Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Jenis-Jenis Improvisasi dalam Teater dan Pemeranan Tokoh
28 Oktober 2021 12:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kecakapan dalam improvisasi juga sangat penting. Terlebih ketika seorang pemain diminta untuk memerankan suatu tokoh yang tidak ada dalam naskah.
Misalnya, kamu diminta untuk memerankan tokoh pemuda yang hendak merayu seorang wanita kesukaannya. Kamu tidak diberi tahu latar belakang dari tokoh pemuda tersebut. Misalnya, bagaimana wataknya, ia hidup dan besar di lingkungan seperti apa, atau bagaimana gaya bicaranya. Lalu kamu juga tidak diberikan dialog untuk memerankannya.
Dengan kasus seperti demikian, bagaimana cara agar pemeranan yang dilakukan bisa berjalan dengan baik? Tentunya dengan improvisasi.
Seputar Improvisasi
Mengutip dari buku Seni Budaya yang ditulis Sem Cornelyoes Bangun dkk., improvisasi adalah penciptaan spontan atau pertunjukan yang dilakukan tanpa persiapan atau dirancang terlebih dahulu. Adegan-adegan berlangsung tanpa direncanakan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Untuk bisa melakukan improvisasi dengan baik, diperlukan latihan untuk meningkatkan daya inisiatif, inovatif, dan kreativitas. Dengan memiliki kemampuan improvisasi yang baik, pemeran juga nantinya bisa mengatasi berbagai persoalan yang terjadi saat berada di atas panggung dengan mudah.
Permasalahan yang kerap terjadi, misalnya, pemeran atau lawan main lupa dengan dialognya. Atau terjadi kecelakaan saat memainkan peran. Improvisasi dapat membuat kecelakaan yang terjadi seolah-olah bukan suatu kecelakaan di mata penonton.
Para penonton bahkan mungkin akan berpikir bahwa kejadian di luar pemeranan tersebut memang tertulis dalam naskah. Itulah pentingnya melatih improvisasi bagi pemain teater.
Jenis-Jenis Improvisasi dalam Teater
Improvisasi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, dengan melakukannya sendiri, berinteraksi dengan lawan main, dengan benda di sekitar, dan masih banyak lagi. Menyadur dari buku yang ditulis Sem Cornelyoes Bangun dkk., ini uraian lengkapnya.
ADVERTISEMENT
a. Improvisasi solo
Di dalam latihan improvisasi, pemeran tidak mempunyai naskah dan tidak ada yang menyutradarai. Pemeran benar-benar sendiri tanpa adanya persiapan sebelumnya.
Contoh lain, pemeran diminta untuk membayangkan sedang berada di sebuah pemberhentian bus, sendirian, di tengah hujan lebat, dan angin bertiup kencang. Informasi ini tidak lengkap. Tidak dikatakan karakter apa yang harus diperankan, jam berapa kejadiannya, tempat pemberhentian bus di tempat tersebut rawan atau aman, dan yang lainnya.
Dalam improvisasi, informasi yang diberikan memang minim. Daya khayal atau imajinasi pemeranlah yang akan mengisi kekurangan itu. Apakah peran yang dimainkannya nanti akan ia buat ketakutan, kebingungan dan patah semangat, atau menggumamkan doa, semua itu bergantung pada diri dan kreativitasnya sendiri.
ADVERTISEMENT
b. Improvisasi dengan pasangan
Kurang lebih jenis improvisasi ini serupa dengan sebelumnya. Sebab, dasar dari improvisasi adalah seberapa kreatif pemain dalam melakukan perannya yang tidak direncanakan. Salah satu yang membedakan adalah pemain melakukan improvisasi dengan lawan mainnya. Jadi, selain melakukan pengembangan karakter, ia juga perlu memperhatikan respons lawan main atau pemain lainnya.
c. Improvisasi dengan perabotan atau benda sekitar
Dalam improvisasi dengan pasangan, pemain perlu memperhatikan reaksi dari lawan main terhadap improvisasinya tersebut. Sementara, jika dengan perabotan, pemain perlu mengenali benda yang akan digunakan sebagai improvisasinya.
(AMP)