Fungsi Saraf Optik pada Mata yang Penting untuk Penglihatan

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
29 Februari 2024 12:04 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi fungsi saraf optik pada mata. Foto: pexels.com/Leonid Danilov
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fungsi saraf optik pada mata. Foto: pexels.com/Leonid Danilov
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mata adalah bagian tubuh yang sangat penting dengan beberapa komponen di dalamnya, termasuk saraf optik. Fungsi saraf optik pada mata adalah menyampaikan sinyal dari mata ke otak.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku berjudul Iktiologi Modern oleh Yuli Kilawatai dan Diana Arfianti pada 2017, saraf optik pada mata merupakan penghubung antara retina mata dan tectum opticum. Saraf optik ini juga berfungsi untuk membawa empat impuls penglihatan.
Untuk lebih jelasnya tentang fungsi saraf optik pada mata, simak artikel ini hingga habis!

Fungsi Saraf Optik pada Mata

Ilustrasi fungsi saraf optik pada mata. Foto: Unsplash V2osk
Saraf optik pada mata disebut juga saraf kranial II atau optikus. Saraf ini terdiri dari susunan saraf-saraf yang fungsinya mengirim informasi dari retina ke otak.
Menurut buku The Clinical Anatomy of the Cranial Nerves: The Nerves of "On Olympus Towering Top" terbitan Wiley-Blackwell pada 2015, fungsi saraf optik pada mata adalah mentransmisikan semua informasi visual, mulai dari kecerahan cahaya, warna, hingga kontras atau ketajaman penglihatan.
ADVERTISEMENT
Saraf ini juga mengantarkan impuls visual yang bertanggung jawab atas dua refleks neurologis penting, yaitu refleks terhadap cahaya dan akomodasi.
Refleks cahaya mengacu pada penyempitan pupil di kedua mata manusia, meskipun hanya satu pupil yang disinari. Sementera, refleks akomodasi mengacu pada pembengkakan lensa amta akibat seseorang melihat benda terlalu dekat.

Struktur Saraf Optik pada Mata

Ilustrasi fungsi saraf optik pada mata. Foto: Unsplash/Arteum Ro
Saraf optik adalah kumpulan dari serabut saraf yang jumlahnya lebih dari 1 juta. Saraf yang juga dikenal dengan kranial II ini akan mengirim informasi sensorik ke otak dalam bentuk impuls listrik.
Merangkum physio-pedia.com, saraf optik sebenarnya adalah perpanjangan dari sistem saraf pusat atau otak. Saraf ini tak dikelilingi sel Schwann dengan badan sel bipolar sensorik pertama yang terletak di perifer retina.
ADVERTISEMENT
Saraf optik pada mata adalah satu-satunya saraf kranial yang meninggalkan rongga tengkorak. Selain itu, saraf optik juga satu-satunya saraf kranial yang bisa divisualisasikan secara klinis.
Saraf optik ini terbagi menjadi empat area topografi, yaitu:

Kelainan pada Mata yang Memengaruhi Saraf Optik

Ilustrasi fungsi saraf optik pada mata. Foto: Unsplash/Marina Vitale
Mengutip my.clevelandclinic.org, berikut beberapa kondisi dan kelainan yang bisa memengaruhi saraf optik hingga menyebabkan kebutaan:

1. Glaukoma

Glaukoma adalah penumpukan cairan di bagian depan mata. Cairan tersebut akan memberi tekanan pada saraf optik dan merusak saraf optik tersebut. Glaukoma merupakan penyebab utama kebutaan pada orang dewasa di usia 60 tahun ke atas.
ADVERTISEMENT

2. Neuropati Optik Iskemik Anterior

Neuropati optik iskemik anterior disebabkan oleh hilangnya aliran darah ke saraf optik. Kondisi ini membuat seseorang kehilangan penglihatan secara tiba-tiba.

3. Kelainan Bawaan

Kelainan bawaan pada saraf optik bisa menyebabkan gangguan penglihatan. Kelainan ini bisa langsung terdeteksi pada bayi.

4. Atrofi Optik

Atrofi optik adalah kerusakan jangka panjang pada saraf optik, bisa disebabkan oleh menyusutnya saraf optik akibat kurangnya darah ke saraf optik. Kekurangan darah ke saraf optik ini dapat dipicu oleh trauma, stroke, hidrosefalus, infeksi, dan tumor otak.

5. Koloba Saraf Optik

Koloba saraf optik adalah kondisi bawaan yang menyebabkan salah satu atau kedua saraf optik tak bisa berkembang sebagaimana mestinya.

6. Drusen Saraf Optik

Drusen saraf optik dapat terjadi ketika adanya timbunan protein dan kalsium atau drusen pada saraf optik.
ADVERTISEMENT

7. Glioma Saraf Optik

Glioma adalah tumor (pertumbuhan) pada saraf optik. Umumnya, tumor di saraf optik ini jinak (tak bersifat kanker). Tumor ini sering menyerang orang dengan kelainan bawaan yang disebut neurofibromatosis tipe 1 (NF1).

8. Meningioma Saraf Optik

Meningioma saraf optik adalah tumor yang tumbuhnya lambat. Kondisi ini sangat jarang terjadi dan merupakan jenis tumor jinak. Namun, meningioma saraf optik dapat menyebabkan kehilangan penglihatan parah.

9. Neuritis Optik

Neuritis optik disebabkan oleh infeksi penyakit autoimun, seperti multiple sclerosis. Kemudian infeksi tersebut mengiritasi hingga membuat saraf optik meradang, yang disebut neuritis optik.

10. Papiledema

Papiledema terjadi karena adanya tekanan di sekitar otak karena cedera otak traumatis, meningitis, tumor otak, atau masalah lainnya. Tekanan tersebut bisa membuat saraf optik membengkak.

11. Neuromyelitis Optica (NMO)

Neuromyelitis optica disebut juga dengan penyakit Devic. Penyakit ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh keliru menyerang saraf optik dan sumsum tulang belakang.
ADVERTISEMENT

Cara Menjaga Saraf Optik pada Mata

Ilustrasi fungsi saraf optik pada mata. Foto: Unsplash/Arteum Ro
Mengingat fungsi saraf optik pada mata yang krusial, sehingga penting untuk mengetahui bagaimana cara melindungi saraf tersebut.Saraf optik pada mata sudah terganggu atau rusak dapat menyebabkan kerusakan penglihatan hingga menyebabkan kebutaan permanen.
Masih dikutip dari my.clevelandclinic.org, berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membantu melindungi saraf optik:
ADVERTISEMENT
(NSF)