Konten dari Pengguna

Kilas Balik Perjuangan dr. Soetomo dalam Menghadapi Penjajah Indonesia

Kabar Harian
Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi.
13 September 2021 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perjuangan dr. Soetomo dalam menghadapi penjajahan. Dok. Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Perjuangan dr. Soetomo dalam menghadapi penjajahan. Dok. Unsplash
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami masa penjajahan terlama hingga lebih dari 300 tahun. Selama kurun waktu tersebut, cukup banyak pahlawan yang rela berkorban demi kemerdekaan bangsa Indonesia hingga mempertaruhkan nyawanya.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah dr. Soetomo, tokoh yang berperan penting dalam pergerakan nasional dengan mendirikan organisasi bernama Boedi Oetomo. Hal ini yang tentu membuat perjuangan dr. Soetomo dalam menghadapi penjajahan tidak bisa dilupakan begitu saja.
Untuk mengenang perjuangan dr. Seotomo, pemerintah mendirikan monumen serta rumah sakit yang diambil dari namanya, seperti Museum dr. Soetomo dan RSUD dr. Soetomo di Surabaya, Jawa Timur.

Perjuangan dr. Soetomo dalam Menghadapi Penjajah

Berikut beberapa perjuangan dr. Soetomo dalam menghadapi penjajah.
1. Memberikan pengobatan gratis
dr. Soetomo merupakan seorang pemuda yang lahir pada 30 Juli 1888, Nganjuk, Jawa Timur. Ia adalah anak dari seorang administrator pemerintah di masa itu, Raden Soewadji.
Semasa kecil, dr. Soetomo menempuh pendidikannya di sekolah rendah Belanda (Europeesche Lagere School), Bangil. Sebelum melanjutkan pendidikannya di sekolah kedokteran, ia juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan kerap menolong.
ADVERTISEMENT
Sifatnya tersebut ditunjukkan melalui aksinya dengan mengadakan donasi hingga pengobatan gratis bagi masyarakat tidak mampu. Hal ini yang membuat dirinya mendapatkan kesempatan untuk menempuh pendidikan kedokteran di STOVIA, Jakarta.
Di sekolah itu juga, dr. Soetomo bertemu dengan rekan-rekan lainnya yang ikut membantunya mendirikan Boedi Oetomo.
2. Mendirikan Boedi Oetomo
Organisasi Boedi Oetomo. Dok. kemendikbud.go.id
Tanggal 20 Mei 1908, dr. Soetomo bersama dengan keempat rekannya, Goenawan Mangoenkoesoemo, Soewarno, Goembreg, Mohammad Saleh, dan Soelaeman, bersama-sama mendirikan organisasi pergerakan pertama di Indonesia, Boedi Oetomo.
Dalam buku Boedi Oetomo: Awal Bangkitnya Kesadaran Bangsa, disebutkan bahwa tujuan berdirinya organisasi untuk membawa bangsa Indonesia menjadi lebih maju di bidang pendidikan.
Tidak hanya berfokus pada itu, dr. Soetomo juga berharap agar berdirinya organisasi ini bisa menjadi awal dari kebangkitan nasional. Dengan begitu, rakyat Indonesia juga bisa bersatu untuk bangkit dari masa penjajahan.
ADVERTISEMENT
Kini, tanggal berdirinya Boedi Oetomo juga serentak ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Sebab, tidak bisa dipungkiri bahwa Boedi Oetomo menjadi tonggak penting dari perjalanan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.
3. Menjadi ketua Indische Vereeniging
Di tahun 1919, dr. Soetomo mendapatkan beasiswa untuk bisa melanjutkan pendidikannya di Belanda guna mendalami kembali tentang ilmu penyakit kulit dan kelamin.
Kesempatan tersebut tentunya tidak disia-siakan begitu saja oleh dr. Soetomo. Ia kembali bertekad untuk bisa menyalurkan semangat nasionalisme kepada mahasiswa Indonesia di Belanda.
Karena tekadnya yang kuat, dr. Soetomo pun berhasil menduduki posisi sebagai ketua dalam organisasi mahasiswa Indonesia di Belanda atau Indische Vereenigning.
Menjadi ketua dalam organisasi tersebut membuat semangat nasionalis dr. Soetomo semakin tinggi. Bahkan, ia pernah menyampaikan sumpah dalam kunjungannya di Belanda, yakni:
ADVERTISEMENT
"Di Indonesia tempat kita. Di sana tempat berjuang kita. Di sana harus ditunjukkan keberanian, keperwiraan dan kesatryaan kita, terutama sekali kecintaan kita pada Nusa dan bangsa. Marilah kita bekerja di sana, di tanah tumpah darah kita!"
(JA)