Konten dari Pengguna

Kapan Puncak Musim Hujan 2025? Simak Jawabannya di Sini

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
4 November 2025 20:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Kapan Puncak Musim Hujan 2025? Simak Jawabannya di Sini
Kapan puncak musim hujan 2025? Simak jawabannya di sini.
Kabar Harian
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kapan Puncak Musim Hujan 2025, Foto:Unsplash/Ismi Fitri Hodijah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kapan Puncak Musim Hujan 2025, Foto:Unsplash/Ismi Fitri Hodijah
ADVERTISEMENT
Kapan puncak musim hujan 2025? Pertanyaan ini mulai banyak muncul seiring perubahan cuaca yang semakin terasa dari hari ke hari.
ADVERTISEMENT
Hujan yang turun tidak lagi hanya berupa gerimis singkat, tetapi mulai disertai angin, mendung tebal, dan curah yang lebih intens.
Banyak orang ingin mengetahui kapan puncaknya agar dapat menyiapkan langkah antisipatif, mulai dari perencanaan aktivitas luar ruang, persiapan rumah, hingga kewaspadaan terhadap potensi banjir di wilayah rawan genangan.

Kapan Puncak Musim Hujan 2025?

Ilustrasi Hujan, Foto:Unsplash/novita ramadhani
Kapan puncak musim hujan 2025? Dikutip dari laman bmkg.go.id, mengungkapkan bahwa puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada November 2025 hingga Februari 2026.
Peringatan ini disampaikan agar seluruh masyarakat dan pihak terkait dapat mempersiapkan diri menghadapi potensi peningkatan curah hujan dan cuaca ekstrem yang mungkin muncul selama periode tersebut.
BMKG mengimbau agar kewaspadaan ditingkatkan, karena intensitas hujan pada puncak musim hujan biasanya lebih tinggi dan berpotensi menyebabkan dampak seperti banjir, tanah longsor, serta gangguan pada aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
BMKG menjelaskan bahwa prediksi puncak musim hujan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dinamika atmosfer. Salah satunya adalah pengaruh angin monsun Asia yang biasanya aktif pada penghujung tahun hingga awal tahun berikutnya.
Angin ini membawa massa udara basah dari wilayah lautan menuju Indonesia, sehingga memicu pertumbuhan awan yang lebih intens dan meningkatkan curah hujan di berbagai wilayah.
Selain itu, suhu permukaan laut yang lebih hangat pada beberapa perairan Indonesia dapat memperkuat proses pembentukan awan hujan sehingga meningkatkan potensi hujan lebat.
Untuk mengurangi risiko dampak yang mungkin terjadi, BMKG mengimbau pemerintah daerah agar melakukan langkah antisipatif sejak dini.
Beberapa tindakan yang dianjurkan antara lain memastikan sistem drainase berfungsi dengan baik, membersihkan saluran air, serta melakukan pemetaan daerah rawan banjir dan longsor.
ADVERTISEMENT
Dengan persiapan yang matang, risiko kerugian akibat bencana hidrometeorologi dapat diminimalkan. Kolaborasi antarinstansi, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), relawan, dan masyarakat menjadi sangat penting dalam situasi ini.
Tidak hanya pemerintah, peran masyarakat juga menjadi faktor kunci. BMKG menyarankan agar warga menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, karena sampah yang menyumbat saluran air dapat memperbesar risiko banjir.
Masyarakat juga dianjurkan memeriksa kondisi rumah, khususnya atap dan saluran air, untuk memastikan tidak ada kebocoran atau hambatan saat hujan deras turun.
Mereka yang tinggal di daerah rawan banjir atau longsor perlu mengetahui lokasi titik evakuasi yang aman dan mempersiapkan perlengkapan darurat.
Di samping itu, BMKG meminta masyarakat untuk rutin memantau informasi cuaca melalui kanal resmi, seperti aplikasi InfoBMKG, website BMKG, atau media sosial mereka.
ADVERTISEMENT
Informasi yang tepat dan terkini akan membantu masyarakat merencanakan aktivitas harian secara lebih aman dan mengurangi risiko terjebak dalam kondisi cuaca ekstrem.
Dengan persiapan dan kewaspadaan yang baik, masyarakat dapat menghadapi puncak musim hujan dengan lebih tenang dan aman. BMKG berharap seluruh pihak saling bekerja sama agar dampak negatif yang muncul dapat ditekan semaksimal mungkin. (DANI)