Konten dari Pengguna

Isu Strategis G20 Indonesia dan Waktu Pelaksanaannya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
26 April 2022 22:48 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Logo Presidensi G20 Indonesia 2022. Foto: Instagram/@indonesia.g20
zoom-in-whitePerbesar
Logo Presidensi G20 Indonesia 2022. Foto: Instagram/@indonesia.g20
ADVERTISEMENT
Sejak 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 mendatang, Indonesia mendapat kepercayaan memegang Presidensi G20 2022. Presidensi G20 Indonesia ditetapkan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) atau Summit G20 ke-15 di Riyadh, Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Serah terima Presidensi G20 dari Italia ke Indonesia dilaksanakan di Roma Italia pada G20 Leader Summit. Melansir laman www.g20.org, G20 merupakan forum kerja sama ekonomi multilateral yang beranggotakan 19 negara dan satu kawasan Uni Eropa.
Negara anggota G20 tersebut terdiri dari Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
G20 dibentuk guna mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. Lantas apa tema dan isu yang akan dibahas dalam G20 Indonesia? Selengkapnya, simak uraian di bawah ini yang akan membahas tema, isu prioritas, dan waktu pelaksanaannya.

Tema G20 Indonesia

Menkeu RI Sri Mulyani Indrawati (kiri) berbincang dengan Menkeu Australia Josh Frydenberg saat melakukan pertemuan bilateral di sela pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Presidensi G20 Indonesia di JCC, Jakarta, Kamis (17/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Forum G20 merepresentasikan kekuatan ekonomi dan politik dunia, dengan komposisi anggotanya yang termasuk dalam 80 persen PDB dunia, 75 persen ekspor global, dan 60 persen populasi global.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, G20 hadir untuk mengatasi krisis ekonomi dunia yang terjadi di 1997-1998. Tujuannya menciptakan pertumbuhan ekonomi global yang kuat dan berkesinambungan.
Kemudian pada 2020 dunia kembali mengalami krisis akibat pandemi COVID-19. Karena itulah, Presidensi G20 Indonesia akhirnya mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger" atau “Pulih Bersama, Bangkit Perkasa”.
Melalui tema ini Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama, dan tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Melansir laman Kominfo, tema tersebut dipilih karena pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia sangat bergantung pada situasi dan kondisi pengendalian Covid-19 di Tanah Air.
Sementara itu, seluruh rangkaian pertemuan dan side events akan diselenggarakan secara hybrid atau fisik dengan memperhatikan kondisi pengendalian transmisi virus Covid-19 sebagai parameter.
ADVERTISEMENT

Tiga Isu Strategis G20 Indonesia

Sejumlah pekerja dan panitia berjalan di area Jakarta Convention Center tempat Pertemuan Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (G20 FMCBG) di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Presidensi G20 Indonesia fokus membahas tiga isu strategis, yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan. Secara lengkap, berikut uraian tentang isu strategis G20 Indonesia.

1. Arsitektur Kesehatan Global

Isu arsitektur kesehatan global ini perlu diperkuat akibat adanya pandemi Covid-19. Menyadur laman www.sehatnegeriku.kemkes.go.id, pada agenda arsitektur kesehatan global, terdapat tiga subagenda di dalamnya, berikut rinciannya:
Pertama, membangun ketahanan sistem kesehatan global. Saat ini Indonesia dibantu tim World Bank dan World Health Organization (WHO) untuk menyusun dan membangun mekanisme Global Health Fund. Indonesia juga menjalankan kerja sama dengan perusahaan internasional berskala besar guna mengakses pendanaan vaksin, obat-obatan, dan hal-hal lain untuk memperisapkan krisis kesehatan.
Kedua, menyelaraskan standar protokol kesehatan global guna menghasilkan standar peraturan yang sama. Misalnya peraturan tentang PCR dan karantina. Sebab, standar protokol kesehatan yang diberlakukan selama ini berbeda-beda di beberapa negara.
ADVERTISEMENT
Ketiga, mengembangkan pusat manufaktur dan pengetahuan global untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan merespons pandemi. Idealnya pusat manufaktur dan pengetahuan global juga ada di berbagai negara, bukan hanya di negara-negara yang berpendapatan tinggi.

2. Transformasi Ekonomi Berbasis Digital

Transformasi ekonomi berbasis digital menjadi salah satu isu strategis yang diusung dalam Presidensi G20 Indonesia. Melansir laman www.indonesia.go.id, pesatnya perkembangan digitalisasi diibaratkan seperti dua sisi mata uang.
Di satu sisi, digitalisasi berupaya untuk mempercepat pemulihan dengan konektivitas yang juga cepat. Di sisi lainnya, digitalisasi juga menciptakan kesenjangan karena adanya masalah literasi dari masyarakat.
Terlebih transformasi digital bukan hanya sebatas teknologi dan gaya hidup, tetapi juga mengatasi gap dan mempercepat keseimbangan serta mendukung pemulihan yang lebih cepat. Sebab itu, transformasi ekonomi digital menjadi isu prioritas dalam Presidensi G20 Indonesia.
ADVERTISEMENT
Komitmen anggota G20 dalam pembahasan transformasi ekonomi digital terwujud dalam agenda Digital Economy Working Group (DEWG) saat Presidensi G20 Italia pada 2021.

3. Transisi Energi Berkelanjutan

Presidensi G20 Indonesia mendukung transisi energi menuju energi baru dan terbarukan. Isu ini dilaksanakan dengan mengedepankan keamanan energi, aksesibilitas, dan keterjangkauan.
Menyadur laman www.esdm.go.id, transisi energi berkelanjutan dalam bahasan Presdiensi G20 Indonesia diharapkan bisa mendapat hasil yang lebih konkret dan memastikan masa depan yang berkelanjutan, hijau, dan mampu menangani perubahan iklim secara nyata.
Hal ini tentu berguna untuk memperkuat sistem energi global yang berkelanjutan dan transisi energi yang berkeadilan dalam konteks pemulihan berkelanjutan.
Pada isu transisi energi, akan ada tiga bahasan, yaitu akses, teknologi, dan pendanaan. Tiga isu ini diharapkan dapat mencapai kesepakatan global dalam mengakselerasi transisi energi berkelanjutan.
ADVERTISEMENT

Waktu Pelaksanaan G20 Indonesia

Penutupan Sidang 1st Energy Transitions Working Group (ETWG) G20 Indonesia di Yogyakarta, Jumat (25/3/2022). Foto: Kementerian ESDM
Indonesia memegang keketuaan atau Presidensi G20 untuk pertama kalinya dan berlangsung sejak 1 Desember 2021 hingga akhir 2022. Adapun rangkaian agenda atau pertemuan maupun acara pendukung lainnya sudah berlangsung sejak Desember 2021.
Kegiatan pendukung bertujuan untuk mengadvokasi berbagai isu penting lainnya, baik isu perubahan iklim, tenaga kerja, ilmu pengetahuan, perempuan, budaya, dan lain sebagainya.
Salah satu rangkaian Presidensi G20 Indonesia adalah sidang Energy Transition Working Group (ETWG) yang dihadiri 20 negara anggota G20, 10 negara undangan, dan 8 organisasi internasional yang tiap agenda dihadiri secara langsung maupun virtual.
ETWG G20 2022 terdiri dari rangkaian pertemuan, mulai dari ETWG-1 di Yogyakarta yang dilaksanakan pada 24-25 Maret 2022. Selanjutnya, ETWG-2 di Labuan Bajo, dan ETWG-3 di Bali, dan Energy Transition Ministerial Meeting (ETMM).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, puncak Presidensi G20 Indonesia adalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang dilasanakan di Bali pada September 2022.
Itu dia penjelasan lengkap mengenai G20 Indonesia yang meliputi tema, isu prioritas, dan waktu pelaksanaannya. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kamu dalam memahami apa itu Presidensi G20 Indonesia.
(ZHR)