Konten dari Pengguna

Filsafat Pendidikan: Pengertian, Sistematika, hingga Alirannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
23 Juni 2022 22:29 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Filsafat pendidikan adalah penerapan metode dan pandangan filsafat dalam bidang pengalaman manusia yang disebut pendidikan. Foto: Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Filsafat pendidikan adalah penerapan metode dan pandangan filsafat dalam bidang pengalaman manusia yang disebut pendidikan. Foto: Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Filsafat pendidikan adalah suatu cabang ilmu filsafat yang fokus melakukan kajian dan mempelajari hakikat dari pendidikan. Cabang filsafat ini memandang bahwa pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia.
ADVERTISEMENT
Dengan metode berpikir kritis, filsafat pendidikan memikirkan pengembangan dari pendidikan itu sendiri. Artikel ini secara khusus akan membahas lebih lanjut mengenai filsafat pendidikan, mulai dari pengertian, sistematika, tujuan, hingga aliran dari filsafat pendidikan.
Simak penjelasan lengkap mengenai filsafat pendidikan tersebut di bawah ini.

Pengertian Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan disusun oleh dua kata, yakni filsafat dan pendidikan yang masing-masingnya memiliki makna yang berbeda.
Istilah filsafat sendiri berasal dari bahasa Yunani kuno, yakni "philein" yang berarti mencintai, dan "sophia" berarti kebijaksanaan sehingga filsafat bisa diartikan sebagai cinta kebijaksanaan.
Mengutip dari buku Filsafat Ilmu Pengetahuan karya Ismail Marzuki, Plato menyebutkan bahwa pengertian dari filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan filsafat, pendidikan memiliki arti sebagai suatu  proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Berdasarkan pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa filsafat pendidikan adalah penerapan metode dan pandangan filsafat dalam bidang pengalaman manusia yang disebut pendidikan.
Adapun pengertian filsafat menurut Dr. Omar Muhammad Al-Touny Al-Syaebani adalah pelaksanaan pandangan filsafat dan kaidah-kaidah filsafat dalam bidang pengalaman kemanusiaan yang disebut dengan pendidikan.

Sistematika Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan disusun oleh sistematika yang empiris dan logis untuk melakukan tujuan dari filsafat ini. Mengutip dari buku Filsafat Pendidikan karya Dr. H. Amka, M.Si, berikut adalah sistematika filsafat pendidikan.

Ontologi Pendidikan

Ontologi merupakan cabang dari filsafat yang mengkaji suatu wujud atau keberadaan dari suatu objek sehingga tidak berbicara tentang suatu hal yang terjadi atau kemungkinan yang terjadi. Ontologi bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengenai wujud hakikat yang ada.
ADVERTISEMENT
Objek ilmu-ilmu atau keilmuan itu adalah dunia empiris, dunia yang dapat dijangkau pancaindera. Oleh karena itu, objek dari ilmu ini adalah pengalaman inderawi.
Dalam filsafat pendidikan, ontologi digunakan untuk menjawab beberapa pertanyaan berupa:

Epistimologi Pendidikan

Epistimologi dalam filsafat pendidikan berbicara mengenai tentang metode, cara, dan dasar dari ilmu pengetahuan, atau studi tentang hakikat tertinggi, kebenaran, dan batas ilmu manusia. Foto: Unsplash.com
Epistimologi merupakan salah satu cabang filsafat. Kajian epistimologi membahas tentang bagaimana proses mendapatkan ilmu pengetahuan, hal-hal apakah yang harus diperhatikan agar mendapatkan pengetahuan yang benar, apa yang disebut kebenaran dan apa kriterianya.
Epistimologi juga berbicara mengenai tentang metode, cara, dan dasar dari ilmu pengetahuan, atau studi tentang hakikat tertinggi, kebenaran, dan batas ilmu manusia.
Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan, epistimologi berusaha menjawab pertanyaan berikut:
ADVERTISEMENT

Aksiologis Pendidikan

Aksiologis adalah ilmu dalam filsafat yang melakukan kajian terhadap nilai dari suatu objek. Nilai tersebut dibagi menjadi dua, yaitu nilai etika dan estetika.
Aksiologi mencoba memberikan penjelasan mengenai kegunaan pengetahuan dan cara pengetahuan menyelesaikan suatu permasalahan.
Dalam filsafat pendidikan, aksiologis digunakan untuk pertanyaan berupa: "Apakah kegunaan ilmu itu bagi kita?"

Tujuan Filsafat Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki setiap orang, baik potensi fisik, potensi cipta, rasa, maupun karsanya. Tujuan diadakannya adalah agar potensi-potensi tersebut menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya.
Secara umum, tujuan dari pendidikan ialah bisa membimbing seorang anak menjadi lebih dewasa agar dapat berdiri sendiri (mandiri) dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat. Jika dijabarkan lebih rinci, tujuan filsafat pendidikan adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

Aliran Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan terbagi ke dalam beberapa aliran. Berikut adalah aliran-aliran dalam filsafat pendidikan.

1. Progresivisme

Salah satu aliran filsafat pendidikan adalah progresivisme. Foto: Unsplash.com
Progresivisme adalah suatu aliran filsafat pendidikan yang memiliki pemikiran mengenai perubahan pelaksanaan pendidikan menjadi lebih maju. Pemikiran ini memberikan perubahan yang cukup besar dalam dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT
Progresivisme dalam pendidikan hadir dan memberikan pengaruh berupa mengubah praktik pendidikan yang otoriter demokratis menjadi lebih menghargai potensi dan kemampuan anak, serta mendorong untuk dilaksanakannya pembelajaran yang lebih banyak melibatkan peserta didik.
Filsafat progresivisme berfokus pada peningkatan kemampuan peserta didik melalui pengalaman, kemampuan diri/kemandirian, dan lain-lain. Aliran filsafat ini memiliki nilai-nilai tertentu, salah satunya adalah kebebasan nilai.
Penerapan prinsip kebebasan nilai ini bisa dilihat dari peserta didik yang memiliki kebebasan untuk memilih jurusan, kebebasan pendidikan yang sesuai dengan minat dari peserta didik itu sendiri, serta masih banyak lagi penerapan kehidupan dengan menggunakan filsafat progresivisme.
Tujuan dari aliran progresivisme dalam pendidikan ialah ingin mengubah praktik pendidikan yang selama ini terkesan otiriter menjadi demokratis dan lebih menghargai potensi dan kemampuan anak, serta mendorong untuk dilaksanakannya pembelajaran yang lebih banyak melibatkan peserta didik.
ADVERTISEMENT

2.Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah suatu aliran filsafat pendidikan yang berfokus pada pengembangan dan peningkatkan perkembangan logika dan konseptual dari setiap peserta didik. Dasar pemikiran dari aliran ini adalah manusia mengkonstruksi dan menginterpretasikannya berdasarkan pengalamannya, dan beberapa pemikiran lainnya.
Fokus dari konstruktivisme adalah melihat bagaimana setiap orang mengkonstruksi dan menginterpretasikan pengalamannya tersebut. Olehe sebab itu, teori konstruktivisme berpandangan bahwa dalam proses belajar, siswa yang harus mendapat penekanan.
Siswa yang harus aktif dalam mengembangkan pengetahuan, bukan guru atau orang lain. Kreativitas dan keaktifan siswa membantu siswa menjadi orang yang kritis menganalisis suatu hal karena siswa berpikir dan bukan meniru saja.
Di samping itu, guru maupun tenaga pendidik dalam pandangan konstruktivisme bukan mengajarkan siswa, melainkan membantu seseorang agar dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya lewat kegiatannya terhadap fenomena dan objek yang ingin diketahui.
ADVERTISEMENT

3. Humanistik

Humanistik adalah aliran filsafat pendidikan yang membuat proses belajar-mengajar dengan pendekatan yang lebih humanis dibandingkan aliran lain.
Salah satu pemikiran humanistik dalam proses pendidikan adalah seorang tenaga pengajar perlu memahami kebutuhan setiap peserta didik karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.
Aliran humanistik juga percaya bahwa setiap orang memiliki untuk mengatasi dan memecahkan masalah-masalah yang akan mengancam diri yang berbeda dengan orang lain.
Salah satu penerapan nilai humanistik dalam pendidikan adalah memfokuskan peserta didik untuk berpikir kritis secara induktif serta, mementingkan pengalaman individu dalam proses belajar layaknya sistem Confluent Education, Open Education dan Cooperative Education.
Demikian penjelasan mengenai filsafat pendidikan. Kesimpulannya adalah filsafat pendidikan merupakan filsafat yang berfokus pada pengembangan dalam proses pendidikan itu sendiri.
ADVERTISEMENT
(SAI)