Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kingdom Monera: Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, dan Perannya dalam Kehidupan
3 Februari 2024 8:14 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Kabar Harian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut buku Biologi SMA/MA Kelas X, Sri Widyawati, Siti Nur Rochmah, Zubedi (2009:36), monera merupakan kelompok organisme bersel tunggal (uniseluler) dan tidak memiliki membran inti sel atau disebut prokariotik.
Sebagian besar anggota monera merupakan prokariotik, sehingga selain monera, nama lain kingdom ini juga sering disebut dengan prokaryota atau prokaryotae. Sedangkan organisme yang sudah memiliki membran inti disebut dengan eukariotik.
Ciri-Ciri Kingdom Monera
Monera belum memiliki membran inti sel, namun memiliki nukleoid, dan belum memiliki organel bermembran. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang karakteristik dari Kingdom monera:
1. Uniseluler
Sesuai dengan namanya, monera hanya memiliki sel satu atau tunggal. Organisme dalam kingdom ini hanya terdiri dari satu sel yang melakukan semua fungsi kehidupan.
ADVERTISEMENT
2. Autotrof dan Heterotrof
Beberapa jenis monera dikategorikan sebagai organisme autotrof, yakni kemampuan untuk memproduksi makanannya sendiri.
Cara memproduksi makanan ini baik melalui proses kemosintesis seperti nitrifikasi bakteri pada siklus nitrogen, maupun fotosintesis pada bakteri belerang ungu.
Selain autotrof, jenis monera tertentu juga merupakan organisme heterotrof, yakni tidak bisa membuat makanannya sendiri. Monera bertahan hidup dengan menjadi pengurai saprofit yang memakan bahan organik mati dan membusuk di tanah.
Jenis monera lain juga berperan sebagai parasit yang mendapat makanan dari inang hidupnya. Monera jenis ini biasanya menyebabkan kerusakan pada proses parasitnya.
3. Prokariotik
Monera merupakan kingdom yang termasuk prokariotik, yakni organisme ini tidak memiliki organel yang diselubungi oleh membran. Nukleus atau inti sel organisme dalam monera hanya berupa satu molekul ADN tanpa membran yang disebut nukleoid.
ADVERTISEMENT
4. Memiliki Dinding Sel
Dinding sel pada monera memiliki struktur yang kaku dan terbuat dari peptidoglikan yang tahan terhadap tekanan osmotik hingga 25 kali tekanan atmosfer.
5. Tidak Memiliki Organel Sel Bermembran
Monera tidak memiliki organel-organel sel bermembran yang ditemukan pada sel-sel eukariotik yang lebih kompleks.
Dalam kingdom ini tidak ada mitokondria yang berfungsi sebagai produksi energi, lisosom untuk pemecahan zat, plastida untuk fotosintesis, badan golgi untuk pengangkutan, atau retikulum endoplasma untuk sintesis protein.
6. Bereproduksi Aseksual
Sebagian besar organisme di kingdom ini berkembangbiak secara aseksual atau tanpa peleburan sel kelamin jantan dan betina.
Monera berkembang dengan melakukan pembelahan biner yang menyebabkan jarangnya keanekaragaman pada kelompoknya karena setiap sel anak yang dihasilkan menerima informasi genetik yang sama dengan induknya.
Klasifikasi Monera
Berdasarkan buku Praktis Belajar Biologi, Fictor Ferdinand P. & Moekti Ariebowo (2009: 30), ukurannya yang kecil dan kemampuan bereproduksi dengan sangat cepat, membuat anggota kingdom monera menjadi makhluk hidup yang paling banyak di alam semesta.
ADVERTISEMENT
Kingdom ini terdiri dari 2 kelompok, yakni Eubacteria (bakteri) dan Archaebacteria.
1. Eubacteria (Bakteri)
Sampai saat ini, lebih dari 5000 spesies bakteri telah dikenali, terdapat dalam jumlah yang sangat banyak di hampir semua habitat yang memungkinkan bagi bakteri hidup.
Bakteri merupakan organisme bersel tunggal yang hidup bebas di mana-mana. Bakteri berukuran sangat kecil, yaitu hanya 0.2-10 mikrometer (1 mikrometer = 1/1000 milimeter).
Keberadaannya ditemukan pada hewan, tumbuhan, pada semua jenis tanah, perairan (air tawar dan air laut), di dalam es di kutub, dalam batu bara dan minyak bumi, lapisan atmosfer, hingga di semua tempat yang bisa dikunjungi.
Meskipun bakteri merupakan makhluk hidup bersel tunggal, namun bentuk bakteri memiliki beberapa macam. Mulai dari bentuk bulat (coccus), batang (bacillus), dan spiral (spirilia).
ADVERTISEMENT
Ketika bentuk tersebut masih memiliki beberapa modifikasi, seperti bakteri coccus dapat berupa monococcus, diplococcus, streptococcus, dan sarcina.
Untuk bakteri bacillus memiliki beberapa modifikasi seperti monobasil, diplobasil, atau streptobasil. Adapun untuk bakteri spiral memiliki tiga macam modifikasi, yaitu spirilium, vibrio, dan spirochaeta.
Bakteri bisa bergerak dengan menggunakan bantuan flagela. Flagela ini merupakan bulu cambuk yang berfungsi sebagai alat gerak.
Berdasarkan letak dan jumlahnya, bakteri diklasifikasikan dalam 4 jenis, yaitu monotrik, lofotrik, amfitrik, dan peritrik. Bakteri monotrik memiliki satu falgela pada setiap tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Untuk bakteri lofotrik, flagelanya berjumlah lebih dari satu. Sedangkan bakteri amfitrik merupakan bakteri yang memiliki lebih dari satu flagela dan flagela-flagela tersebut terletak pada kedua ujung tubuhnya.
Yang terakhir, bakteri peritrik yaitu pada seluruh permukaan tubuhnya terdapat flagela.
Berdasarkan kebutuhannya terhadap oksigen, bakteri dibagi menjadi dua jenis, yaitu bakteri aerob dan bakteri anaerob.
Bakteri aerob (aerob obligat) merupakan bakteri yang membutuhkan oksigen bebas dalam kelangsungan hidupnya, contohnya Nitrobacter sp. dan Hydrogenomonas sp.
Sedangkan bakteri anaerob merupakan bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk bertahan hidup, contohnya Clostridium tetani.
Berdasarkan cara memperoleh energi dan karbon, bakteri dibagi menjadi empat jenis, yaitu fotoautotrof, kemoautotrof, fotoheterotrof, dan kemoheterotrof.
ADVERTISEMENT
Fotoautotrof adalah bakteri fotosintetik yang memanfaatkan energi cahaya untuk menyintesis senyawa organik dari karbondioksida. Contoh bakteri jenis ini adalah Sianobakteri.
Kemoautotrof merupakan bakteri yang hanya membutuhkan karbondioksida sebagai sumber karbon bukan sebagai sumber energi. Bakteri jenis ini mendapat energi dengan mengoksidasi bahan-bahan anorganik, contohnya bakteri Sulfolobus sp.
Fotoheterotrof yaitu bakteri yang menggunakan cahaya untuk menghasilkan ATP, namun harus menggunakan karbon dalam bentuk organik.
Adapun bakteri kemoheterotrof adalah bakteri yang harus mengonsumsi molekul organik sebagai sumber energi dan karbon. Contoh bakteri jenis ini adalah Spirochaeta.
Sebagian besar bakteri jenis kemoheterotrof terdiri dari kelompok saproba (pengurai) yang menyerap nutrien dari bahan organik dan kelompok parasit yang menyerap cairan dari tubuh inang yang masih hidup.
ADVERTISEMENT
Pengecatan gram (gram stain) memisahkan bakteri menjadi dua kelompok, yaitu bakteri gram-positif dan bakteri gram-negatif.
Bakteri gram-positif memiliki dinding sel yang sederhana, jumlah peptidoglikan juga banyak sehingga bereaksi positif terhadap pengecatan gram.
Sedangkan untuk bakteri gram-negatif, peptidoglikannya lebih sedikit dan struktur dinding selnya lebih kompleks, membran luarnya mengandung lipopolisakarida. Sehingga tidak terwarnai oleh pengecatan gram.
2. Archaebacteria
Kelompok Archaebacteria merupakan organisme yang tinggal di tempat ekstrim seperti sumber air panas dan air dengan kadar garam (salinitas) tinggi. Para ahli mengklasifikasikan Archaebacteria menjadi tiga kelompok: metanogenik, halofilik, termofilik.
Kelompok Archaebacteria bersifat anaerob dan kemosintetik. Bakteri ini memperoleh makanan dengan mereduksi karbondioksida menggunakan hidrogen menjadi metana.
ADVERTISEMENT
Metanogenik memiliki peran dalam pembusukan sampah dan kotoran ternak dan merupakan bakteri utama dalam pembentukan biogas atau gas metana.
Beberapa bakteri metanogenik bersimbiosis pada rumen (perut) herbivora dan hewan pemakan selulosa, contohnya Methanosarcina mazei.
Istilah halofilik berasal berasal dari kata halo yang berarti garam dan philis yang berarti suka. Bakteri ini hidup pada lingkungan yang memiliki kadar garam tinggi.
Bahkan sebagian bakteri membutuhkan kadar garam 10 kali lebih tinggi daripada air laut untuk dapat hidup. Beberapa bakteri ini dapat berfotosintesis dan memiliki zat warna yang disebut bacteriorodhopsin.
Termofilik berasal dari kata thermo dan philis yang berarti panas dan suka. Archaebacteria ini hidup di tempat dengan suhu 60 - 80 derajat celcius.
ADVERTISEMENT
Beberapa bakteri jenis ini dapat mengoksidasi sulfur seperti Sulfulobus yang hidup di mata air sulfur. Beberapa spesies bahkan dapat hidup dekat rekahan dasar laut yang bersuhu 105 derajat celcius.
Peranan Monera dalam Kehidupan
Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini tidak mungkin tidak memiliki peran atau manfaat bagi kehidupan, tak terkecuali kingdom monera meskipun merupakan kelompok bakteri . Tidak semua bakteri memiliki dampak negatif atau menyebabkan kerugian.
1. Bidang Pertanian
Dalam bidang pertanian ada dua jenis bakteri yang memberikan manfaat bagi manusia.
Ada tiga jenis bakteri yang memberikan dampak positif seperti Clostridium pasteurianum dan Azotobacter sp. yang bermanfaat dalam penyuburan tanah sehingga kaya akan senyawa organik.
Rhizobium leguminosarum juga berperan dalam menyuburkan tanah karena dapat memfiksasi nitrogen dari atmosfer, sehingga tanah kaya akan unsur nitrogen.
ADVERTISEMENT
Bakteri ini bersimbiosis dengan membentuk bintil akar pada tanaman anggota Famili Leguminoceae (suka kacang-kacangan).
Ada bakteri nitrit Nitrosomonas sp. dan Nitrosococus sp. yang berguna mengubah amoniak menjadi nitrit. Ada juga Nitrobacter sp. yang mengubah nitrit menjadi nitrat.
2. Bidang Industri
Dalam bidang industri, ada berbagai bakteri yang berperan dalam kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
3. Bidang Kesehatan
Di bidang kesehatan, beberapa bakteri dimanfaatkan sebagai antibiotik.
Demikian penjelasan tentang Kingdom Monera mulai dari pengertian hingga manfaatnya dalam aktivitas sehari-hari. Mempelajari berbagai jenis makhluk hidup berarti mempelajari kehidupan di alam semesta yang luas ini. (fat)