Hasil Kongres Perempuan Indonesia I, Awal Terciptanya Gagasan Hari Ibu

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
15 September 2021 10:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hasil Kongres Perempuan Indonesia I. Foto: Perpustakaan Nasional
zoom-in-whitePerbesar
Hasil Kongres Perempuan Indonesia I. Foto: Perpustakaan Nasional
ADVERTISEMENT
Kongres Perempuan Indonesia merupakan gerakan yang dilakukan untuk membahas hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.
ADVERTISEMENT
Di masa itu, pendidikan dan pernikahan merupakan hal yang sangat diperdebatkan oleh perempuan Indonesia. Hal tersebut karena minimnya kepedulian masyarakat untuk memajukan perempuan Indonesia.
Oleh karena itu, selang dua bulan setelah Kongres Pemuda II dilaksanakan dan terciptalah Sumpah Pemuda, perempuan-perempuan Indonesia bersatu untuk bangkit dan mewujudkan cita-citanya.
Awal mulanya, kongres ini diselenggarakan pada tanggal 22-25 Desember 1928 di Ndalem Joyodipuran, Yogyakarta. Kini, Kongres Perempuan Indonesia lebih dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Dalam buku Sejarah Organisasi Perempuan Indonesia: 1928-1998, ada seorang perempuan berumur 21 tahun bernama Soejatin yang menginisiasi terselenggaranya Kongres Perempuan Indonesia I ini.
Selain itu, disebutkan juga bahwa ada tujuh organisasi perempuan yang mendukung keberadaan kongres ini, seperti Wanita Taman Siswa, Wanita Utomo, Jong Islamieten Bond Dames Afdeeling, Jong Java Dames Afdeeling, Wanita Katholik, Aisyiyah, dan Putri Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan tujuan dan visi yang sama untuk memajukan perempuan Indonesia, Kongres Perempuan Indonesia ini pun dilaksanakan dan diketuai oleh R.A Soekonto.
Kemudian dihadiri oleh setidaknya 600 lebih perempuan dan berbagai organisasi. Hal ini menjadi tonggak bahwa perempuan bisa menjadi bagian dari perjuangan bangsa Indonesia.

Hasil Kongres Perempuan Indonesia I

Hasil Kongres Perempuan Indonesia. Foto: Perpustakaan Nasional
Dari diadakannya Kongres Perempuan Indonesia ini, diciptakanlah organisasi bernama Perikatan Perempuan Indonesia (PPI).
Tujuannya untuk memikirkan pemberian beasiswa kepada anak-anak perempuan yang tidak mampu, menguatkan pendidikan, dan mencegah terjadinya pernikahan di umur dini.
Tidak hanya itu, keberadaan Perikatan Perempuan Indonesia (PPI) juga ditujukan untuk mengirim mosi kepada pemerintah agar memberikan dana kepada anak yatim piatu dan janda.
Para perempuan Indonesia juga meminta agar pemerintah tidak mencabut tunjangan pensiun yang bersifat onderstand (eks tentara), serta memperbanyak lagi sekolah-sekolah putri di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
PPI ini juga terdiri dari berbagai anggota perempuan di seluruh organisasi Jawa. Harapannya, Perikatan Perempuan Indonesia ini bisa mewujudkan cita-cita serta tujuan yang sudah dibentuk saat Kongres Perempuan Indonesia I.
Tidak hanya mendirikan PPI, hasil Kongres Perempuan Indonesia I juga berperan penting dari terciptanya Hari Ibu di tanggal 22 Desember.
Mengapa demikian? Hal ini diawali dari gagasan para perempuan yang ingin menciptakan Hari Ibu sebagai bentuk dalam menghargai jasa-jasa perempuan di Indonesia.
Namun, gagasan ini baru disetujui beberapa tahun setelahnya oleh Ir. Soekarno. Hingga sekarang, Hari Ibu menjadi sebuah tanda dari dari tercapainya tujuan serta cita-citanya untuk memajukan perempuan Indonesia.
Di tahun 1929, Perikatan Perempuan Indonesia telah berubah menjadi nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Isteri Indonesia (PPII).
ADVERTISEMENT
(JA)