Konten dari Pengguna

Inti dari Teori Kuantitas dalam Kaitannya dengan Masalah Inflasi

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
13 Januari 2022 18:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi inflasi. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi inflasi. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
Jelaskan inti dari teori kuantitas dalam kaitannya dengan masalah inflasi! Untuk mengetahui jawaban dari persoalan ini, perlu diketahui terlebih dahulu apa itu inflasi dan teori kuantitas.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Ekonomi dan Akuntansi: Membina Kompetensi Ekonomi oleh Eeng Ahman dan Epi Indriani, inflasi adalah suatu keadaan di mana tingkat harga secara umum cenderung naik.
Disebut tingkat harga umum karena barang dan jasa yang ada di pasaran mempunyai jumlah dan jenis yang sangat beragam, di mana sebagian besar dari harga tersebut selalu meningkat sehingga berakibat terjadinya inflasi.
Teori kuantitas dikemukakan oleh ahli ekonomi bernama Irving Fisher. Teori ini menyatakan bahwa perubahan nilai uang atau tingkat harga merupakan akibat adanya perubahan jumlah uang yang beredar.
Bertambahnya jumlah uang yang beredar menandakan bahwa nilai mata uang semakin turun. Lalu, bagaimana kaitan teori kuantitas dengan terjadinya inflasi? Untuk mengetahui dengan jelas, simak pembahasan berikut.
ADVERTISEMENT

Teori Kuantitas dalam Kaitannya dengan Masalah Inflasi

Ilustrasi uang yang beredar di masyarakat. Foto: iStock
Dikutip dari Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X oleh Ismawanto, teori kuantitas mengemukakan bahwa terjadinya inflasi disebabkan oleh satu faktor, yaitu kenaikan jumlah uang yang beredar.
Inti dari teori kuantitas dalam kaitannya dengan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut.
1. Inflasi Terjadi karena Penambahan Volume Uang yang Beredar
Inflasi hanya bisa terjadi kalau ada penambahan volume uang yang beredar (baik penambahan uang kartal atau uang giral).
Menurut teori kuantitas yang dikemukakan Irving Fisher ini, dikenal rumus yang lazim disebut Fisher Equation, yaitu MV = PT. Berikut keterangannya.
M = jumlah uang yang beredar
V = kecepatan peredarannya
P = tingkat harga
ADVERTISEMENT
T = jumlah transaksi
Faktor yang dianggap konstan adalah V dan T, sehingga jika M bertambah, maka akan terjadi inflasi.
2. Inflasi Ditentukan oleh Laju Pertumbuhan Jumlah Uang yang Beredar
Laju inflasi ditentukan oleh laju pertumbuhan jumlah uang yang beredar dan oleh harapan masyarakat mengenai kenaikan harga di masa yang akan datang.
Apabila masyarakat sudah beranggapan demikian, maka tidak ada kecenderungan untuk menyimpan uang tunai lagi dan mereka lebih suka menyimpan harta kekayaannya dalam bentuk barang.

Kelemahan Teori Kuantitas

Sementara itu, teori kuantitas memiliki kelemahan dalam kaitannya dengan masalah inflasi, di antaranya sebagai berikut.
1. Tidak Langsung Menaikkan Penggunaan Uang
Pada kenyataannya, perubahan jumlah uang yang beredar tidak secara langsung menaikkan penggunaan uangnya.
ADVERTISEMENT
2. Tidak Bersifat Stabil
Kecepatan laju peredaran uang tidak bersifat stabil dalam masyarakat modern. Sebab, dalam masyarakat modern, uang merupakan alat pembayaran dan penimbun kekayaan, sehingga jika ada kelebihan uang akan digunakan untuk beberapa keperluan, seperti:

Teori Keynes dan Teori Strukturalis dalam Kaitannya dengan Masalah Inflasi

Ilustrasi grafik kenaikan permintaan yang menimbulkan inflasi. Foto: iStock
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, selain teori kuantitas, terdapat pula teori Keynes dan teori strukturalis yang berkaitan dengan masalah inflasi. Berikut penjelasannya.
1. Teori Keynes
Menurut teori Keynes, inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuan ekonominya. Keadaan seperti ini ditandai dengan permintaan masyarakat akan barang-barang melebihi jumlah barang yang tersedia, sehingga menimbulkan kesenjangan inflasi.
ADVERTISEMENT
2. Teori Strukturalis
Teori strukturalis adalah teori inflasi jangka panjang karena menyoroti sebab-sebab inflasi yang berasal dari kekakuan struktur ekonomi suatu negara.
Menurut teori ini, ada dua kekakuan utama dalam perekonomian negara yang dapat menimbulkan inflasi, yaitu kekakuan persediaan bahan makanan dan barang-barang ekspor.
Oleh karena pertambahan produksi barang-barang ini terlalu lambat dibanding dengan pertumbuhan kebutuhannya, sehingga dapat berakibat menaikkan harga bahan makanan dan kelangkaan devisa.
Akibat selanjutnya adalah kenaikan harga-harga barang lain, sehingga terjadi inflasi.
(SFR)