Faktor Penyebab Pencemaran Air: Limbah Industri hingga Pertanian

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
4 Oktober 2021 17:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Air adalah sumber kehidupan manusia yang harus dikonsumsi secara bersih dan terhindar dari pencemaranan. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Air adalah sumber kehidupan manusia yang harus dikonsumsi secara bersih dan terhindar dari pencemaranan. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Air merupakan sumber kehidupan manusia yang penggunaannya harus selalu bersih dan terhindar dari berbagai macam zat atau bahan yang membahayakan. Air yang sudah tercemar bukan hanya membahayakan manusia, melainkan juga lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
Pencemaran air diartikan sebagai masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air. Hal itu mengakibatkan kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu, yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Mengutip dalam buku Best Score 100 IPA SMP yang ditulis oleh Tim Master Eduka, ada beberapa tanda untuk mengetahui suatu air sudah tercemar atau belum. Berikut adalah tanda-tandanya, dilihat dari segi fisis, kimia, dan biologis.
Faktor penyebab pencemaran air dibagi menjadi tiga, yaitu berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian. Foto: Pixabay

Faktor Penyebab Pencemaran Air

Pencemaran air dapat terjadi pada sumber mata air jenis apa pun, mulai dari sumur, sungai, rawa-rawa, danau, hingga laut. Faktor penyebab terjadinya pencemaran pada air pun beragam, baik dari limbah rumah tangga sampai ke limbah industri sekali pun.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam yang disusun oleh Wahono Widodo, Fida Rachmadiarti, dan Siti Nurul Hidayati, berikut adalah faktor penyebab pencemaran air.
1. Limbah industri
Kegiatan industri selalu menghasilkan limbah yang cenderung berbahaya bagi lingkungan sekitar. Jenis limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri dapat berupa limbah organik yang bau, seperti limbah pabrik tekstil atau limbah pabrik kertas.
Selain itu, ada juga limbah anorganik yang berupa cairan panas, berbuih dan berwarna, serta mengandung asam belerang dan berbau menyengat, seperti limbah pabrik baja, limbah pabrik emas, limbah pabrik cat, dan lain-lain.
Limbah industri yang berbahaya jika dibuang begitu saja ke saluran air atau sungai, akan menimbulkan pencemaran air dan merusak ekosistem perairan, serta menimbulkan penyakit bagi makhluk hidup sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Contoh kasus pembuangan limbah industri yang berakibat pada kesehatan masyarakat adalah apa yang terjadi di daerah Minamata, Jepang. Para nelayan di sekitar teluk Minamata memakan ikan yang tercemar raksa.
Akibatnya, raksa yang termasuk ke dalam jenis limbah industri menyebabkan para nelayan mengalami kerusakan saraf, yang disebut penyakit Minamata. Bahkan, lebih dari delapan puluh orang meninggal akibat penyakit ini.
Setiap jenis limbah sangat berbahaya bagi ekosistem dalam air. Foto: Pixabay
2. Limbah rumah tangga
Setiap kegiatan yang berkaitan dengan rumah tangga akan selalu menghasilkan limbah rumah tangga, yaitu limbah yang berasal dari hasil samping kegiatan perumahan.
Faktor penyebab pencemaran air ini berasal dari bahan organik, anorganik, maupun bahan berbahaya dan beracun. Berikut adalah contoh limbah-limbah tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Limbah pertanian
Secara umum, limbah pertanian tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Hanya saja, penggunaan pestisida secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif pada keseimbangan ekosistem air.
Sektor pertanian mungkin menyebabkan pencemaran air karena penggunaan pupuk berbahan kimia, seperti insektisida dan herbisida. Akibatnya, akan tumbuh subur ganggang di atas permukaan air.
Tumbuhnya tanaman ganggang ini dapat menutupi seluruh permukaan air, sehingga mengurangi kadar sinar matahari yang masuk ke dalam perairan tersebut. Ini mengakibatkan proses fotosintesis terganggu dan kadar oksigen yang terlarut dalam air menurun.
(HDP)