Gangguan Anak ADHD: Pengertian, Penyebab, hingga Cara Menanganinya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
23 Februari 2022 19:39 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salah satu gangguan yang banyak dialami oleh anak-anak adalah gangguan anak ADHD. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu gangguan yang banyak dialami oleh anak-anak adalah gangguan anak ADHD. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak ADHD membutuhkan perhatian dan penanganan khusus dari orang tua dan lingkungan terdekatnya. Seorang anak dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi pada satu hal, sangat hiperaktif, dan sangat impulsif.
ADVERTISEMENT
ADHD biasanya dimulai pada masa kanak-kanak dan dapat bertahan hingga beranjak dewasa. Gangguan ini membuat anak susah untuk berinteraksi dan menimbulkan rasa tidak percaya diri.
Untuk memahami gangguan ini lebih lanjut, simak penjelasan mengenai hal-hal penting seputar ADHD, mulai dari pengertian, penyebab, ciri-ciri, hingga cara mengatasinya di bawah ini.

Pengertian Gangguan ADHD pada Anak

Pengertian gangguan ADHD pada anak adalah gangguan neurologis yang menyebabkan anak susah fokus dan sangat hiperaktif. Foto: Pexels.com
ADHD atau GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas) adalah suatu gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik hingga menjadi gangguan yang tidak lazim.
Menurut Her Zan Pieter, dkk dalam buku Pengantar Psikopatologi untuk Keperawatan, anak dengan gangguan ADHD biasanya menunjukkan beberapa tanda.
Tanda yang muncul pada anak ADHD berupa rasa gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa tenang dan kerap kali berusaha untuk berdiri, perasaan emosional yang meletup, hingga suka membuat keributan.
ADVERTISEMENT
ADHD merupakan gangguan kesehatan jiwa yang sering terjadi pada anak karena gangguan ini dialami kira-kira 8%% sampai 10%% anak dari seluruh populasi anak-anak secara global.
ADHD adalah suatu kondisi yang mencakup kelainan fungsi otak, ketika seseorang mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls, menghambat perilaku dan tidak mendukung rentang perhatian, atau rentang perhatian mudah dialihkan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ADHD adalah gangguan yang umum terjadi pada anak yang menyebabkan anak susah untuk fokus dan sangat hiperaktif.

Penyebab ADHD pada Anak

Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang anak mengalami gangguan ADHD. Faktor-faktor tersebut bisa muncul dari dalam tubuh maupun luar tubuh.
Menurut Mansur dalam buku Mengapa Kamu, Nak? karya Faizatul Faridy, berikut faktor penyebab anak ADHD.
ADVERTISEMENT
1. Faktor Ibu Hamil
Kondisi kesehatan ibu hamil sangat penting untuk diperhatikan. Jika ibu hamil mengalami gangguan kesehatan, hal tersebut akan berdampak pada anak
Kebiasaan buruk ibu hamil, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, dan obat-obatan tertentu akan menghambat aktivitas neuron yang memproduksi dopamin.
Ibu hamil yang mengalami keracunan zat kimia juga membuat anaknya dapat memiliki risiko mengidap ADHD. Zat-zat kimia dalam obat-obatan terlarang terbukti dapat menghambat pertumbuhan otak anak.
2. Faktor Genetik
Salah satu penyebab ADHD pada anak adalah faktor genetik yang diwariskan dari kerabat yang mengidap gangguan serupa. Foto:Pexels.com
ADHD juga dipercaya dapat diwariskan dari orang tua yang mengidap gangguan serupa. Menurut sebuah studi, satu dari empat anak dinyatakan mengidap gangguan ADHD karena memiliki kerabat yang mempunyai gangguan yang sama.
ADHD juga sering ditemukan pada kasus-kasus tertentu, seperti pada anak yang lahir kembar identik.
ADVERTISEMENT
3. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat memicu timbulnya ADHD pada anak, seperti polusi, bahan makanan yang mengandung zat yang berbahaya, paparan sinar neon, dan lain-lain.

Ciri Anak ADHD

Anak yang mengidap ADHD akan memiliki ciri atau karakteristik tertentu. Mengutip dari buku Anakku ADHD, Autisme, atau Gifted oleh Julia Maria van Tiel, berikut ciri-ciri atau gejala yang dialami anak ADHD.
1. Attention Deficit
ADVERTISEMENT
2. Hiperaktivitas
Sangat hiperaktif dan tidak bisa diam adalah salah satu ciri anak ADHD. Foto: Pexels.com
3. Impulsivitas

Cara Mengatasi Anak ADHD

Masih mengutip dari buku yang sama, yakni Pengantar Psikopatologi untuk Keperawatan karya Heri Zan Pieter, S.Psi, dkk, mengatasi gangguan ADHD pada anak dapat dilakukan dengan beberapa strategi, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Psikoterapi
Psikoterapi pada anak adalah salah satu cara mengatasi anak ADHD. Foto: Pexels.com
Psikoterapi adalah strategi yang cocok untuk menangani anak ADHD. Strategi ini bertujuan untuk:
2. Terapi Obat
Terapi dengan obat merupakan salah satu strategi yang dapat diberikan untuk mengurangi sifat hiperaktif anak. Contohnya adalah pemberian obat methylphenidate, dan jenis obat-obatan lainnya.
Pemberian obat-obatan ini harus disertai dengan resep dokter untuk menghindari penyalahgunaan obat-obatan.
3. Terapi Lingkungan
Orang tua dan lingkungan sekitar juga perlu mendapatkan edukasi mengenai cara menghadapi anak ADHD untuk mengatasi gejala-gejalanya. Edukasi tersebut berupa:
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa cara untuk mengatasi gangguan tersebut. Meskipun ADHD tidak dapat dihilangkan secara total, pengobatan dan psikoterapi dapat membantu pengidap untuk menjalani hidup yang normal.
(SAI)