Khotbah Nikah: Pengertian, Hukum, Waktu Pelaksanaan, dan Contoh Teksnya

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
Konten dari Pengguna
4 Maret 2022 17:40 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pernikahan. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pernikahan. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Khotbah nikah merupakan suatu sunah pernikahan yang telah diatur dalam agama Islam. Khotbah nikah biasanya berisi nasihat bagi suami dan istri agar tetap rukun selama berumah tangga.
ADVERTISEMENT
Sunah yang dianjurkan Rasulullah ini akan menambah kekhidmatan ketika pernikahan berlangsung. Selain itu, tamu yang menyaksikan juga dapat megambil hikmah dari khotbah nikah tersebut agar tetap berada pada hubungan pernikahan yang dilindungi Allah.

Apa Itu Khotbah Nikah?

Ilustrasi menikah. Foto: Pexels.com
Apa itu khotbah nikah? Merujuk pada buku 150 Masalah Nikah dan Keluarga karya Miftah Faridl, khotbah nikah adalah salah satu sunah Rasul yang baik untuk dilaksanakan. Dengan demikian khotbah nikah bukan merupakan rukun dalam pernikahan.
Menurut Mazhab Syafi'i yang dianut mayoritas muslim Indonesia, rukun pernikahan meliputi mempelai laki-laki, mempelai wanita, wali, dua orang saksi, ijab, dan kabul.
Adapun orang yang membacakan khotbah nikah adalah wali, calon suami, atau orang lain yang ditunjuk oleh pihak pengantin atau keluarga. Hal itu diperkuat oleh pendapat Imam Abu al-Husain al-Yamani, Al-Bayan fi Madzhabi Al-Imam al-Syafi’i berikut ini:
ADVERTISEMENT
Lantas, khotbah nikah dibacakan sebelum atau selepas? Khotbah nikah adalah pendahuluan yang dilaksanakan dengan melantunkan pujian pada Allah dan membaca ayat Al-Qur'an. Dengan begitu, khotbah ini dibacakan sebelum akad nikah dimulai.

Teks Khotbah Nikah dan Doanya

Ilustrasi membaca doa khotbah nikah. Foto: Pexels.com
Menurut hadis riwayat Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibn Majah, dan lainnya dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu, berikut doa atau pujian kepada Allah sebelum khotbah nikah dibacakan.
Innal-Hamda Lillahi, Nahmaduhu, wa Nasta’iinuhu, wa Nastaghfiruh, wa Na’udzu billahi min Syuruuri Anfusina wa min Sayyiaati A’maalina. Man Yahdihillahu Falaa Mudhilla lahu wa man Yudhlilhu, fa laa Haadiya lahu. Wa Asyhadu An Laa Ilaaha Illa Allah wahdahu laa Syariika Lahu wa Asyhadu Anna Muhammadan ‘Abduhu wa Rasuluhu.
ADVERTISEMENT
Surah An-Nisa ayat 1:
Yā ayyuhan-nāsuttaqụ rabbakumullażī khalaqakum min nafsiw wāḥidatiw wa khalaqa min-hā zaujahā wa baṡṡa min-humā rijālang kaṡīraw wa nisā`ā, wattaqullāhallażī tasā`alụna bihī wal-ar-ḥām, innallāha kāna 'alaikum raqībā
Surah Ali ‘Imran ayat 102:
Yaaa ayyuhal laziina aamanut taqul laaha haqqa tuqootihii wa laa tamuuntunna illaa wa antum muslimuun.
Surah Al-Ahzab ayat 70-71
Yaa ayyuhal ladziina aamanut taqullooha waquuluu qoulang syadiidaa. Yushlih lakum a’maalakum wayaghfir lakum dzunuubakum wa may yuthi’il laaha wa rosuulahuu faqod faaza fauzan ‘adhiimaa.
Kemudian menyampaikan hajat sebagai berikut, “Uzawwijuka ‘ala Ma Amara Allahu bihi min Imsakun bi Ma’rufin aw Tasrihun bi Ihsan.”

Khotbah Nikah Singkat

Ilustrasi khotbah nikah singkat. Foto: Unsplash.com
Di bawah ini adalah contoh khotbah nikah yang dapat menjadi referensi. Contoh khotbah nikah berikut ini terdiri dari teks latin dan terjemahannya yang disadur dari laman NU Online.
ADVERTISEMENT
Alhamdulilâhilladzî khalaqa minal mâ`i basyaran faja’alahu nasaban wa shihran wa kâna Rabbuka qadîran. Wa asyhadu al lâ ilâha illallâh wahdahu lâ syarîka lah. Wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasûlahu.
Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammadin afdlalul khalqi wal warâ wa ‘alâ âlihi wa shahbihi shalâtan wa salâman katsîran.
Amma ba’du. Fa yâ ayyuhal hâdlirûn, ûshîkum wa nafsî bi taqwallâh faqad fâzal muttaqûn. Qâlallâhu ta’âla fî kitâbihil karîm: Yâ ayyuhalladzîna âmanû ittaqullâha haqqa tuqâtihi wa lâ tamûtunna illâ wa antum muslimûn.
Wa’lamû annannikâha sunnatun min sunani Rasulillâhi shallallâhu ‘alaihi wa sallam. Wa qâla annabiyyu shallallâhu ‘alaihi wa sallam: Amâ wallâhi innî la`akhsyâkum lillâhi wa atqâkum lahu, lakinnî ashûmu wa ufthiru, wa ushalli wa arqadu wa atazawwaju an-nisâ`a, faman raghiba ‘an sunnatî fa laisa minnî.
ADVERTISEMENT
Wa qâla aidlan, yâ ma’syarasy syabâba man istathâ’a minkum al-bâ`ata fal yatazawwaj, fainnahu aghadldlu lil bashari wa ahshanu lil farji, man lam yastathi’ fa ‘alaihi bish shaumi fainnahu lahu wijâ`un.
Wa qâla aidlan, khairun nisâ`a imra`atun idzâ nadzarta ilaihâ sarratka, wa idzâ amartahâ athâ’atka, wa idzâ ghibta ‘anhâ hafadzatka fî nafsihâ wa mâlika.
Wa qâlallâhu ta’âla, yâ ayyuhannâsu innâ khalaqnâkum min dzakarin wa untsa wa ja’alnâkum syu’ûban wa qabâila li ta’ârafû, inna akramakum ‘indallâhi atqâkum.
Wa qâla aidlan, wa ankihû al-ayyâma minkum wash shâlihîna min ‘ibâdikum wa imâikum in yakûnû fuqarâ`a yughnihimullâha min fadhlihi wallâhu wâsi’un ‘alîm.
Bârakallâhu lî wa lakum fil qur`ânil ‘adzîm. Wa nafa’anî wa iyâkum bimâ fîhi minal âyati wadz dzikril hakîm wa taqabbal minnî wa minkum tilâwatahu innahû huwat tawâbur rahîm.
ADVERTISEMENT
A’ûdzu billâhi minasy syaithânirrajîm yâ ayyuhannâsu ittaqullâha rabbakumulladzî khalaqakum min nafsin wâhidatin wa khalaqa minhâ zaujahâ wa batstsa minhumâ rijâlan katsîran wa nisâ`a. wattaqullâha alladzî tasâ`alûna bihi wal arhâm. Innallâha kâna ‘alaikum raqîba.
Aqûlu qauli hâdzâ wastaghfirullâha al-‘adzîm lî wa lakum wali wâlidayya wali masyâyikhina wali sâiril muslimîna. Fastaghfirûhu innahû huwal ghafûrurrahîm.
Artinya:
“Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dari setitik air, lalu Dia menjadikannya keturunan dan kekerabatan, dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa. Dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya.
Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, limpahkanlah rahmat ta’dhim dan kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW, seutama-utama penciptaan makhluk dan atas keluarga dan sahabatnya dengan limpahan rahmat ta'dhim serta kesejahteraan yang banyak.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, wahai yang hadir, aku mewasiatkan padamu dan diriku untuk bertakwa pada Allah, karena sesungguhnya itu adalah kemenangan (yang besar) bagi orang-orang yang bertakwa.
Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya yang mulia, "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah pada Allah dengan sebenar-benarnya takwa pada-Nya, dan sekali-kali janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan menyerahkan diri pada Allah (beragama Islam)."
Ketahuilah bahwa nikah itu adalah sunah dari beberapa sunah Rasulullah SAW. Nabi SAW bersabda, :Adapun aku, demi Allah, adalah orang yang paling takut pada Allah di antara kalian, dan juga paling bertakwa pada-Nya."
Akan tetapi aku berpuasa dan juga berbuka, aku salat dan juga tidur serta menikahi wanita. Barang siapa yang benci sunahku, bukanlah dari golonganku.
ADVERTISEMENT
Dan beliau bersabda lagi, "Wahai sekalian pemuda, siapa di antara kalian yang telah mempunyai kemampuan (menafkahi keluarga), maka hendaklah ia menikah, karena menikah itu lebih bisa menundukkan pandangan dan lebih bisa menjaga kemaluan, dan barang siapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa karena hal itu akan lebih bisa meredakan gejolaknya.
Dan beliau bersabda lagi, "Istri yang baik adalah wanita yang menggembirakan hatimu ketika dipandang, apabila kamu perintah ia menaatimu, bila kamu tiada ia mampu menjaga kehormatan dirinya dan hartamu."
Dan Allah SWT berfirman, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal."
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.
ADVERTISEMENT
Dan Allah SWT berfirman pula, "Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan."
Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Semoga Allah memberi berkah padaku dan padamu dalam Al-Qur'an yang agung.
Dan memberi manfaat padaku dan padamu terhadap apa yang ada di dalamnya, dari ayat-ayat dan peringatan yang bijak, dan semoga Allah menerima dariku dan darimu karena membacanya, karena sesungguhnya Allah Maha penerima tobat lagi Maha Penyayang.
Aku berlindung pada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Hai sekalian manusia, bertakwalah pada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
ADVERTISEMENT
Dan bertakwalah pada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
Aku katakan perkataanku ini, dan mohon ampun pada Allah Yang Maha Agung untukku dan untukmu, untuk kedua orang tua dan guru-guru serta orang Islam lainnya. Maka mohonlah ampun pada-Nya, karena sesunggunya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(ZHR)