Konten dari Pengguna

Doa Sesudah Adzan dalam Bahasa Arab dan Artinya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
22 September 2024 22:44 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi doa sesudah adzan. Foto: Pexels/Yasir Gürbüz
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi doa sesudah adzan. Foto: Pexels/Yasir Gürbüz
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketika adzan dikumandangkan, umat muslim dianjurkan untuk membaca doa sesudah adzan. Selain mengamalkan doa tersebut, umat Islam juga perlu memahami bahasa Arab, latin, dan artinya.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, doa menjadi salah satu elemen utama dalam kehidupan umat muslim, baik sebelum maupun setelah melakukan sesuatu kegiatan, termasuk anjuran untuk membaca doa setelah azan usai mendengarkan dan menjawab seruan azan.
Azan yang dikumandangkan lima kali sehari merupakan tanda masuk waktu salat bagi umat Islam. Makna dari azan sendiri adalah seruan Allah Swt kepada seluruh manusia untuk segera memasuki waktu salat.

Mengenal Azan

Ilustrasi doa sesudah adzan. Foto: Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Azan adalah panggilan atau seruan yang diberikan seorang muazin untuk mengumumkan waktunya menjalankan ibadah salat fardu bagi umat Islam
Perintah azan ini telah tercantum dalam Surah Al-Maidah ayat 58, berbunyi:
وَإِذَا نَادَيْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ ٱتَّخَذُوهَا هُزُوًا وَلَعِبًا ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُونَ
Wa iżā nādaitum ilaṣ-ṣalātittakhażụhā huzuwaw wa la'ibā, żālika bi`annahum qaumul lā ya'qilụn.
ADVERTISEMENT
Artinya:
"Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal."
Setelah selesai dikumandangkan, umat Islam dianjurkan mengamalkan doa setelah mendengar azan salat fardu, mulai dari subuh, zuhur, asar, magrib, atau isya’.
Anjuran membaca doa ini telah tertuang dalam hadis sebagai bentuk pujian kepada Allah Swt dan mengingat Nabi Muhammad saw.
Malik bin Al Huwairits menyatakan, Rasulullah saw bersabda,
"Apabila waktu salat telah tiba, hendaklah salah seorang di antara kalian azan (untuk sholat waktu itu). Dan hendaklah yang tertua di antara kalian yang bertindak sebagai imam bagi kalian." (HR. Ahmad, Bukhori, dan Muslim).
ADVERTISEMENT
Terkait hukumnya dalam Islam, terdapat sejumlah perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum dari azan.
Mengutip dari buku Fikih Shalat Empat Madzhab karya Asy Syaikh Abdul Qadir Ar Rahbawi dan Kasimun, ulama Hanabilah menilai bahwa hukum azan adalah fardhu kifayah, sementara mazhab lainnya berpendapat bahwa hukumnya adalah sunnah muakkad.
Sebuah riwayat hadis Ibnu Umar berkata,
"Suatu ketika kaum muslimin sedang berkumpul untuk menunggu waktu salat, karena pada waktu itu tidak ada seorang pun yang mengumandangkan panggilan untuk menunaikan salat, maka mereka terus memperbincangkan masalah tersebut. Sebagian orang berkata kepada sebagian lainnya: 'Pergunakanlah lonceng seperti loncengnya orang Nasrani,'
Sebagian mereka berkata: 'Jangan, sebaiknya pergunakanlah terompet seperti terompet yang dipakai orang Yahudi,' Umar berkata: 'Apakah kalian tidak mengutus seseorang yang bertugas memanggil salat?'
ADVERTISEMENT
Maka Rasulullah saw bersabda: 'Berdirilah wahai Bilal dan (kumandangkanlah) panggilan salat." (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Nasa'i)

Doa sesudah Adzan

Ilustrasi doa sesudah adzan. Foto: Pexels/Pavel Danilyuk
Mengutip dari buku Doa dan Zikir Harian Nabi karya Imam Abu Wafa (2021: 24), saat mendengar azan, seorang muslim dianjurkan melakukan hal tertentu, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Swt.
إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِىَ الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ
Artinya:
"Apabila kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin. Kemudian membacalah sholawat untukku. Sebab barang siapa yang membaca sholawat untukku sekali, maka Allah akan bershalawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah pada Allah untukku. Sebab wasilah itu adalah tempat di surga yang hanya diperuntukkan bagi hamba Allah, aku berharap akulah yang mendapatkannya. Siapa yang meminta untukku wasilah seperti itu, dialah yang berhak mendapatkan syafa'atku." (HR Muslim).
ADVERTISEMENT
Adapun doa yang dapat diamalkan sesudah mendengar azan, yakni:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ اِنَكَ لاَ تُخْلِفُ اْلمِيْعَاد
Allahumma rabba haadzihid da'watit taammah. Wash shalaatil qaa-imah. Aati muhammadal wasiilata wal fadhiilah, wab'atshu maqoomam mahmuudal ladzii wa'adtahu innaka la tukhliful mi'ad.
Artinya:
"Ya Allah, Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan memiliki sholat yang didirikan. Berilah Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah dia ke tempat yang terpuji sebagaimana yang Engkau telah janjikan."

1. Doa Sesudah Adzan Magrib

Khusus untuk azan magrib, seorang muslim bisa menambahkan bacaan berikut ini.
اللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وإدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ ليْ
ADVERTISEMENT
Allahumma hadza iqbalu lailika wa idbaru naharika wa ashwatu du'aika faghfir lii.
Artinya:
"Ya Allah, ini menjelang datang malam-Mu, dan telah berlalu siang-Mu, telah diserukan seruan-Mu, maka ampunilah aku."

2. Doa Sesudah Adzan Subuh

Sementara itu, ketika sudah mendengar azan salat subuh, umat muslim dapat membaca bacaan berikut ini.
اللهم هَذَا إِقْبَالُ هَارِنَكَ وَإِدْبَارُ لَيْلِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فاغْفِرْ لِي
Allahumma hadza iqbaalu nahaarika wa idbaaru lailika wa ashwaatu du'aaika faghfir lii.
Artinya:
"Ya Allah, ini adalah (saat) datangnya siang-Mu, dan perginya malam-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku."

3. Doa antara Azan dan Iqamah

اللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِيْ الدُّنْيَا وَالْأَخِرَةِ
Allahumma innî as-alukal-'âfiyah fid-dunya wal-âkhirah.
Artinya:
"Ya Allah, aku mohon pada-Mu keselamatan di dunia dan akhirat."

Bacaan Azan

Ilustrasi doa sesudah adzan. Foto: Pexels/Mido Makasardi
Berikut adalah bacaan azan dalam bahasa Arab, latin, serta artinya dalam bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
الله اكَْبَرُ الله اكَْبَر الله اكَْبَرُ الله اكَْبَرُ
Allahu Akbar, Allahu Akbar! (2×)
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
اَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ اِلآَ اَللهُ اَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ اِلآَ اَللهُ
Asyhadu alla Ilaaha illallah (2×)
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah.
اَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُو لُ الله
Asyadu anna Muhammadar Rasulullah (2×)
Aku bersaksi bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah.
حَيَّ عَلَى الصَّلاَة حَيَّ عَلَى الصَّلاَة
Hayya ‘alash-shalah (2×)
Mari kita shalat.
حَيَّ عَلَى الفَلاَح حَيَّ عَلَى الفَلاَح
Hayya ‘alal falah (2×)
Marilah menuju kepada kejayaan.
الله اكَْبَرُ الله اكَْبَرُ
Allahu Akbar, Allahu Akbar
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
لاَ إِلَهَ اِلآَ اَلله
Laa Ilaaha illallah’
ADVERTISEMENT
Tiada Tuhan selain Allah.
Sebagai catatan, untuk bacaan azan salah subuh, ada kalimat khusus yang ditambahkan, yakni:
اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ
Ash-shalaatu khairum minan-nauum.
Artinya:
"Salat itu lebih baik dari pada tidur."
Bacaan 'Ash-shalaatu khairum minan-nauum' dikumandangkan sebanyak 2 kali setelah lafal 'Hayya 'alalfalaah' pada azan subuh.

Makna Bacaan Doa sesudah Azan

Ilustrasi doa sesudah adzan. Foto: Pexels/Alena Darmel
Bacaan doa setelah azan ternyata memiliki makna yang besar. Hal ini tertuang dalam hadis yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah r.a.
Dalam hadis tersebut, Rasulullah saw bersabda,
"Barang siapa ketika mendengar adzan lalu mengucapkan (doa di atas), maka masuklah syafaatku baginya di hari kiamat." (HR. Bukhari)
Syafaat Rasulullah saw merupakan pertolongan untuk umat Islam kelak di hari kiamat, seperti pertolongan untuk orang-orang yang menanggung dosa agar mendapat ampunan dari Allah Swt hingga pertolongan untuk memasukkan seseorang ke surga tanpa hisab.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Sukses Dunia Akhirat dengan Doa-Doa Harian karya Mahmud Asy-Syafrowi, makna dari doa sesudah azan, antara lain:

1. Allahumma rabba haadzihid da’watit taammaah

Makna dari bacaan ini, setiap muslim akan meminta kepada Allah Swt dengan kebenaran seruan yang sempurna. Maksudnya, panggilan azan tersebut tak ada kekurangan suatu apa pun dan tidak diubah dan diganti sampai hari kebangkian kelak.

2. Ash shlaatil qaa-imah

Bacaan ini memiliki makna bahwa salat merupakan ibadah yang kekal. Ibadah ini tidak akan mengubah suatu apa pun dan tidak akan menghapus syariat apa pun. Salat akan tetap didirikan hingga hari kiamat tiba.

3. Al wasilah

Maknanya, sesuatu yang digunakan untuk mendekatkan diri pada hal yang lebih besar, lebih tinggi, dan lebih mulia. Maksud dari wasilah tersebut adalah perantara yang menjadikan Nabi Muhammad saw berada dekat di sisi Allah Swt.
ADVERTISEMENT

4. Al Fadhilah

Maknanya, yaitu derajat atau kedudukan tambahan atas semua makhluk atau derajat lain yang sesuai dengan kedudukan Nabi Muhammad saw.

5. Waba’atshul maqaamal mahmuudanil ladzii wa’ad-tah

Makna dari bacaan ini, setiap manusia meminta kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar menempatkan Rasulullah pada maqam Al-Mahmud, atau kedudukan yang terpuji.
Sebagaimana yang pernah dijanjikan Allah Swt dalam Al-Qur'an Surah Al-Isra ayat 79 yang artinya, "Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji."

Keutamaan Membaca Doa sesudah Azan

Ilustrasi doa sesudah adzan. Foto: Pexels/Vija Rindo Pratama
Mengutip dari buku Fikih Sunnah - Jilid 1 karya Sayyid Sabiq, sesudah azan adalah waktu terkabulnya doa. Maka pada waktu tersebut dianjurkan untuk memperbanyak membaca doa.
"Doa yang dipanjatkan di antara adzan dan iqamah tidak akan ditolak." (HR Abu Daud, Nasai dan Tirmidzi).
ADVERTISEMENT
Dalam hadis tersebut, Anas menambahkan, para sahabat bertanya, "Apa yang mesti kami ucapkan, wahai Rasulullah?". Rasulullah saw menjawab, "Mintalah kepada Allah kesehatan dan keselamatan di dunia dan akhirat."
Berdasarkan hadis lain dari Abdulah bin Umar, bahwasanya seseorang berkata kepada Rasulullah, "Sesungguhnya orang yang mengumandangkan azan memiliki kelebihan daripada antara kami."
Rasulullah saw kemudian bersabda, "Ucapkan sebagaimana yang dia ucapkan. Dan jika telah selesai, mintalah, maka permintaanmu akan dikabulkan." (HR Ahmad dan Abu Daud).
Sahal bin Sa'ad berkata, Rasulullah saw bersabda,
"Ada dua perkara yang tidak akan ditolak; doa ketika (selesai) azan, dan doa dalam keadaan terjepit, yaitu ketika sebagian orang saling menyerang antara yang satu dengan yang lain." (HR Abu Daud).
ADVERTISEMENT
Ketika umat Islam mengamalkan doa sesudah azan yang dianjurkan, para ulama mengatakan jika doa tersebut memiliki beberapa keutamaan, antara lain:

1. Mendapatkan Syafaat

Syafaat atau pertolongan merupakan hal yang diinginkan oleh semua umat muslim. Sesuai sabda Rasulullah, seorang muslim belum tentu bisa masuk surga melainkan karena mendapat syafaat.
Seorang muslim yang rutin membaca doa setelah azan akan mendapatkan syafaat atau pertolongan dari Nabi saw.

2. Doanya Dikabulkan oleh Allah Swt

Salah satu waktu yang mustajab atau waktu yang mudah dikabulkannya doa adalah di antara azan dan iqamah. Oleh karena itu, doa setelah azan memiliki salah satu keutamaan, yakni doanya dikabulkan oleh Allah Swt.

3. Menjadi Saksi bagi Muazin

Muazin atau seorang yang mengumandangkan azan memerlukan saksi jika ia telah mengumandangkan azan. Doa sesudah azan dapat menjadi saksi bahwa seorang muazin telah mengumandangkan azan tersebut.
ADVERTISEMENT
Demikian, itulah doa sesudah azan yang bisa diamalkan oleh umat muslim. Lengkap dengan informasi terkait makna dari bacaan tersebut hingga keutamaan yang didapatkan umat Islam jika mengamalkannya. (SUCI)