Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Kapan Puasa Syawal Dilaksanakan? Berikut Anjurannya
11 April 2022 18:02 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kapan puasa Syawal dilaksanakan? Pertanyaan ini mungkin sering dipertanyakan oleh umat Islam, khususnya yang ingin melaksanakan ibadah puasa Syawal.
ADVERTISEMENT
Puasa Syawal sendiri merupakan puasa yang bersifat sunah atau dianjurkan untuk dilaksanakan. Meskipun demikian, puasa ini memiliki sejumlah keutamaan yang hampir sama dengan puasa Ramadhan.
Oleh sebab itu, puasa Syawal menjadi salah satu ibadah puasa yang banyak dijalankan oleh umat Islam. Namun, masih banyak pula yang kebingungan dengan pelaksanaan puasa Syawal, termasuk waktu pelaksanaannya.
Lantas, kapankah waktu puasa Syawal dilaksanakan? Simak jawabannya pada pembahasan mengenai puasa Syawal di bawah ini.
Apa Itu Puasa Syawal?
Puasa Syawal adalah ibadah sunah yang dilaksanakan pada bulan Syawal, tepatnya selama 6 hari setelah lebaran Idulfitri dilaksanakan.
Dikutip dari buku Cinta Shaum, Zaakat, dan Haji oleh Miftahul Achyar Kertamuda, M.Pd, puasa Syawal dilakukan sebanyak 6 hari, boleh berturut-turut dan boleh tidak.
ADVERTISEMENT
Puasa ini menjadi salah satu tradisi Rasulullah SAW yang mesti dijaga oleh umatnya karena banyak keutamaan yang terdapat di dalamnya.
Anjuran untuk berpuasa disampaikan oleh Rasulullah SAW kepada seorang pemuda. Hal ini termuat dalam hadis tentang puasa Syawal yang berbunyi:
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، أَنَّ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ، كَانَ يَصُومُ أَشْهُرَ الْحُرُمِ . فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ " صُمْ شَوَّالاً " . فَتَرَكَ أَشْهُرَ الْحُرُمِ ثُمَّ لَمْ يَزَلْ يَصُومُ شَوَّالاً حَتَّى مَاتَ
Artinya:
ADVERTISEMENT
Kapan Puasa Syawal Bisa Diamalkan?
Puasa Syawal adalah ibadah puasa yang bisa diamalkan selama 6 hari setelah hari raya Idulfitri. Oleh sebab itu, pelaksanaan ibadah puasa Syawal dimulai dari 2 Syawal hingga akhir bulan Syawal.
Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa Syawal sehari setelah Idulfitri, tapi tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal.
Puasa Syawal dapat dikerjakan dengan dua cara. Pertama, menunaikan puasa selama 6 hari berturut-turut, terutama pada awal bulan, misalnya, pada 2 hingga 7 Syawal.
Kedua, menjalankan puasa dengan cara terpisah-pisah, misalnya, setelah tanggal 3 Syawal, kemudian melakukannya lagi pada 5, 9, 13, 21, dan 23 Syawal hingga genap 6 hari.
Puasa ini biasa dilakukan untuk memeriahkan selepas hari raya dan juga sebagai tanda syukur setelah melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan selama sebulan penuh.
ADVERTISEMENT
Niat Puasa Syawal
Untuk melaksanakan ibadah puasa Syawal, umat Islam disarankan untuk membaca niat puasa Syawal. Berikut bacaan doa puasa Syawal:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Nawaitu shouma ghodin 'an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillaahi ta'aalaa)
Artinya:
Tata Cara Puasa Syawal
Secara umum, pelaksanaan puasa Syawal hampir mirip dengan pelaksanaan puasa lainnya. Namun, perbedaan pelaksanaan atau tata cara puasa syawal adalah terletak pada bacaan niat serta waktu pelaksanaannya.
Menurut Maman A. Majid Binfas dalam bukunya yang berjudul Manomisme, berikut tata cara pelaksanaan puasa Syawal:
ADVERTISEMENT
Keutamaan Puasa Syawal
Ada sejumlah keutamaan puasa Syawal yang dapat diperoleh setiap orang yang melaksanakannya. Berikut ini macam-macam keutamaan puasa Syawal yang disadur dari buku Ternyata Shalat & Puasa Sunah Dapat Mempercepat Kesuksesan karya Ceceng Salamudin, M.Ag.
1. Setara dengan Puasa Setahun
Salah satu keutamaan puasa Syawal adalah puasa Syawal setara dengan puasa setahun. Artinya, seseorang yang melaksanakan akan mendapatkan pahala dan keberkahan setara dengan puasa setahun.
Hal ini telah dijelaskan dalam hadis riwayat Muslim yang berbunyi:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر
Artinya:
2. Seperti Puasa Terus-menerus
Melaksanakan ibadah puasa Syawal dinilai seperti melakukan ibadah puasa secara terus-menerus. Perumpamaan dari ibadah puasa Syawal ini disebutkan dalam sebuah hadis riwayat Muslim, yaitu:
ADVERTISEMENT
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الأَنْصَارِيِّ، - رضى الله عنه - أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ "
Artinya:
3. Sebagai Pelengkap Ibadah Salat
Puasa Syawal merupakan salah satu ibadah sunah yang dapat berfungsi sebagai pelengkap ibadah utama, seperti salat. Ibadah sunah dianggap sebagai penyempurna ibadah lain dijelaskan dalam hadis berikut ini:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ صَلاَتُهُ فَإِنْ كَانَ أَكْمَلَهَا وَإِلاَّ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ وُجِدَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَكْمِلُوا بِهِ الْفَرِيضَةَ "
ADVERTISEMENT
Artinya:
(SAI)