وَجْهِيَ الَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَ مَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَ مَحْيَايَ وَمَمَاتِي اللَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَ بِذَالِكَ أُمَرْتُ وَ أَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ.
Latin: Allahu akbar kabira, wal-hamdu lillahi katsira, wa subhanallāhi bukrataw wa-ashila. Inni wajjahtu wajhiya lil-ladzi fatharas samawati wal-ardha hanifam muslimaw wa må ana minal musyrikin. Inna shālāti wa nusuki wa mahyaya wa mamāti lillāhi rabbil 'alamin. Lå syarika lahu wa bidzālika umirtu wa ana minal muslimin.
Artinya: "Allah Maha Besar lagi Maha Sempurna Kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Sesungguhnya aku menghadapkan muka hatiku kepada Dzat Yang Menciptakan langit dan bumi dalam keadaan lurus dan memasrahkan diri, dan aku bukanlah termasuk golongan orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku semata hanya untuk Allah, Tuhan seru sekalian alam, tiada sekutu bagi-Nya, dan dengan demikian itulah aku diperintahkan, dan aku termasuk golongan orang-orang Islam (menyerahkan diri kepada Allah)."
ADVERTISEMENT
Atau Anda juga bisa membaca doa iftitah dari kitab Imam Bukhari dan Muslim berikut ini:
للَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Latin: Allahumma baaid baynii wa bayna khotoyaaya kamaa baa'adta baynal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khotoyaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas. Allahummagh-silnii min khotoyaaya bil maa-iwats tsalji wal barod.
Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dari kesalahan dan dosa sejauh antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari semua kesalahan dan dosa sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, sucikanlah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun."
ADVERTISEMENT
4. Membaca Surat Al-Fatihah dan Surat Pendek
Bacalah surat Al-Fatihah yang diikuti dengan surat pendek dalam Al-Quran. Hal ini sebagaimana sabda dari Rasulullah SAW, “Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Faatihatul Kitaab (Al-Fatihah).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kemudian, dalam riwayat lain yang disampaikan Quthbah bin Malik, disebutkan, “Ia pernah shalat Subuh bersama bersama Nabi SAW. Beliau pada rakaat pertama membaca ayat baasiqaatin lahaa thal’un nadhiid (Surat Qaaf ayat 10).” (HR. Muslim 457)
5. Rukuk
Setelah selesai membaca surat pendek, rukuklah dengan posisi badan membungkuk dan kedua telapak tangan di lutut. Selama posisi ini, bacalah kalimat tasbih “Subhanaana rabbiyal ‘adzimi wa bihamih” yang artinya “Maha Suci Tuhan Yang Maha Agung dan aku memuji kepada-Nya” sebanyak 3 kali.
6. I’tidal
I’tidal merujuk pada posisi berdiri tegap setelah bangkit dari rukuk. Saat hendak berdiri, ucapkanlah, “Sami’allaahu liman hamidah” yang artinya “Allah mendengar orang-orang yang memuji-Nya.”
ADVERTISEMENT
Setelah itu, luruskan tangan di sisi badan dan bacalah, “Rabbanaa lakal hamdu mil ussamaawati wa mil ul ardhi wa mil umaasyi’ta min syai’im ba’du”, artinya “Ya Allah Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudah itu.”
7. Qunut pada Rakaat Kedua
Setelah membaca doa i’tidal, tetaplah dalam posisi berdiri tegak, lalu angkat kedua tangan sambil membaca doa qunut sendirian maupun berjamaah yang telah dijabarkan dalam pembahasan di atas.
8. Sujud
Usai membaca doa qunut, Anda bisa langsung sujud lalu membaca tasbih “Subhana rabbiyal a’la wa bihamdih” artinya “Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi dan aku memuji kepada-Nya” sebanyak 3 kali.
9. Duduk di antara Dua Sujud
Setelah sujud, duduklah lalu baca doa duduk di antara dua sujud, yakni:
ADVERTISEMENT
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَ ارْحَمْنِي وَ اجْبُرْنِي وَ ارْفَعْنِي وَ ارْزُقْنِي وَ اهْدِنِي وَعَافِنِي وَ اعْفُ عَنِّي.
Latin: Rabbighfirli warhamnî wajburnî warfa'ni warzuqni wahdini wa 'afinî wa'fu 'anni.
Artinya: "Ya Tuhan, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, angkatlah (derajat)ku, berilah rezeki kepadaku, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."
10. Sujud kembali
Sama seperti sujud pertama, Anda juga harus membaca tasbih “Subhana rabbiyal a’la wa bihamdih” artinya “Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi dan aku memuji kepada-Nya” sebanyak 3 kali.
11. Duduk Tasyahud pada Rakaat Terakhir
Pada rakaat terakhir, duduklah setelah sujud kedua untuk membaca doa tahiyat akhir, yakni:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَ عَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ أَللَّهُمَّ صَلَّ عَلَى مُحَمَّدٍ.
ADVERTISEMENT
وَ عَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
Latin: Attahiyyatul mubarakātus shalawatuth thayyibātu lillâh, assalāmu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh, assalâmu 'alainâ wa 'ala 'ibâdillāhish shalihîn, asyhadu allâ ilaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadar rasûlullâh, Allâhumma shalli 'ala Muhammad. Wa 'alâ âli Muhammad, kama shallaita 'ālā Ibrahim wa 'alâ âli Ibrahim, wa barik ara Muhammad wa 'alâ âli Muhammad, kamā bārakta 'ālā Ibrahim wa 'alâ âli Ibrahim, fil 'älamina innaka hamidum majid.
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan, dan kebaikan adalah bagi Allah. Semoga keselamatan tetap bagimu, wahai Nabi (Muhammad), demikian pula rahmat Allah serta berkah-Nya. Semoga keselamatan tetap bagi kami dan bagi sekalian hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan (yang berhak disembah), melainkan hanya Allah. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. Dan (limpahkanlah rahmat) atas keluarga Nabi Muhammad. Sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim beserta keluarganya. Dan berilah berkah kebaikan kepada Nabi Muhammad beserta keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kebaikan kepada Nabi Ibrahim beserta keluarganya di seluruh alam. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Terpuji Lagi Maha Mulia."
ADVERTISEMENT
Perlu diingat, apabila Anda sudah sampai pada bacaan “asyhadu an laa ilaaha illallaah”, acungkan jari telunjuk kanan sebagai bentuk kesaksian diri sebagai seorang hamba kepada Allah SWT. Setelah doa tahiyat akhir dibaca, ucapkan salam sambil menoleh ke kanan dan kiri.
Hukum Membaca Doa Qunut
Ada perbedaan pendapat antar ulama tentang hukum membaca doa qunut. Menyadur laman NU Online, mazhab Syafi'i dan Maliki berpandangan bahwa doa qunut saat shalat Subuh hukumnya dianjurkan. Hal ini berdasarkan hadis berikut:
مَا زَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ يَقْنُتُ فِيْ صَلاَةِ الْغَدَاةِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا
Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam senantiasa melakukan qunut pada shalat Subuh sampai beliau meninggalkan dunia." (HR. Ahmad)
ADVERTISEMENT
Sedangkan, mazhab Hanbali dan Hanafi berpendapat bahwa doa qunut bukan hal yang dianjurkan untuk dibaca saat shalat Subuh. Sebagaimana hadis berikut:
إنَّ رَسُولَ اللهِ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - كَانَ لَا يَقْنُتُ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ، إلَّا إذَا دَعَا لِقَوْمٍ، أَوْ دَعَا عَلَى قَوْمٍ
"Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak berqunut ketika shalat fajar (shalat Subuh), kecuali ketika mendoakan kebaikan atau keburukan untuk suatu kaum." (HR Muslim).
Selain itu, hadis lain menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW membaca doa qunut selama sebulan dan tak membaca lagi. Berikut isi hadisnya:
أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَنَتَ شَهْرًا يَدْعُو عَلَى أَحْيَاءٍ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ ثُمَّ تَرَكَهُ
Artinya: "Rasulullah melakukan qunut selama sebulan, mendoakan jelek kepada satu kelompok (salah satu kabilah dari Bani Sulaim) kemudian beliau tidak melakukan qunut lagi." (HR. Bukhari Muslim).
ADVERTISEMENT
Jadi, dapat disimpulkan doa qunut sebagai sunnah muakkad atau sunah yang dianjurkan untuk dilakukan. Apabila doa ini dibaca maka akan mendatangkan pahala, jika tidak dibaca pun tak akan mendatangkan dosa.
Niat Shalat Subuh
Masih merujuk pada buku Luar Kepala Tata Cara dan Bacaan Shalat Wajib Serta Sunnah: + Doa Murah Rezeki dan Hidup Bahagia susunan H.M. Amrin Ra'uf Hafal, bacaan niat shalat Subuh adalah sebagai berikut:
أُصَلِّي فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli fardhash shubhi rak'ātaini mustaqbilal qiblati ada-an (ma'mûman/imâman) lillâhi ta'ālā.
Artinya: "Aku menyengaja shalat fardhu Subuh dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah Ta'ala."
Jika Anda melaksanakan shalat sendirian, tidak perlu mengucapkan ma’muman atau imaman. Niat ini cukup diucapkan dalam hati saat sudah menghadap ke arah kiblat.
ADVERTISEMENT
Sedekah Subuh
Sedekah Subuh adalah salah satu amalan yang dianggap spesial dalam Islam. Dijelaskan dalam buku Sapu Jagat Keberuntungan susunan Ahmad Mudzakir, S.Pd., M.Si, amalan ini spesial karena yang mengamalkan akan langsung didoakan oleh malaikat. Ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah.’ Malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidak hanya didoakan oleh malaikat, Allah SWT juga akan menggandakan rezeki yang disedekahkan. Ini sesuai firman-Nya dalam surat Al-Hadid:
ADVERTISEMENT
“Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Q.S. Al-Hadid: 18)
Pertanyaan tentang Doa Qunut Subuh
Berikut ini beberapa pertanyaan tentang doa qunut Subuh yang jawabannya penting untuk dipahami setiap Muslim.
1. Apa Doa Pengganti Doa Qunut Subuh?
Dikutip dari buku 1001 Hal yang Paling Sering Ditanyakan tentang Islam yang ditulis Ustaz Abu Muslim, ada 3 doa pengganti doa qunut Subuh yang singkat. Anda bisa membacanya ketika masbuk dan ingin mengejar bacaan imam. Berikut bacaannya:
ADVERTISEMENT
Menurut Dr. Wahbah Al-Zuhaily dalam Al-Fiqh Al-Islam wa Adillatuh, bacaan di atas dianggap sah sebagai doa pengganti qunut yang biasa karena mengandung doa dan pujian.
2. Apakah Sah Sholat Subuh Tidak Membaca Doa Qunut?
Merujuk pada penjelasan hukum pembacaan doa qunut yang telah dijabarkan di atas, amalan ini termasuk sunnah muakkad. Meskipun dianjurkan untuk dikerjakan, tapi bukan termasuk rukun wajib shalat. Artinya, shalat Subuh bisa tetap sah walaupun tidak membaca doa qunut.
3. Kenapa Bacaan Qunut Dibaca Pelan?
Dalam buku Al-Adzkar: Doa dan Dzikir dalam Al-Qur'an dan Sunnah oleh Imam Nawawi dijelaskan bahwa terdapat perbedaan di kalangan ulama terkait pembacaan doa qunut.
Pendapat pertama mengatakan bahwa jika shalat sendirian, doa qunut sebaiknya dibaca dengan pelan. Namun, jika menjadi imam, hendaknya dibaca dengan suara keras.
ADVERTISEMENT
Adapun pendapat kedua menyatakan bahwa doa qunut sebaiknya dibaca dengan suara pelan layaknya doa-doa lain dalam shalat. Namun, apabila imam membacanya dengan suara keras, hendaknya makmum mengucapkan amin.
4. Apa Bedanya Doa Qunut Sendiri dan Berjamaah?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perbedaan doa qunut sendiri dan berjamaah terletak pada frasa yang digunakan. Pada shalat berjamaah, kata yang digunakan harus jamak, karena imam tidak boleh mendoakan dirinya sendiri.
Contohnya, membaca "Allahummahdini fii man hadait" (Ya Allah berilah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk) saat shalat sendiri, dan membaca "Allahummahdinaa fii man hadait" (Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk) saat shalat berjamaah.
(NSF & DEL)