Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Imperialisme: Pengertian dan Perbedaannya dengan Kolonialisme
15 Juli 2022 21:38 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Imperialisme adalah istilah yang sudah tidak asing lagi, terlebih hal ini merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran Sejarah. Imperialisme sendiri merupakan suatu paham serta kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengendalikan negara lain.
ADVERTISEMENT
Istilah ini mulai berkembang pada akhir abad ke-19, ketika para penguasa suatu negara atau wilayah berlomba-lomba untuk menginvasi negara lain untuk dikuasai.
Sistem imperialisme sering disamakan dengan sistem kolonialisme karena sama-sama bertujuan untuk menguasai negara. Padahal, sistem imperialisme dan kolonialisme memiliki perbedaan.
Artikel ini secara khusus akan membahas mengenai sistem imperialisme, mulai dari pengertian, jenis-jenis, dan perbedaannya dengan sistem kolonialisme. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Jelaskan Apa yang Dimaksud dengan Imperialisme?
Imperialisme adalah suatu sistem kebijakan yang diambil oleh suatu negara besar untuk memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa berkembang.
Istilah imperialisme sendiri berasal dari bahasa Latin, yakni imperare atau imperium yang berarti daerah kependudukan atau kekuasaan. Menurut Puspa Swara dalam buku Sistem Belajar Semalam: Ringkasan Materi Kumpulan Rumus, pengertian imperialisme adalah suatu perluasan wilayah atau daerah kekuasaan/jajahan.
ADVERTISEMENT
Perluasan wilayah tersebut bisa dengan cara halus, seperti ekonomi, budaya, ideologi, maupun dengan paksaan (kekuatan bersenjata). Hal ini dilakukan untuk kepentingan sendiri.
Imperialisme sendiri sudah ada sejak abad ke-19 yang mana pertama kali dicetuskan oleh Perdana Menteri Inggris kala itu, yakni Benjamin Disraeli.
Keinginan untuk menguasai negara dan wilayah lain sendiri sudah ada sejak runtuhnya Konstatinopel. Konstatinopel adalah suatu daerah strategis untuk berdagang kemudian jatuh Turki Usmani menguasainya.
Jatuhnya Konstatinopel membuat pedagang dan pembeli tidak bisa secara sembarangan masuk di wilayah tersebut, sehingga bangsa Eropa menjadi bingung harus mencari ke mana untuk memenuhi komoditas rempah-rempah.
Pada akhirnya, bangsa Eropa mulai melakukan ekspedisi samudra yang akhirnya menemukan berbagai wilayah di benua Asia dan sekitar kemudian dijadikan sebagai daerah kekuasaan.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, praktik perebutan suatu daerah sudah ada sejak raja-raja serta penguasa suatu wilayah merebut daerah lain untuk memperluas suatu wilayah. Tindakan tersebut dikenal sebagai imperialisme.
Imperialisme juga kadang disebut sebagai anak dari pada kapitalisme. Karakter imperialisme ditentukan oleh asal daripada kapitalisme itu.
Imperialisme dapat dibagi menjadi imperialisme royal atau liberal, imperialisme setengah royal atau setengah liberal, dan lain-lain.
Pada prinsipnya, imperialisme adalah paham yang memfokuskan diri mengembangkan wilayah kekuasaan di luar teritorialnya dengan cara merebut wilayah negara lain (dengan cara berperang atau damai) atau menduduki wilayah-wilayah yang tak bertuan.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa imperialisme merupakan sistem yang dijalankan untuk menguasai negara lain untuk kepentingan tersendiri.
ADVERTISEMENT
Apa Saja Jenis-Jenis Imperialisme?
Imperialisme merupakan suatu sistem yang jika dari bentuk dan tujuannya terdiri dari beberapa jenis. Dikutip dari buku Sari Sejdarah Jilid I: Asia-Afrika yang ditulis oleh Soebantardjo, berikut adalah jenis-jenis imperialisme.
Berdasarkan Bentuknya
Imperialisme jika dilihat dari bentuk sistem yang digunakan terbagi menjadi dua jenis, yakni:
Berdasarkan Tujuannya
Berbeda dengan imperialisme berdasarkan bentuknya, imperialisme berdasarkan tujuannya terbagi menjadi empat jenis, yakni:
ADVERTISEMENT
Apa Penyebab Munculnya Imperialisme?
Keinginan untuk merebut daerah lain muncul karena beberapa faktor pendorong. Berikut faktor munculnya praktik imperialisme.
1. Keinganan untuk Jaya
Adanya keinginan suatu bangsa untuk menjadi negara adikuasa dan paling berpengaruh di seluruh dunia. Oleh sebab itu, negara imperialis mencoba untuk merebut daerah lain untuk memperluas kejayaan dan kekuasaannya.
2. Racial Superiority
Perasaan bangsa bahwa bangsa tersebut lebih istimewa dibandingkan bangsa lain di dunia membuat beberapa negara imperialis melakukan sistem imperialisme untuk memenuhi perasaan dan harga diri tersebut.
3. Hasrat untuk Menyebarkan Ideologi dan Agama
Salah satu penyebab munculnya sistem imperialisme ialah untuk menyebarkan agama dan ideologi yang dimiliki oleh negara imperialis agar "pikiran dan jiwa" dari daerah jajahan juga bisa dikuasai oleh negara imperialis.
4. Letak Negara Kurang Strategis
Suatu negara yang memiliki letak geografis kurang strategis dan menguntungkan membuat negara tersebut memiliki keinginan untuk menguasai daerah yang terletak di wilayah yang strategis.
ADVERTISEMENT
5. Faktor Ekonomi
Permasalah ekonomi juga menjadi penyebab utama timbulnya imeprialisme, terkhusus imperalisme modern. Berikut faktor ekonomi yang menjadi penyebab munculnya imperialisme:
Apakah Perbedaan Antara Imperialisme dan Kolonialisme?
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, imperialisme dan kolonialisme memiliki sejumlah persamaan, sehingga orang-orang menganggap kedua sistem ini sama.
Mengutip dari buku Kolonialisme Belanda dan Multikulturalisme Masyarakat Kota Medan karya Rosmaida Sinaga, kolonialisme adalah usaha untuk memperluas dan menguasai suatu daerah untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya bagi negara induk.
Berdasarkan definisi kolonialisme di atas, sepintas sistem ini memiliki persamaan dengan imperialisme, yakni sama-sama merebut kekuasaan suatu daerah untuk keuntungan, sedangkan negara yang dijajah sangat dirugikan.
ADVERTISEMENT
Meskipun memiliki persamaan sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, kedua sistem ini mempunyai perbedaan tertentu. Berikut perbedaannya.
Tujuan
Jika dilihat dari tujuannya, kolonialisme bertujuan untuk menguasai dan menggunakan potensi sumber daya alam negara jajahannya. Adapun imperialisme bertujuan untuk menanamkan pengaruh ke berbagai bidang kehidupan negara yang dijajah.
Kendali
Kolonialisme mengendalikan atas berbagai bidang, seperti politik dan ekonomi sesuai dengan kepentingan, sedangkan imperialisme mengendalikan suatu daerah di berbagai macam bidang secara keseluruhan baik secara formal maupun informal.
Kedaulatan
Berdasarkan kedaulatannya, kolonialisme merebut kekuasaan negara tersebut secara permanen bahkan menempati negara tersebut, sedangkan imperialisme dilakukan dengan kekuasaan atas wilayah yang berhasil dikuasai melalui mekanisme kedaulatan atau kontrol tidak langsung.
Apa yang Dimaksud dengan Anti Imperialisme dan Kolonialisme?
Banyaknya bentuk perebutan kekuasaan membuat beberapa daerah di dunia melakukan gerakan antiimperialisme sebagai bentuk perlawanan terhadap paham tersebut.
ADVERTISEMENT
Antiimperialisme dan kolonialisme merupakan suatu bentuk penentangan kepada sistem imperialisme dan kolonialisme yang ada di dunia.
Gerakan ini ada untuk menghapuskan penindasan bangsa atas bangsa lain sekaligus bentuk perjuangan untuk mengadakan syarat-syarat agar suatu bangsa bisa maju dan sederajat serta bermartabat dengan bangsa-bangsa lain.
Itulah penjelasan mengenai imperialisme. Intinya, imperialisme merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk menguasai negara lain dengan tujuan tertentu untuk kepentingan negara imperialis.
(SAI)